Bagi kamu yang sedang single, pernahkah mendapatkan pertanyaan-pertanyaan seperti ini?
“Sampai kapan mau single terus?”
“Jadi kapan, nih, undangannya?”
“Kamu, sih, terlalu pilih. Makanya jangan sibuk kerja terus?”
“Apa nggak kesepian jomblo terus?”
dan seterusnya.
Itu tandanya kamu sedang mengalami single shaming. Tak bisa dipungkiri, kita berada dalam masyarakat yang sepertinya beranggapan bahwa mereka yang memiliki pasangan lebih baik daripada yang masih single, bahwa pernikahan itu indah dan wajib dilakukan oleh semua orang. Namun faktanya, seseorang memilih atau menjadi single dengan alasan yang berbeda-beda, dan kita tak pantas untuk menghakimi mereka.
Mitos mengenai kehidupan bak dongeng yang “bahagia seumur hidup” setelah menemukan pasangan hidup, ditambah dengan ‘aturan’ bahwa perempuan harus sudah menikah di usia tertentu, menjadi beberapa alasan orang melakukan single shaming.
Sebelum kamu melakukan single shaming atau mungkin menjadi korban single shaming, baca, ulasan apa itu single shaming berikut ini.
Apa itu single shaming?
Jika dijabarkan, single shaming adalah ketika seseorang secara sengaja maupun tidak sengaja, mempermalukan orang lain karena mereka masih melajang. Cara melakukan single shaming ini bisa berupa pertanyaan, komentar, hingga lelucon seputar diri seseorang yang masih lajang.
Single shaming menjadi makin parah akibat pandemi
Menurut sebuah survei yang dilakukan oleh Match, dilansir oleh Metro.co.uk, ada lebih dari 1.000 orang ditanya apakah mereka pernah merasakan single shaming, dan 37% dari mereka hal tersebut meningkat sejak awal pandemi.
Menurut dating expert dari Match, Hayley Quinn, tidak apa-apa jika kamu merasa sedikit kesal tentang komentar atau pertanyaan seputar status cintamu.
“Menjadi single bukanlah sebuah ruang tunggu untuk sesuatu yang lebih baik dalam hidupnya. Memang banyak orang single yang secara aktif mencari pendamping hidup, tapi ada juga yang merasa sudah cukup lengkap dengan kehidupannya,” kata Hayley.
“Bisa mendapatkan hubungan cinta yang berarti tentu sangat menyenangkan, tapi menjadi single juga merupakan momen terbaik dalam hidupmu. Kamu punya banyak waktu untuk mengembangkan diri, melakukan self-care, dan mengejar mimpi-mimpi. Jika mimpimu itu termasuk mencari pasangan hidup, maka jalinlah hubungan yang fantastis dengan dirimu sendiri terlebih dulu, sehingga kamu akan bisa mengambil keputusan yang lebih baik dengan orang yang akan menjadi pendamping hidupmu,” tambahnya.
Top 10 kalimat single shaming yang paling sering didengar para lajang
1. Kamu pasti akan segera bertemu seseorang (38%)
2. Kamu pasti merasa kesepian (29%)
3. Aku nggak percaya kamu belum juga menemukan orang yang tepat (26%)
4. Sudah ketemu orang yang kira-kira cocok belum? (24%)
5. Kamu lagi dekat sama siapa sekarang (24%)
6. Kapan terakhir kamu jadian? (24%)
7. Aku jodohin mau nggak? (20%)
8. Sedih banget buat orang-orang yang masih single di masa pandemi ini (18%)
9. Kamu mau ditemani? (18%)
10. Menurut kamu, kenapa kamu masih single (18%)
5 Tips menghadapi single shaming dengan bijak dan elegan
Mungkin respons yang ingin kamu berikan saat ada orang yang melakukan single shaming adalah marah atau berkata ketus. Namun sebenarnya kamu bisa menanggapinya dengan bijak dan elegan. Berikut ini adalah tips dari Hayley Quinn tentang bagaimana cara menanggapi single shaming.
1. Ingatlah bahwa menjadi single adalah pilihanmu
Angkat kepalamu tinggi-tinggi, Bela, dan katakan betapa bahagianya kamu menjadi single. Kamu bisa mengatakan bahwa kebahagiaanmu dalam hidup tidak bergantung pada apakah kamu punya pasangan atau tidak.
2. Ketahui juga bahwa sebenarnya mungkin itu adalah tindak kepedulian
Pertanyaan atau komentar mengenai status lajangmu biasanya datang dari teman dan keluarga. Meski menyebalkan dan kamu merasa terganggu, sebenarnya hal itu datang dari kepedulian mereka padamu. Itulah mengapa, kamu perlu menunjukkan pada mereka bahwa kamu tetap bahagia, kok, meski sendiri. Sendiri, kan, bukan berarti kamu kesepian.
3. Jangan merendahkan dirimu sendiri
Saat mendapatkan single shaming, hindari mengeluarkan pernyataan yang justru merendahkan kamu sendiri, seperti “Habis nggak ada yang mau sama aku” atau “Kayaknya memang aku nggak bisa mempertahankan hubungan”. Sebaliknya, cobalah untuk bicara positif mengenai kehidupanmu. Jangan merasa rendah diri, dong, Bela.
4. Kamu tak perlu menjelaskan apa pun
Faktanya, kamu tak berutang penjelasan pada orang lain mengenai kehidupan percintaanmu. Jadi jika kamu ingin memberikan respons yang mengambang juga bisa, kok. Contohnya, saat ditanya kapan nikah, “Nanti kalau pandemi sudah berakhir, supaya bisa bikin pesta besar-besaran”, atau saat ditanya mana pacarnya, jawab saja, “Lagi sibuk cari jalan ke rumah aku”. Dibawa fun saja, Bela, kalau sudah terlalu sering merasakan single shaming.
5. Ganti topik saja
Topik seputar kehidupan percintaanmu mungkin akan membuat dirimu tak nyaman, jadi jangan ragu untuk mengganti topik begitu ada yang berkomentar soal dirimu yang single. Bicarakan soal hobi barumu, pekerjaanmu, atau apa saja. Sesungguhnya, hidup itu bukan hanya tentang hubungan asmara.
Itu dia penjelasan mengenai single shaming. Untuk kamu yang masih single, semoga artikel ini bisa membantu kamu dalam menghadapinya, ya. Sedangkan untuk kamu yang sudah punya pasangan, please, jangan lakukan single shaming pada temanmu.