Hai, Kak. Hari bahagiamu semakin dekat. Apa Kakak deg-degan? Aku pun begitu. Melihat ada orang lain yang masuk ke kehidupanmu dan mendampingimu untuk menghadapi dunia yang baru, masih belum percaya, bukan? Aku percaya padanya, untuk menjagamu selain ayah dan ibu. Disisi lain, aku juga sedih karena merasa kehilanganmu.
Saat bersedih, Kakak orang pertama yang akan menghiburku. Tanpa kuminta, engkau selalu menjadi temanku disaat suka dan duka. Di waktu luang, kita selalu nonton, travelling, atau bahkan tidur bersama. Saat engkau telah berkeluarga, apa masih bisa meluangkan waktu untukku?
Setelah hari itu tiba, kamu harus menjalani kehidupan yang baru bersama orang lain. Tanggung jawab baru yang melibatkan orang lain dan segala permasalahan baru yang harus kamu hadapi. Ingat, pernikahan bukanlah akhir yang bahagia melainkan awal mula sebuah tantangan. Apa Kakak siap menghadapinya?
Ayah sudah mendidikmu hingga menjadi perempuan yang kuat dan tahan banting, disamping itu, ibu juga mengajarkanmu arti kasih sayang dan kelembutan. Kakak tumbuh menjadi pribadi yang menyenangkan. Bukan karena nggak mampu berdiri sendiri, menerima dirinya untuk menjadi pendamping hidup tentu bukan semata-mata hanya karena mencintai. Engkau yakin dia adalah orang yang tepat dan bertanggung jawab. Namun dimataku, dia adalah orang yang beruntung mendapatkanmu.
Aku yakin, keluargamu akan menjadi potret keluarga yang bahagia. Ditambah lagi saat Kakak memutuskan untuk memiliki anak dan membesarkannya hingga dewasa. Aku akan dipanggil "tante" dan malaikat kecilmu akan menjadi keponakan kesayanganku. Tenang saja, meski mereka sedikit bandel dan jahil, aku akan tetap menghujaninya dengan mainan baru!
Terima kasih telah menjadi teman hidupku, Kak! Apapun statusmu dan seberapa jauh jarak yang memisahkan kita mulai nanti, nggak akan memutuskan ikatan darah yang telah mengalir pada diri kita. Kakak akan tetap menjadi saudaraku disaat suka dan duka. Pintu rumah akan selalu terbuka untuk kapanpun Kakak pulang bersama keluargamu.