Meski zaman kian maju dan modern, perjodohan masih banyak dilakukan oleh beberapa atau mungkin banyak keluarga di Indonesia. Mungkin hal ini terkesan kolot, tapi ternyata ada banyak hubungan yang berjalan langgeng karena perjodohan.
Meski begitu, tetap jangan anggap enteng sebuah perjodohan hanya karena orangtua atau keluargamu dan calon pasangan sudah saling kenal dengan baik.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan olehmu ketika dijodohkan keluarga dan sedang melewati fase satu ini. Apa saja? Mari simak ulasan lengkapnya berikut ini.
1. Kenali latar belakang pasangan dengan baik
Mungkin orangtua atau keluarga telah saling kenal, atau bahkan bersahabat sejak lama, tapi kamu, kan, belum mengenal baik calon pasanganmu. Jadikan fase perjodohan menjadi ajang perkenalan antara kamu dan calon pasangan. Kenali sifatnya dengan baik, jadikan dia teman dan cobalah untuk membaca karakternya.
2. Minta waktu untuk saling mengenal
Pihak keluarga mungkin menjadi terlalu ‘bersemangat’ untuk menjodohkan kalian dan bahkan berharap pernikahan dapat terjadi dalam waktu dekat. Sebaiknya jangan buru-buru, karena kalian masih asing satu sama lain. Oleh sebab itu tak ada salahnya, kok, untuk meminta waktu agar kalian bisa saling mengenal lebih jauh.
3. Jangan ragu untuk mendiskusikan hal serius
Ketika proses perkenalan berjalan dengan baik dan kalian mulai akrab satu sama lain maka sekaranglah saat yang tepat untuk membicarakan sesuatu yang lebih serius. Tak perlu malu atau ragu. Toh, tujuan dari semuanya adalah untuk menyatukan kalian berdua.
4. Samakan persepsi tentang masa depan
Ketika kalian hendak memasuki jenjang yang lebih serius, maka sudah saatnya juga untuk membahas dan menyamakan persepsi tentang masa depan. Pernikahan bukanlah sesuatu yang berjalan dalam waktu sebentar, kamu perlu menyamakan visi misi soal masa depan dengan pasanganmu.
5. Bicarakan baik-baik jika tidak cocok
Jika perjodohan berjalan baik dan kalian sama-sama cocok tentu sangatlah melegakan. Tapi jika yang terjadi justru sebaliknya? Jangan dipaksakan, apalagi jika didasari dengan perasaan tidak enak karena melibatkan keluarga. Kamu dan dia bisa membicarakan ini baik-baik, dan berilah pengertian bahwa kalian tidak cocok baik dari karakter, pemikiran, hingga tujuan di masa depan. Lebih baik jujur ketimbang pernikahanmu bermasalah di kemudian hari kan?