Fenomena bullying tampaknya masih marak terjadi di sekitar kita. Ingat Bela, setiap orang berhak atas kenyamanan diri dalam bersosialisasi. Selain menyakiti fisik, perilaku bully yang diterima dapat berpengaruh pada mental korban yang merasakannya. Meskipun bukan menjadi pelaku, bukan berarti kamu boleh diam saja saat melihat ada korban yang disakiti. Kamu perlu mengingatkan pelaku untuk menghentikan kebiasaan buruknya. Hati-hati, tanpa sadar bisa saja pelaku bullying justru sahabatmu.
1. Selalu mendapatkan apa yang diinginkan
Saat nggak berhasil mencapai keinginannya, sahabat akan merasa marah dan menghalalkan berbagai macam cara untuk mendapatkannya. Bila cara halus nggak mempan, jangan heran bila dirinya memakai cara paksa hingga berhasil. Meskipun harus menginjak orang lain, mengapa tidak?
2. Terbiasa menilai orang lain dan berkata jujur
Meski berpotensi menyakiti perasaan orang lain, sahabat tetap mengatakan apa yang dipikirkannya secara gamblang. Dia bahkan nggak segan-segan untuk memberi komentar pedas di depan banyak orang. Bukannya memberi kritik, nyatanya sahabat justru mempermalukan lawan bicara.
3. Memandang rendah kelemahan orang
Setiap orang tentu memiliki kelemahan yang nggak bisa dihindari. Sayangnya, karena terlalu percaya diri, sahabat justru menganggap dirinya menjadi orang terbaik sedunia. Dia nggak akan segan untuk menyepelekan orang lain bahkan termasuk kamu, sahabatnya sendiri.
4. Berpikir memiliki hak untuk melakukannya
Karena sudah membayar, sahabat kerap merasa berhak untuk memberi nilai kecil pada ojek yang mengantarnya. Nggak hanya itu, dia juga berani membentak asisten rumah tangga bila nggak sengaja melakukan kesalahan. Kebiasaan ini membuat dia bersikap semena-mena pada orang lain.
5. Membiarkan orang lain mengalah untuknya
Saat berdebat, sahabat kerap ngotot dengan argumentasi yang dimilikinya. Meskipun nggak selalu benar, dia akan tetap keras kepala hingga membuat orang lain terpaksa mengalah untuknya. Pokoknya, nggak ada kata menyerah sebelum lawan bicara mebiarkannya merasa menang.
6. Mencari kelemahan dari keberhasilan orang
Sahabat nggak suka bila ada orang lain yang berhasil melebihi kemampuan dirinya. Ia nggak akan segan untuk mencari-cari kesalahan untuk membuatnya merasa tetap lebih baik dibanding siapapun. Nggak heran kalau dia suka membicarakan keburukan orang lain di depanmu.
