Ketika mendengar istilah sugar baby, secara otomatis kamu pasti akan berpikir negatif dan langsung memberikan stigma yang kurang baik. Dalam beberapa hal, hubungan sugar daddy-sugar baby ini bisa dikategorikan sebagai salah satu prostitusi yang tentunya nggak dibenarkan. Sebelum memberikan stigma, ada beberapa hal yang harus kamu tahu bahwa hal-hal berikut yang erat kaitannya dengan istilah sugar baby yang nggak melulu tentang prostitusi.
Kabar yang tersebar di masyarakat saat ini sering mengaggap bahwa pasti setiap sugar baby adalah perusak pernikahan sugar daddy. Padahal hal tersebut nggak sepenuhnya benar. Perlu kita tahu bahwa nggak semua sugar daddy sudah menikah. Rata-rata mereka adalah orang yang sibuk dengan pekerjaan dan bisnisnya sehingga belum ada keinginan untuk menikah. Setelah merasa mapan, barulah sugar daddy ini mencari pasangan.
Nggak semua hal bisa dibayar dengan uang. Memang ada beberapa sugar baby meletakkan cinta mereka pada kemapanan dan kemewahan. Beberapa sugar baby juga masih berpegang pada niat awal, adanya hubungan sugar baby-sugar daddy ini hanya untuk memenuhi kehidupan sehari-hari secara wajar serta untuk membiayai uang sekolah hingga lulus.
Berdasarkan wawancara Insider, beberapa sugar baby mengakui bahwa ia nggak hanya berteman dengan satu sugar daddy. Sebetulnya, sugar baby bisa menolak jika sugar daddy mengajak berhubungan badan. Perjanjian tersebut berlandaskan pada kesepakatan yang dibuat oleh sugar daddy-sugar baby.
Selain itu, sugar baby mengakui bahwa mereka masih berteman dengan dua ayah selama bertahun-tahun setelah mengakhiri gaya hidup sugar daddy-sugar baby dan memasuki hubungan lain yakni pertemanan.
Ada beberapa hubungan sugar baby-sugar daddy yang berakhir bahagia di pelaminan dan disatukan dalam takdir. Kita nggak pernah tahu pasti bagaimana perasaan dan sampai sedalam apa hubungan orang lain. Oleh karenanya, ubahlah cara pandang kita terhadap kehidupan orang lain. Karena bisa jadi, belum baik menurut kita, menurut orang yang menjalaninya bisa jadi itu hal terbaik.