Senang rasanya jika ada seseorang yang berusaha dekat dengan kita. Apalagi jika orang tersebut adalah gebetan yang sudah sejak lama kita kagumi. Pastinya kalian sering jalan bersama untuk lebih mengenal satu sama lain sebelum akhirnya memutuskan menjalin hubungan. Tentu disaat- saat pendekatan seperti ini, kamu bisa menilai kira-kira karakter dia seperti apa dan apakah itu bisa kamu terima atau tidak.
Namun, kamu mesti berhati-hati juga, Bela. Memang nggak ada manusia yang sempurna. Topik-topik berikut apabila selalu menjadi pembahasan kalian saat mengobrol bisa kamu pertimbangkan tentang siapa dirinya. Sebelum salah memilih, yuk disimak.
Setiap bertemu atau jalan bersama, dia selalu menceritakan mengenai mantannya. Entah itu bercerita tentang kekecewaaannya atau keburukan mantannya. Selain itu, kamu selalu dibanding-bandingkan dengan mantannya. Bisa jadi indikasi bahwa dia belum seutuhnya move on dan kamu bisa jadi hanya digunakan sebagai tempat pelariannya.
Lelaki yang dekat dengan ibunya memang merupakan ciri pria penyayang dan bertanggung jawab. Namun ada beberapa hal yang harus kamu waspadai jika dia sering membuatmu kecewa karena ibunya. Misalnya, selalu membatalkan janji mendadak karena harus mengantar ibunya. Jika sesekali ya tidak masalah, Bela. Atau lagi, dia selalu menceritakan apa yang kamu ceritakan pada ibunya.
Terlalu bergantung pada ibunya dan dia secara tidak sadar akan membentukmu seperti ibunya. Sedikit-sedikit kamu akan selalu dibandingkan dengan ibunya. Memang menurut dan cinta terhadap Ibu dijunjung tinggi dalam budaya dan agama, namun ada batasnya juga. Kamu perlu memikirkan kembali, Bela.
Wajar jika kita berkeluh kesah. Namun, jika cowok yang sedang PDKT denganmu selalu menyalahkan sekitarnya atas kesialan atau kerugian yang menimpa dirinya, pikirkan lagi deh, Bela. Alih-alih kamu bahagia dengannya, bisa jadi jika terjadi suatu perbedaan pendapat, dia akan menyalahkanmu.
Punya pasangan yang bisa mengatur semuanya memang bisa diandalkan. Tapi, jika baru pendekatan saja sudah mulai mengaturmu, tidak baik untukmu, Bela. Pertama dia akan mengatur apa yang harus kalian bahas, kemudian mengatur pakaianmu, dilanjutkan mengatur bicaramu dan mengatur pertemananmu. Hidupmu akan seperti dipenjara, Bela.
Masa pendekatan memang masa-masanya saling mengenal. Namun jika yang selalu menjadi topik pembicaraan adalah dirinya dan tidak memberi ruang untukmu menjelaskan tentang dirimu, dia sangat mencintai dirinya, Bela. Jangan sampai hanya kamu yang banyak berkorban. Hubungan itu dibangun oleh dua orang, jika hanya kamu yang menjadi pendengar serta yang selalu mengalah, kamu akan lelah. Sayangi juga dirimu.
