Sebagai manusia, terkadang ada saja situasi yang membuat kita kesulitan dalam mengendalikan emosi. Seperti halnya ketika kita dikecewakan oleh orang terdekat, diperlakukan buruk oleh orang lain, hingga saat orang lain merampas hak kita. Besar kemungkinan akan muncul emosi negatif, seperti marah ataupun sedih.
Kendati demikian, meskipun keduanya adalah emosi yang valid, tapi kita perlu belajar cara mengendalikannya, supaya tidak berakibat buruk pada diri kita sendiri.
Di dalam agama Islam, kita pun dianjurkan untuk senantiasa mengendalikan emosi saat dihadapkan dengan berbagai kondisi dan permasalahan. Seperti halnya sikap yang ditunjukkan oleh teladan kita, Rasulullah SAW, saat menghadapi ujian dan cobaan. Beliau mampu mengendalikan emosi dengan sangat baik dan memilih untuk bersikap tenang.
Cara mengendalikan emosi menurut Islam
Sebagai umat muslim, kita telah diberikan panduan untuk menjalani kehidupan di dunia, tidak terkecuali dengan cara mengendalikan emosi melalui Alquran dan hadis. Apalagi emosi negatif, seperti halnya marah berasal dari gangguan setan, maka sangat penting untuk mengetahui cara mengendalikannya.
Lantas, bagaimana cara mengendalikan emosi menurut Islam? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.
1. Berusaha untuk tetap tenang dan diam
Cara mengendalikan emosi menurut Islam yang pertama adalah berusaha untuk tetap tenang dan diam. Hal ini dimaksudkan agar kita tidak memberikan reaksi yang meledak-ledak, sehingga dapat menyebabkan kerugian di kemudian hari.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW juga menganjurkan agar umatnya memilih untuk berkata baik atau diam sama sekali. Beliau mengajarkan bahwasanya kita perlu menjaga etika dan melakukan perbuatan baik yang bermanfaat.
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia menghormati tetangga. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamu." (HR. Bukhari dan Muslim)
Apabila emosi yang berusaha kita kendalikan berupa kemarahan, maka Rasulullah SAW berpesan agar kita bisa menahan marah. Sebagaimana yang terkandung dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda,
"Laa taghdob wa lakal jannah" yang artinya, "Janganlah engkau marah, maka bagimu surga.” (HR. Thabrani)
Selain itu, dalam hadis dari Abu Hurairah dengan derajat Muttafaq 'alaih, Rasulullah SAW bersabda, "Orang yang kuat bukanlah orang yang bertubuh kekar, tetapi orang yang bisa menguasai dirinya ketika marah." (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Latih diri untuk berbaik sangka
Sebagai manusia biasa, wajar apabila sering kali kita kesulitan untuk mengendalikan emosi, terlebih jika kita telah disakiti oleh seseorang. Dalam situasi ini, kita bisa saja melabeli dia sebagai orang yang buruk atau bahkan mengata-ngatainya. Padahal, bisa saja orang yang menyakiti kita sebenarnya nggak memiliki maksud demikian.
Maka dari itulah, dalam agama Islam, kita dianjurkan untuk berbaik sangka atau husnudzon dari segala kejadian yang membuat emosi kita tersulut.
Ketika kita bisa berpikir lebih jernih dan positif, maka kita akan melihat seseorang yang menyakiti kita sebagai seseorang yang juga tersakiti dan mampu memberi respons dengan welas asih, ketimbang bereaksi dengan meledak-ledak.
3. Rutin membaca Alquran
Membaca Alquran merupakan salah satu dari lima obat hati di dalam Islam. Ketika kita rutin membaca Alquran, maka hati kita akan senantiasa ditenangkan oleh Allah SWT dan kita pun jadi lebih mudah mengendalikan emosi. Sehingga saat bersinggungan dengan orang-orang yang menyulut emosi, kita mampu merespons mereka dengan lebih baik.
Bukan hanya membuat kita lebih mampu mengendalikan emosi, hati yang tenang juga akan membawa kebaikan bagi tubuh kita. Sebab dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW mengatakan bahwa hati memberikan peranan penting terhadap kesehatan tubuh kita secara keseluruhan.
Rasulullah SAW bersabda, "Ingatlah, dan sesungguhnya di dalam diri manusia itu terdapat segumpal darah. Jika ia baik, baik (pula) seluruh tubuh. Dan bila ia rusak, rusak pula seluruh tubuh. Ketahuilah, ia adalah hati." (Muttafaq 'alaih)
4. Membaca ta'awudz
Cara mengendalikan emosi menurut Islam selanjutnya yakni dengan membaca ta'awudz atau isti'adzah.Ta'awudz merupakan doa untuk meminta perlindungan dari Allah SWT dari godaan setan yang terkutuk. Hal ini sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah SAW dalam mengendalikan amarah.
Beliau bersabda, "Jika seseorang yang marah mengucapkan: 'A'uudzu billah (aku berlindung kepada Allah SWT)' niscaya akan reda kemarahannya." (HR. Abu 'Adi dalam Kitab Al-Kaamil).
5. Berwudu
Yang terakhir adalah dengan berwudu. Ada beberapa manfaat yang bisa kita dapatkan dengan berwudu, di antaranya membantu menjaga kesehatan, diampuni segala dosa oleh Allah SWT, sampai membantu dalam mengendalikan emosi, terutama kemarahan.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya marah itu dari setan dan terbuat dari api, dan api hanya bisa dipadamkan oleh air. Oleh karena itu, apabila seorang di antara kamu marah, maka berwudulah!" (HR Abu Daud).
Jadi itu tadi ulasan lengkap mengenai cara mengendalikan emosi menurut Islam. Semoga bermanfaat untukmu ya, Bela!