Terkadang, menghadapi orang yang punya perilaku toxic itu cukup tricky. Apalagi jika sosok yang toxic itu adalah kakak atau adik, alias saudaramu sendiri. Biasanya, menghadapi saudara toxic cukup sulit karena kamu tumbuh besar bersamanya dan begitu menyayanginya tanpa syarat.
Akan tetapi, ketika perilaku toxic-nya bikin kamu rugi, baik secara fisik, emosional, maupun mental, dan terus menguras energimu, kamu nggak boleh diam saja, Bela.
Jangan biarkan saudaramu bersikap seenaknya karena ia merasa bahwa kamu akan tetap menyayanginya, meski dia berlaku nggak sopan dan kejam terhadapmu.
Untuk itulah Popbela sudah merangkum 6 cara ampuh menghadapi saudara toxic, yang dilansir dari laman Happier Human berikut ini. Simak artikelnya sampai akhir, ya!
1. Tetapkan batasan yang sehat
Nggak bisa dipungkiri jika menghadapi saudara yang toxic adalah hal yang cukup sulit. Sebab, biasanya nggak ada batasan di antara kamu dengan saudaramu. Terlebih ada kemungkinan kamu menganggap perilaku toxic-nya karena ia menyayangimu.
Akan tetapi, kamu perlu mulai menyadari jika memang ada hal-hal yang memang sudah keterlaluan saudaramu katakan atau lakukan, Bela. Misalnya, ketika ia sering kali mengolok-olok bentuk tubuhmu dan kamu nggak menyukai hal tersebut, penting untuk memberitahunya.
Kalau ia terus melakukannya, berikan konsekuensi seperti, "Kalau kamu tetap mengejekku seperti itu, aku nggak akan membantumu lagi."
Meski di awal kemungkinan akan terasa sulit, tapi dengan menetapkan batasan, kamu akan memiliki hubungan yang lebih sehat dengan saudaramu, serta bentuk menghargai dirimu sendiri.
2. Belajar memahami sudut pandangnya
Kamu mungkin pernah dengar kalimat 'hurt people hurt people' alias 'orang yang tersakiti, menyakiti orang lain'. Kalimat satu ini menunjukkan jika seseorang bisa menjadi toxic karena ia terluka.
Maka dari itu, apabila saudaramu menunjukkan sifat atau perilaku toxic padamu, belajar uintuk memahami kalau dia sebenarnya terluka. Bisa jadi karena ia merasa sakit hati sewaktu kecil atau karena orang tuamu membandingkannya denganmu.
Cara satu ini mungkin cukup menantang untuk dilakukan, sebab kamu perlu memproses perasaanmu dulu dan belajar memaafkan saudaramu.
Namun, kamu perlu ingat bahwa memaafkan bukan berarti membiarkan dia terus-menerus melakukan perilaku toxic-nya padamu.
Kamu bisa belajar memaafkan saudaramu sembari tetap mempertahankan batasan yang sehat dengannya, Bela.
3. Berbicara dari hati ke hati
Seperti poin sebelumnya, perilaku saudaramu yang toxic biasanya disebabkan karena ia terluka. Untuk itulah, cara lainnya untuk menghadapi saudara yang toxic ialah dengan mengajaknya berbicara dari hati ke hati.
Kamu bisa tawarkan padanya untuk mengungkapkan perasaannya selama ini, bertanya tentang masalah yang mungkin sedang ia hadapi sehingga menunjukkan perilaku yang nggak sehat, hingga memberinya saran untuk bertemu dengan terapis, apabila ia merasa perlu memproses lukanya.
Dengan melakukannya, kamu mencoba untuk menghadapi saudaramu yang toxic dengan cara yang lebih bijak dan dewasa.
4. Hindari menormalisasi perilaku toxic-nya
Bukan karena ia saudaramu maka kamu bisa menormalisasi perilakunya yang toxic dan mengganggumu, Bela. Meski dia kakak atau adikmu, perilaku toxic tetaplah toxic dan menimbulkan kerugian untukmu.
Tegaskan padanya bahwa apa yang dikatakan atau dilakukannya itu kejam, keliru, dan nggak pantas. Beri tahu dia juga bahwa kamu merasa nggak suka dengan perilakunya.
5. Fokus dengan respons yang kamu berikan
Seringkali kita terjebak untuk mengubah perilaku orang lain. Padahal, kita hanya mampu mengubah respons kita, dan orang lain hanya bisa berubah jika mereka memang berniat untuk berubah.
Jadi, cara lain untuk menghadapi saudara toxic ialah dengan mengubah respons kita terhadap apa yang ia perbuat.
Jika sebelumnya kamu tersulut emosi ketika saudaramu mengejekmu, kamu bisa tunjukkan alternatif respons, seperti pergi meninggalkannya atau menyampaikan dengan tegas bahwa kamu nggak suka diperlakukan seperti itu.
Selain mengubah respons, hindari untuk membalaskan dendammu pada saudaramu. Sebab, balas dendam hanya akan memperburuk keadaan dan nggak akan membawa kebaikan dalam hubunganmu di masa depan.
6. Validasi perasaanmu
Meski kamu menyayangi saudaramu, adalah hal yang salah jika kamu meragukan perasaanmu yang tersakiti saat ia memperlakukanmu seenaknya.
Pahami bahwa walaupun ia kakak ataupun adikmu, perasaan sakit hatimu atas perilakunya tetaplah valid. Sadari juga kalau kamu nggak pantas menerima perlakuan buruk, sekalipun datang dari saudara kandungmu sendiri.
Nah, jadi itulah tadi 6 cara ampuh menghadapi saudara toxic. Dengan mengaplikasikan cara-cara di atas bukan berarti kamu nggak menyayangi saudaramu, kok. Justru dengan begitu kamu menghargai dirimu sendiri dan mencoba membuat hubunganmu dengan saudaramu menjadi jauh lebih sehat.
Semoga artikel ini bermanfaat untukmu ya, Bela!