Banyak yang bilang kalau pertemanan cowok dan cewek itu nggak mungkin. Pasti lama-lama ada rasa, pasti baper, mungkin bisa friendzone dan intinya nggak mungkin tulus niat berteman saja. Walaupun nggak semua dari kita merasakan adanya “rasa” yang ingin lebih dari sekadar teman, tapi persepsi ini kadang mengganggu pikiran dan menimbulkan kekhawatiran tersendiri. Lalu bagaimana cara bersikap jika kita hanya nyaman sebagai teman tanpa keinginan untuk bisa lebih dari itu?
1. Jangan mengatakan hal-hal yang menjurus untuk memberi harapan
Bela, mempertahankan suatu pertemanan dengan lawan jenis pada dasarnya adalah sebuah tantangan besar. Semua akan dikembalikan bagaimana kita menyikapinya. Jika kita adalah tipe yang mudah jatuh cinta, maka jangan memilih untuk terlalu dekat dengan seseorang, karena membawa perasaan ke dalam sebuah pertemanan atau persahabatan bukan tanpa konsekuensi. Terlebih jika teman atau sahabat kita lebih dapat membatasi diri untuk berteman atau bersahabat saja. Justru akan menyakiti perasaan sendiri dan merusak pertemanan.
2. Jangan buru-buru merasa cemburu
whitenoise.com
Sejak awal, berjanjilah pada diri sendiri untuk nggak larut dalam perangkap friendzone. Berteman dan bersahabatlah dengan niat yang tulus. Tak perlu menyimpan rasa cemburu ketika sahabat kita mempunyai teman baru atau akrab dengan seseorang yang dia taksir. Karena ketika kita mulai merasa benih-benih rasa sayang lebih dari sekadar teman, kita cenderung akan merasa nyaman yang berlebihan serta timbul rasa ingin memiliki. Perasaan ini tipis sekali sekatnya, semakin kita dekat kemungkinannya juga semakin terbuka.
3. Bersikap wajar di depan banyak orang
gossipgirl.wikia.com
Untuk menunjukkan rasa sayang kepada sahabat sebagian dari kita mungkin suka memeluknya, atau sekadar bersandar di bahu. Tapi usahakan nggak di depan umum. Dengan kultur Indonesia yang masih memegang nilai-nilai tata karma, bukan nggak mungkin orang lain akan berkomentar yang nggak-nggak. Atau saat kita melakukannya di depan teman-teman lain, mereka mungkin akan membicarakan kita dan si sahabat. Ada dua hal yang sama bahayanya jika itu terjadi, pertama lingkungan teman kita akan “menjodohkan” dengan guyonan-guyonan yang akan membuat kita tertawa malu dan makin baper atau menggosip yang akan membuat kita risi dan memilih untuk menjauh sedikit demi sedikit.
4. Jika sadar ada rasa yang tumbuh, ambilah jarak sejenak lalu kembali
Jika sejak awal kita ingin murni berteman saja, maka jagalah niat itu benar-benar. Kalau ada muncul benih-benih rasa nyaman yang mulai membuat gundah, biasanya ditandai dengan ingin melihat dia setiap hari, chat setiap hari, jalan ke mana saja asal bersamanya, mulai berlaku manis, dan hal-hal berbau ke arah yang lebih dari teman, ambilah satu tindakan untuk nggak terlalu intens dan mengembalikan niat yang semula untuk berteman saja.
Jadi begitulah Bela, walaupun memang pembatas rasa itu sangat tipis, jangan jadikan itu sebagai alasan untuk nggak membuka pertemanan dan persahabatan dengan lawan jenis. Para sahabat cowok ini akan selalu ada setiap saat kita membutuhkan mereka, hanya perhatikan batas-batas jika memang ingin murni berteman saja.