Penolakan bisa terjadi pada semua orang dan pada siapa pun, sakit sih tapi nggak berdarah. Banyak cara orang meluapkan kekecewaan dari penolakan, bahkan ada yang sampai nggak bisa move on bertahun-tahun. Hal seperti ini dikhawatirkan dapat menggangu kesehatan mental kamu, lho!
Ada banyak alasan seseorang mengalami penolakan, namun perlu diketahui kalau penyebab penolakan biasanya nggak ada hubungannya dengan kamu, kok!
So, jangan berkecil hati apalagi sampai menganggap dirimu nggak berguna, salah besar, ya, Bela. Dikutip dari Patrick Wanis, PhD, seorang ahli perilaku dan hubungan asmara di Los Angeles dan Miami, berikut cara mengatasi penolakan supaya kesehatan mentalmu tetap terjaga, simak baik-baik, ya!
1. Ingat, ini bukan salahmu
Kemungkinan besar, semua penolakan atau putus cinta bukanlah kesalahan kamu, malah mungkin kamu nggak bersalah sama sekali. Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan seseorang menolak cintamu, seperti mungkin dia punya masalah sendiri, mungkin dia belum siap untuk berkomitmen, dan masih banyak faktor lainnya.
Cobalah menentukan faktor apa yang menyebabkan penolakan. Para ahli merekomendasikan menulis jurnal atau memberikan pertanyaan pada diri sendiri untuk refleksi diri. Namun, berhentilah menyalahkan diri sendiri atas hal-hal yang ada di luar kendali kamu.
Satu hal yang penting adalah, cintai diri sendiri. Jangan menganggap dirimu hanyalah korban. Kamulah satu-satunya orang yang bisa menulis 'cerita' kamu sendiri.
2. Perhatikan beban yang diberikan oleh penolakan tersebut
Setiap orang tentu memiliki tingkat penerimaan patah hati yang berbeda. Kalau kamu orang yang sensitif, pernah mengalami depresi, atau pernah ditolak berkali-kali, mungkin kamu akan mendapat pukulan yang luar biasa.
Ketika kamu mendapatkan penolakan, kamu mungkin langsung menyalahkan diri sendiri atau menganggap ada yang salah dengan dirimu. Jangan menambah beban diri dengan pikiran seperti itu.
3. Jangan cari pelampiasan
Cari pasangan baru biar bisa move on dari mantan? Nggak elegan banget! Yang ada malah menambah korban patah hati.
Luangkan waktu untuk diri sendiri, sembuh dari rasa sakit, belajar dari kesalahan, lalu bangkit kembali. Kalau kamu sudah siap untuk memulai hubungan baru, ketahuilah bahwa kamu juga harus siap akan terjadinya penolakan lagi, patah hati lagi. Namun di sisi lain, ada juga kemungkinan kamu bahagia menemukan orang baru.
4. Luangkan waktu untuk memulihkan diri
Me-time itu penting banget! Memanjakan diri dengan cara apa pun yang kamu senangi bisa membangkitkan mood. Ingat, waktu nggak bisa menyembuhkan dirimu, cuma kamu yang bisa memulihkan diri sendiri. Bangkit kembali dan fokus pada diri sendiri.
5. Coba nggak usah dipikirin
Terkadang bersikap 'bodo amat' itu baik untuk kesehatan mental kita. Jangan biarkan dirimu berlarut-larut dalam kesedihan, luapkan kesedihanmu secukupnya lalu bangkit lagi.
Kalau setelah beberapa hari kemudian kamu mulai merasa susah tidur, overthinking, nggak semangat, coba cari bantuan dari orang terdekat atau bantuan profesional.
6. Cari bantuan professional jika perlu
Kita nggak tahu seberapa besar kehancuran yang kita alami berpengaruh ke kesehatan kita, terkadang sakit emosional juga berpengaruh ke fisik.
Kalau kamu kesulitan menjalani aktivitas karena sakit hati yang telah dialami bertahun-tahun, jangan takut untuk menemui psikolog atau bantuan professional.
7. Ingat selalu, akan ada pelangi setelah badai
Akan ada pelangi setelah hujan, ada tawa setelah air mata, ada kebahagiaan setelah kesulitan. Nggak selamanya hidup akan terpuruk terus kok, Bela. Akan ada saatnya semua hal menjadi indah dan baik-baik saja selama kamu menyukurinya. Keep your chin up, girls!
Itulah beberapa cara atasi agar kamu baik-baik saja dan keluar dari kesedihan kamu akibat penolakan. Semoga berhasil, ya, Bela! Kamu pasti bisa melewatinya, kok..