Dalam esainya yang diterbitkan oleh The New York Times, dosen dan penulis Mandy Catron mencoba mempraktekkan hasil penelitian para pakar psikologi tentang proses jatuh cinta. Pemimpin penelitian tersebut, Dr. Arthur Aron, berhasil membuktikan eksperimen yang ia lakukan terhadap beberapa pasang orang asing yang belum pernah bertemu sebelumnya untuk saling jatuh cinta. Tertarik dengan ide ini, Mandy Catron mencoba eksperimen yang sama dengan salah satu kenalan lelakinya.
rogersmovienation.com
Pada eksperimen tersebut, kedua peserta diminta untuk bergantian menjawab 36 pertanyaan yang sudah dirancang oleh tim Dr. Arthur Aron sebelumnya. Sesi tanya jawab tersebut dimulai dengan pertanyaan-pertanyaan seperti, "Sebelum menelepon seseorang, apakah kamu biasanya sudah membayangkan apa yang akan kamu katakan nanti?", "Kamu ingin jadi terkenal? Terkenal dalam hal apa?", "Seperti apa sih hari yang sempurna bagimu?", dan "Apa yang membuatmu merasa sangat bersyukur saat ini?".
amazon.com
Lama-kelamaan, pertanyaan-pertanyaan tersebut menjurus ke hal-hal yang bersifat lebih pribadi seperti, "Apa pencapaian terbesarmu dalam hidup?". "Kenangan apa yang paling berharga dalam hidupmu selama ini?", "Apakah kamu dekat dengan ibumu? Seperti apa sih hubunganmu dengan ibumu?".
fandango.com
Di akhir sesi tanya jawab, pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan semakin terasa lebih dalam. Kedua peserta kian membuka diri dan menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti, "Ceritakan pada pasanganmu kejadian paling memalukan dalam hidupmu,", "Kapan terakhir kali kamu menangis di depan umum? Saat sendirian?", "Jika kamu dan pasanganmu akan berteman setelah eksperimen ini, apa yang harus pasanganmu ketahui tentang dirimu?", dan "Kalau salah satu anggota keluargamu harus meninggal dunia, kematian siapakah yang paling sulit untuk kamu terima dan mengapa?".
marcusgohmarcusgoh.com
Setelah Mandy dan teman yang tadinya tak begitu ia kenal dengan baik ini melalui sesi tanya jawab, mereka mencoba sesi berikutnya. Saling menatap mata pasangannya. Mandy dan temannya pun menatap mata masing-masing selama empat menit tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
imgur.comHasilnya? Setelah saling berbagi informasi yang intim tentang satu sama lain dan tentu saja menatap mata masing-masing selama empat menit, Mandy dan temannya saling jatuh cinta. Dari penelitian ini bisa disimpulkan bahwa sebenarnya kita tidak benar-benar 'jatuh' saat kita mencintai seseorang. Lebih tepatnya, kita berjalan menuju cinta. Cinta itu butuh proses. Bukan jatuh begitu saja ke dalam cinta. Ketika kamu bersedia untuk membuka diri dan membagikan hidup dan kisahmu yang paling dalam dengan seseorang, saat itulah kamu sedang berjalan menuju cinta.