Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Sempat Denial, Ini Cara Marshanda Berdamai dengan Mental Ilness

Jadikan sebagai kekuatan, bukan kelemahan diri sendiri

Felia Putri Dewinta

Tak terasa Festival Pulih by Popbela telah tiba di ujung acara. Berbagai pembahasan seputar self-love, relationship hingga mental health telah dikupas secara menarik.

Sebagai penutup, sesi bertajuk"Seni Memaafkan Masa Lalu dan Berdamai dengan Diri" bersama Marshanda, seorang aktris sekaligus mental health advocate akan membahas mengenai diagnosa bipolar disorder.

Yuk, simak pembahasannya berikut ini!

Marshanda didiagnosa bipolar disorder di usia muda

instagram.com/marshanda99

Melalui kesempatan ini, Marshanda berbagi kisah tentang pengalamannya ketika didiagnosa mengalami bipolar disorder. Saat itu, dirinya masih terbilang cukup muda, yakni 20 tahun. Tak heran bahwa ia sempat denial atau menyangkalnya sebab momen tersebut terasa sangat mengejutkan.

Merasa selalu aktif, bahagia, memiliki kehidupan seimbang antara pekerjaan dan pendidikan membuat dirinya selalu merasa baik-baik saja. Hingga akhirnya setelah kurang lebih 4 tahun usai didiagnosa mengalami bipolar disorder, Marshanda mulai membuka diri dan bersedia mencari bantuan profesional.

Usai menerima fakta tersebut, ia pun akhirnya menyadari bahwa hal tersebut justru bisa jadi pembelajaran, baik untuk dirinya maupun untuk orang lain. Sebagai seorang aktris, Marshanda menjadikan pengalamannya berdamai dengan masa lalu sebagai contoh nyata bagi orang lain bahwa gangguan mental serta bipolar disorder adalah hal yang manusiawi.

Berfokus jadikan bipolar disorder-nya sebagai kekuatan

instagram.com/marshanda99

Marshanda berbagi kisah tentang perjalanannya mengatasi gangguan mental yang sempat dialaminya. Ia cenderung lebih berfokus untuk menjadikan hal tersebut sebagai kekuatan, bukan kelemahan yang akan membatasi dirinya.

"Jadi, bukan mental illness yang menguasai aku, tapi aku yang menguasai diriku dan mental illness itu," tutur Marshanda.

Lebih lanjut, Marshanda menjelaskan beberapa cara yang bisa dilakukan. Dimulai dari memahami dan menguasai apa itu bipolar disorder, hingga saling mengingatkan dan menguatkan untuk mencari bantuan profesional.

Beruntung, Marshanda menerima banyak support dari orang-orang di sekitarnya. Akhirnya, proses penerimaan diri dan berdamai dengan kondisi mentalnya pun semakin mudah dijalani.

Pengalaman Marshanda atasi inner child trauma dan berdamai dengan mental illness

Popbela.com/Sweet Escape

Dalam sesi ini, Marshanda mangaku bahwa sebelum mendapat diagnosa bipolar disorder, dirinya pernah didiagnosa depresi major, tepatnya di usia 17 tahun. Setelah bertahun-tahun mengatasi inner child trauma, dirinya pun perlahan-lahan mulai menemukan jati dirinya. 

Sebagai seseorang yang secara nyata pernah berjuang menghadapi mental illness, Marshanda kini sering menyuarakan pentingnya kesehatan mental. Ia menjelaskan bahwa salah satu kunci utama berdamai dengan masa lalu adalah menjaga diri sendiri sebaik mungkin.

Proses memaafkan masa lalu dan berdamai dengan diri adalah perjalan yang panjang serta bertahap. Untuk melakukannya, kita harus menyadari apa yang dibutuhkan, apakah healing, atau perlu cerita kepada orang lain, ataupun cara-cara lain.

Lebih lanjut, Marshanda menjelaskan bahwa kemauan dan tekad besar untuk sembuh juga berpengaruh dalam perjalanannya menyembuhkan inner child trauma. Konsultasi dan mencari bantuan profesional pun jadi salah satu cara yang paling direkomendasikan.

IDN Channels

Latest from Single