Pada tahun 2016, para ilmuwan di Universitas Queen Mary London, Sapienza University of Rome, dan Royal Ottawa Health Care Group menemukan bahwa perempuan di Tinder umumnya hanya mencari lelaki yang secara serius mereka minati, sementara lelaki kurang nggak terlalu pemilih.
Bedanya, ketika mengirim pesan pertama, para peneliti menemukan bahwa hanya 7% lelaki menerima pesan, dibandingkan dengan perempuan sebanyak 21%.
Penelitian lain yang diterbitkan dalam Psychological Science ini meneliti para pengguna aplikasi kencan online dari usia 18 hingga 80 tahun. Dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa perempuan lebih tertarik pada lelaki yang senggaknya memiliki pendidikan yang sama dan lebih tinggi.
Menurut perempuan, latar belakang pendidikan akan sangat berpengaruh terhadap kecerdasan, ekonomi dan status sosial. Untuk itu, perempuan cenderung lebih tertarik pada lelaki yang berpendidikan. Sedangkan untuk lelaki nggak terlalu spesifik dalam mencari pasangan di aplikasi dating online tersebut yang penting nyaman saat chatting.
dok.internet
Ketika membuat foto profil pun, perempuan akan cenderung berdandan secantik mungkin dan mengunggah fotonya lebih banyak agar calon pasangan bisa menilai dari banyak sudut pandang. Sedangkan lelaki hanya akan menampilkan sedikit sekali foto selfie mereka.
Ketika berkirim pesan, perempuan akan lebih banyak menerima pesan masuk dibanding lelaki. Memang nggak semua perempuan menjadi pasif, ada juga perempuan yang mengirim pesan lebih dahulu kepada lelaki.
Selain itu, ternyata lelaki dan perempuan sama-sama memiliki kekhawatiran untuk bertemu di dunia nyata dan nggak sekadar ngobrol secara online. Masalah akan berlanjut ke dunia nyata nggaknya, hal tersebut tergantung keduanya.
Kamu sendiri gimana Bela, pernah mengalami hal unik ketika bertemu laki-laki di aplikasi kencan online?