Pernah nggak, sih, kamu merasa tidak enak ketika harus menolak permintaan atau ajakan seseorang? Tapi, kalau diiyakan kamu sendiri yang tersiksa? Hal itu wajar terjadi, kok. Apalagi ini semua terjadi ketika kamu sedang berusaha untuk mencoba menetapkan personal boundaries alias batasan personal kamu.
Menurut Chase Hill dalam bukunya yang berjudul Healthy Boundaries: How to Set Strong Boundaries, Say No Without Guilt, and Maintain Good Relationships With Your Parents, Family, and Friends, rasa bersalah terjadi ketika pertama kali menetapkan batasan personal dan hal itu merupakan hal wajar.
Katanya hal ini memang sering terjadi kepada orang dengan kategori people pleaser dan seseorang yang sangat sensitif. Kira-kira, kamu orangnya seperti dua kategori tersebut nggak?
Kalau iya, kamu perlu memahami bahwa batasan personal ini dipergunakan untuk memberi batasan kepada orang lain atas apa yang ingin kamu lakukan dan yang tidak. Sehingga, mereka harus tahu batasan-batasan dalam berinteraksi dalam membangun sebuah hubungan dengan kamu.
Personal boundaries juga mengajarkan kepada mereka bahwa hubungan itu harus dua arah, bukan hanya satu arah yang hanya melihat kepada kebutuhan mereka saja.
Jadi, kalau kamu masih belajar untuk membangun batasan personal dan perasaan bersalah masih sering menghantui. Yuk, intip cara mengatasi perasaan bersalah saat menetapkan personal boundaries berikut ini.
