Nama Sintya Marisca belakangan ini ramai diperbincangkan di media sosial. Popularitasnya meningkat seiring kedekatannya dengan Umi Pipik, yang tampaknya mendukung harapan netizen untuk menjodohkan Sintya dengan Abidzar Al Ghifari.
Sebagai aktris, model, dan selebgram, Sintya memiliki banyak penggemar. Perempuan yang lahir di Tanjung Priok, Jakarta pada 4 November 1999 ini memiliki darah Gorontalo dan Bandung dari keluarganya.
Tak heran, banyak orang penasaran dengan sosoknya, termasuk latar belakang keluarganya. Berikut Popbela.com telah merangkum informasi menarik tentang keluarga Sintya Marisca. Simak, yuk!
1. Sintya merupakan anak yatim
Sintya Marisca merupakan anak dari pasangan, Syaiful Hamid dan Susy Fauziah. Sebagai anak perempuan, ia dapat dikatakan tumbuh dalam kehangatan keluarga kecilnya yang hamornis.
Sayangnya, pada tahun 2009, sang ayah harus berpulang saat Sintya masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). Kepergian ayahnya meninggalkan duka mendalam yang terus membekas dalam ingatan masa kecilnya.
2. Anak bungsu dari dua bersaudara
Sintya yang di tahun ini berusia 24 tahun, ternyata memiliki seorang kakak perempuan bernama Kiki Amaliya. Diketahui, kakak satu-satunya itu sudah berkeluarga dan memiliki seorang anak perempuan.
Sintya sendiri memang jarang mengunggah momen kebersamaan dengan kakaknya. Jika dilihat dari unggahan di Instagram, ia lebih sering membagikan momen terkait hobi dan perjalanan kariernya. Sehingga, kebersamaan mereka hanya dapat dilihat sesekali di akun Instagram Kiki atau ibundanya.
3. Berasal dari keluarga sederhana
Dalam sebuah podcast di kanal YouTube Rockaroma ID, Sintya menceritakan bahwa ia bukan berasal dari keluarga yang bergelimang harta.
Semasa ayahnya masih hidup, kondisi ekonomi keluarganya terbilang cukup stabil. Namun, semuanya berubah drastis setelah sang ayah meninggal dunia. Hal ini dikarenakan peran ayahnya sebagai tulang punggung keluarga.
"Nyokap gue nggak kerja, tapi sebelum ketemu bokap, nyokap itu kerja aslinya. Begitu ketemu bokap, udah nggak usah kerja gitu, 'udah gue (bokap) aja'. Sampai kepergian dia membuat kita struggling," ujar Sintya.
4. Ibunya single mom yang bekerja keras
Ketika ayahnya berpulang, ibu Sintya mengambil keputusan yang ternyata sangat berpengaruh terhadap perekonomian keluarga. Kala itu, Susy Fauziah menyewakan garasi rumahnya kepada tetangga untuk dijadikan tempat parkir.
Setiap bulannya, uang sewa yang diterima hanya Rp600 ribu. Meski begitu, Sintya sempat terkejut dan bertanya-tanya bagaimana ibunya bisa mengelola uang tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan sang kakak yang masih bersekolah.
5. Mengambil pelajaran penting dari kepergian ayahnya
Sejak kepergian sang ayah, Sintya dihadapkan pada kenyataan pahit, yakni harus mengelola keuangan dengan sangat miris. Hidup yang dulunya serba mudah, kini berubah penuh tantangan. Namun, perjuangannya menahan diri dari perilaku boros justru menjadi pengalaman berharga yang terus membekas dan memberikan manfaat hingga kini.
"Dulunya dari SD, apa pun yang mau gue pengin, gampang didapetin. Langsung dikasih sama almarhum bokap," tutur Sintya Marisca mengenang figur sang ayah.
"Tapi dari kepergian bokap gue belajar menahan diri. Ternyata itu kepakai sampai sekarang,” jelasnya.
6. Sering rindu sosok ayah
Meskipun kini hanya mempunyai sang ibu, Sintya tetap mensyukuri hidup dan merasakan kebahagiaan bersama keluarga tercinta. Tetapi, sesekali rasa rindu akan kehadiran mendiang ayah datang menyapa, mengingatkan akan kasih sayang dan perhatian yang pernah ia rasakan semasa kecil.
"Kalau dibilang rindu (bokap) pasti ya. Tapi gue berprasangka baik pada Allah. Kalau bapak nggak diambil nih, gue nggak mungkin ada di titik sebahagia ini. Tapi bukan berarti gue mensyukuri kehilangan bokap gue," ungkap Sintya.
Itulah keenam fakta mengenai keluarga Sintya Marisca yang kini hanya tinggal dengan ibunya. Bagaimana menurut kalian, Bela?