Kamu mungkin pernah melakukan kebohongan-kebohongan kecil di internet. Mulai dari berbohong soal usia ataupun tempat tinggal untuk mengisi informasi dirimu di media sosial. Sayangnya, beberapa orang melakukan dosa ini terlalu jauh, mereka membuat profil palsu.
Orang-orang semacam ini bisa kamu temukan dalam aplikasi online dating, yang memungkinkan kamu berkenalan dan berinteraksi dengan orang asing. Dengan menggunakan foto orang lain, mereka menceritakan kisah hidupnya yang cuma ada di dunia khayalan. Alih-alih mendapat teman kencan, bisa-bisa kamu malah kena tipu akun palsu atau istilah lainnya adalah catfishing. Buat kamu yang lagi proses pendekatan dengan seseorang dari internet, kamu harus waspada dan mengamati tanda-tanda ini ya, Bela!
Ketika percakapan mulai intens, biasanya besar kemungkinan kalian akan saling bertukar nomor ponsel atau ID aplikasi chat. Semakin dekat hubungan kalian, kamu pasti jadi penasaran bagaimana wujud asli orang ini sebenarnya. Sebelum bertemu, kamu bisa mendengar suaranya terlebih dahulu. Kalau orang ini menolak untuk menerima telepon atau mengirimkan voice note tanpa alasan yang pasti, kamu mesti berhati-hati.
Apabila kamu berkenalan dengannya lewat media sosial, kamu bisa mengamati jumlah angka pengikutnya. Jangan lupa, cara dia berinteraksi dengan akun-akun lain juga penting lho untuk dinilai. Selain media sosial atau aplikasi tempat kalian kenalan, kamu juga bisa mengamati tingkah lakunya di media sosial lainnya. Nggak ada salahnya juga untuk mengecek namanya di mesin pencari seperti Google untuk tahu lebih lengkap informasi tentangnya yang mungkin dia sembunyikan.
“Hari ini aku ada janji makan siang dengan kakakku,” tolaknya ketika kamu ajak bertemu. Tiba-tiba, kamu teringat keluhannya dulu sebagai anak tunggal. Kamu cek percakapan kalian bulan lalu dan menemukan pesan itu, “Aku bosan banget sendirian di rumah, pingin deh punya adik atau kakak”.
Kamu bisa memilih menyimpan prasangka burukmu karena mungkin saja yang ia maksud adalah kakak kelas atau seniornya di tempat magang. Tapi, coba ingat-ingat deh. Apakah ini pertama kalinya ceritanya bertolak belakang dengan cerita sebelumnya? Kalau kejadian seperti ini terjadi berkali-kali, ada baiknya kamu mengambil langkah mundur dan keluar dari jebakan ini.
Kalau kamu mulai merasakan ada keganjilan dari profilnya, coba buka Google reverse image search untuk mengetahui keaslian fotonya. Dari sana, kamu bisa mendapat informasi apakah orang di foto profilnya benar dirinya atau (sedihnya) adalah orang lain.
Selain foto profilnya, kamu juga bisa mengecek keaslian unggahan foto-foto kesehariannya. Orang-orang di media sosial pada umumnya senang meng-update sesuatu yang berhubungan dengan keseharian mereka, entah itu foto hewan peliharannya, menu makan siang, atau tumpukan pekerjaan.
Kalau dia mengaku nggak terlalu suka difoto, tapi semua foto yang diunggahnya adalah foto yang diambil secara profesional, kamu harus curiga. Karena, walaupun intesitasnya jarang, beberapa orang pasti punya foto candid yang diambil oleh orang terdekat mereka.
Jika empat poin tadi menurut kamu masih nggak meyakinkan dan hubungan kalian sudah berlangsung lama, cobaajak dia ketemuan deh, Bela! Kalau dia mengaku tinggal di dekat tempat tinggalmu atau tempat kerjamu tapi selalu menolak, mungkin itu peringatan satu. Tapi, kalau ternyata rumah mereka lumayan jauh jaraknya, coba sesekali ajak dia video call. Kalau ternyata kamu masih ditolak juga, ini peringatan nomor dua.
Seiring bertambah dekatnya hubungan kalian, tentunya semakin dalam perasaan yang bermain di dalamnya. Kalau memang dia seserius itu sama kamu, pasti dia akan menyempatkan waktu untuk bertemu.
Coba ingat-ingat lagi, apakah kenalan kamu di aplikasi menunjukkan tanda-tanda di atas?
Penulis: Tyas Hanina