Sebagai makhluk sosial, tentunya tidak ada satu pun manusia yang bisa hidup sendiri. Sekalipun ada beberapa orang merasa nyaman dengan dirinya sendiri, tapi tetap saja kalau sedang ada masalah, mereka pasti tetap butuh orang lain untuk meringankan bebannya, seperti dengan bercerita.
Menurut sebuah penelitian, membangun hubungan berkualitas dengan orang lain merupakan salah satu indikator penentu kebahagiaan seseorang, lho! Sayangnya, tidak mudah mencari teman yang cocok dengan karakter kita. Apalagi dalam lingkungan sosial di mana kita harus bertemu banyak orang dengan karakter yang berbeda-beda. Belum lagi kalau kamu tipe orang sensitif.
Hal seperti itu akan menjadi tantangan tersendiri buat kamu yang ingin berteman dengan orang lain. Nah, sebelum mengenal lebih jauh teman-teman kamu, sebaiknya pahami terlebih dahulu lima prinsip dalam menjalin hubungan pertemanan berikut.
1. Jangan memaksa diri untuk menjadi orang lain agar bisa diterima
Hubungan pertemanan yang berkualitas adalah di mana setiap orang bisa saling menerima kekurangan masing-masing. Selain itu, mereka bisa saling mendukung untuk bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Jadi, yang harus kamu perhatikan adalah bagaimana hubungan pertemananmu membawa perubahan dalam dirimu.
Jika kamu sampai harus mengubah diri menjadi seseorang yang tidak kamu suka hanya demi pertemanan, hal itu berarti kamu menjalin hubungan pertemanan yang tidak tepat bahkan bisa dikatakan toxic. Nah, jika kamu mengalami hal seperti ini, lebih baik tinggalkan saja mereka.
Mencari seseorang yang layak dijadikan teman memang bukan hal yang mudah. Namun jangan khawatir, lebih baik memiliki sedikit teman tapi berkualitas dibandingkan dengan banyak teman, namun tidak bisa memberikan hal positif untuk dirimu. Jadi, tetap perhatikan kualitas daripada kuantitas, ya!
2. Tidak semua orang layak dijadikan “teman”
Dalam berhubungan dengan orang lain, kamu harus lebih selektif ketika memilih teman. Banyak orang baik di sekelilingmu, tetapi belum tentu mereka tulus untuk ingin berteman dengan kamu. Oleh karena itu, kamu harus bisa membedakan mana orang yang hanya ingin memanfaatkan kebaikanmu dan orang yang memang benar-benar tulus.
Terkadang seseorang menanyakan keadaan atau masalah yang sedang kamu hadapi bukan karena mereka peduli, melainkan hanya sekadar ingin tahu saja tanpa ingin membantu. Jadi, kamu harus bisa mengenali karakter orang-orang yang sering kamu ajak berkomunikasi. Dengan begitu, kamu bisa menyaring orang-orang yang layak untuk kamu jadikan teman. Ingat, di dunia ini banyak orang baik, namun masih jarang orang yang memiliki hati yang tulus.
3. Kebahagiaan orang lain bukan tanggung jawabmu
Sering kali dalam hubungan pertemanan ada rasa sungkan yang kamu rasakan. Terkadang karena ingin menjadi teman yang baik, kamu mengusahakan bagaimana cara agar temanmu tidak merasa kecewa denganmu. Mungkin salah satunya adalah kamu selalu berusaha untuk menolong mereka tanpa melihat keadaan dirimu sendiri.
Misalnya, ketika kamu sedang merasa tidak baik-baik saja, kamu memaksakan diri untuk membantu mereka demi membuat mereka bahagia. Lantas, bagaimana dengan dirimu? Apakah kamu juga merasa bahagia dengan apa yang kamu lakukan? Jika hal seperti itu terus-menerus kamu lakukan, tentu tidak akan baik untuk kesehatan mentalmu.
Prinsip yang harus kamu pegang di sini adalah kebahagiaan orang lain bukanlah tanggung jawabmu. Jadi, kamu tidak perlu repot-repot untuk menyenangkan semua orang karena merekalah yang bertanggung jawab atas kebahagiaannya sendiri. Utamakan terlebih dahulu kebahagiaanmu karena dirimu layak untuk mendapatkan kebahagiaan.
4. Belajar menerima pendapat orang lain
Di lingkungan sosial, perlu sekali untuk mempunyai telinga yang tebal untuk menghadapi omongan-omongan negatif orang lain tentang kamu. Entah itu berupa nyinyiran atau pun gosip. Nah, di situasi seperti ini sebaiknya kamu jangan mudah terpancing emosi. Memang sih rasanya tidak menyenangkan sekali menjadi bahan omongan orang lain.
Meski begitu, kamu juga harus menyadari bahwa setiap orang berhak untuk berpendapat, termasuk memberikan pendapat tentang dirimu. Terlepas dari apa yang dibicarakan, baik itu sesuatu hal yang baik atau pun buruk, kamu harus bisa untuk menerima. Jika memang hal negatif yang mereka bicarakan adalah benar, jadikan hal itu sebagai feedback untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi.
Namun, jika memang apa yang mereka bicarakan fitnah belaka, maka jangan hanya diam. Luruskan fakta yang sebenarnya. Jadi, jangan langsung down kalau ada teman yang suka nyinyirin kamu, ya.
5. Kamu bukan sutradara dari kehidupan orang lain
Dalam hubungan pertemanan, tentunya kita mengharapkan adanya rasa timbal balik yang tercipta. Misalnya saja, tentang rasa percaya. Ketika mengenal seseorang pertama kali, tentunya membangun rasa percaya adalah suatu hal yang sulit. Kamu pasti juga tidak akan mudah untuk terbuka.
Lain halnya saat sudah mulai mengenal karakter satu sama lain, rasa percayamu pasti akan tumbuh. Alhasil, kamu mulai berbagi cerita tentang kehidupanmu dengan temanmu karena kamu sudah ada rasa percaya. Tapi, bagaimana jika temanmu tidak melakukan hal yang sama? Tentunya kamu tidak boleh marah. Kenapa?
Prinsip selanjutnya yang harus kamu pahami adalah kamu bukanlah sutradara dari kehidupan orang lain. Kamu tidak bisa memaksa orang lain untuk melakukan hal yang kamu harapkan. Ketika kamu mulai bisa menaruh rasa percaya pada temanmu, mungkin dia masih membutuhkan waktu untuk menumbuhkan rasa percaya denganmu.
Oleh karena itu, kamu harus bisa menerima keadaan-keadaan tersebut karena semua orang tidak sama seperti kamu. Tidak ada rasa timbal balik dalam hubungan pertemanan memang seperti halnya cinta bertepuk sebelah tangan. Cobalah untuk mengatur bagaimana cara kamu merespon sikap mereka sehingga kamu tidak mudah baper.
Nah, itulah lima prinsip penting yang bisa kamu pahami terlebih dahulu sebelum mulai menjalin hubungan pertemanan dengan orang di sekitarmu. Dengan menanamkan prinsip tersebut, maka kamu tidak akan mudah baper saat merespons tindakan atau omongan orang lain yang tidak sesuai dengan keinginanmu. Kamu juga akan lebih siap untuk menghadapi lika-liku dalam hubungan pertemanan yang kamu bangun.
Disclaimer: Artikel ini sudah diterbitkan di laman IDN Times dengan judul "5 Prinsip Penting dalam Hubungan Pertemanan, Wajib Tahu!"