Nggak bisa dipungkiri bahwa menjadi anak pertama dalam keluarga memiliki tantangan tersendiri. Misalnya, kamu kerap dituntut untuk bertanggung jawab atas kondisi adik-adikmu. Atau, kamu selalu diharapkan untuk mampu menjaga situasi keluarga agar tetap damai.
Oleh sebab itu, kamu pun jadi rentan punya sindrom anak pertama, alias perilaku yang timbul akibat tanggung jawab menjadi anak sulung.
Kamu mungkin jadi bertanya-tanya, memangnya apa saja, sih, tanda dari sindrom anak pertama?
Nah, untuk mengetahui jawabannya, simak informasi berikut ini, yang dikutip dari laman Bolde. Keep scrolling!
1. Berperan sebagai pengasuh dalam keluarga
Pertama, kamu kerap berperan sebagai seorang pengasuh di dalam keluargamu, terutama untuk adik-adikmu. Bisa diibaratkan kamulah yang menggantikan peran orang tuamu, terlebih ketika mereka tidak ada di rumah. Maka nggak heran jika semakin dewasa kamu telah memiliki banyak pengalaman tentang pengasuhan.
2. Kerap dianggap suka memerintah
Karena kamu sering kali memikul tanggung jawab yang besar dalam keluarga, tak jarang kamu jadi terbiasa mengendalikan banyak hal. Bahkan, sampai-sampai orang-orang di sekitarmu melabelimu tukang memerintah.
Tapi, kamu nggak perlu terlalu mengambil hati karenanya. Toh, mereka nggak paham, kan mengapa kamu bertindak seperti ini?
3. Mencari tahu solusi sendirian
Sebagai anak pertama, nggak jarang kamu harus menjadi sosok yang lebih tangguh dan mandiri dibandingkan adik-adikmu. Oleh sebab itu, kamu pun jadi terbiasa mencari solusi sendirian, seperti halnya urusan di rumah. Kamu akhirnya jadi terbiasa melakukan segalanya sendiri dan enggan meminta bantuan orang lain.
4. Selalu mendahulukan kebutuhan orang lain
Tanda sindrom anak pertama lainnya adalah kamu selalu mendahulukan kebutuhan orang lain ketimbang dirimu sendiri. Entah itu kebutuhan keluarga, teman, hingga rekan kerja sekalipun. Hal ini terjadi karena ‘tuntutan’ yang dibebankan ke padamu di masa kecil dulu, di mana kamu kerap diminta berbesar hati oleh kedua orang tuamu untuk mengutamakan kebutuhan adik-adikmu.
5. Lihai dalam memecahkan masalah
Sebagai anak pertama, kamu mungkin sudah sangat profesional dalam memecahkan segala permasalahan. Misalnya saja, cara menyelesaikan pertikaian antar saudaramu, atau cara untuk memenuhi kebutuhan harian keluarga.
Di satu sisi memang, sih kamu jadi lebih tenang dalam mengatasi berbagai persoalan maupun konflik karena telah terbiasa. Tapi di sisi lain, jadi banyak orang yang kerap datang padamu untuk meminta bantuan yang jadi bikin kamu kewalahan.
6. Sulit melepaskan kendali
Kalau kamu kesulitan dalam melepaskan kendali, itu tandanya kamu memiliki sindrom anak pertama, Bela. Contohnya, kamu merasa nggak nyaman ketika orang lain mengambil alih pekerjaanmu.
Sebenarnya, ini nggak mengartikan kamu sulit mempercayai orang lain, hanya saja karena kamu terbiasa mengendalikan banyak hal sendirian jadinya terasa aneh apabila kamu tidak ikut campur menanganinya.
7. Kesulitan meminta bantuan
Setiap anak sulung yang memiliki sindrom anak pertama sering kali merasa kesulitan dalam meminta bantuan. Karena bergantung pada orang lain adalah hal yang sangat aneh bagimu. Bagaimana tidak? Selama ini kamulah yang dijadikan tempat meminta bantuan orang-orang di sekitarmu, bukanlah sebaliknya.
8. Sangat diandalkan keluargamu
Menjadi andalan keluarga di berbagai situasi, semisal untuk mengurusi kebutuhan rumah tangga, atau mempersiapkan segala hal untuk acara besar keluarga, bisa jadi hal yang positif dan juga negatif. Positif karena itu tandanya kamu begitu dipercaya oleh keluargamu, tapi negatifnya, kamu jadi sering merasa kewalahan.
9. Jarang mendapatkan apresiasi atas kerja kerasmu
Salah satu hal memilukan ketika menjadi anak sulung adalah kamu tidak mendapatkan apresiasi yang cukup atas kerja keras yang kamu lakukan. Mungkin kamu terbiasa melihat adik-adikmu diberikan penghargaan maupun validasi atas pencapaian mereka, tapi tidak denganmu.
Ini pasti terasa cukup menyakitkan. Tapi, yakinlah bahwa kamu sangat luar biasa atas segala kerja keras yang kamu lakukan, serta pencapaian yang kamu dapatkan, kendati tidak tervalidasi oleh orang-orang terdekatmu.
10. Memikul beban emosional keluargamu
Sindrom anak pertama yang terakhir adalah peranmu untuk menjaga kondisi emosional keluarga. Ketika mereka merasakan kesulitan, orang pertama yang akan didatangi adalah kamu. Mereka mungkin membutuhkanmu untuk mendengar cerita mereka, bergantung padamu untuk mendapatkan rasa aman, maupun meminta nasihat.
Tapi terkadang hal ini jadi bikin kamu kerap memendam emosi. Karena kamu merasa bahwa kamu harus selalu kuat bagi orang lain yang membutuhkanmu. Melelahkan, ya?
Itu dia 10 tanda kamu memiliki sindrom anak pertama. Apakah kamu merasa tanda di atas pada dirimu, Bela?