Banyak yang bilang bahwa perempuan merupakan sosok yang mudah percaya cinta. Akibatnya, banyak yang mudah dibohongi dan rela melakukan apapun demi pasangannya. Di balik pengorbanannya, nyatanya ada saja laki-laki jahat yang mengkhianati di belakangnya. Hmm... apa kamu pernah mengalaminya?
Bela, nggak sedikit lho perempuan yang justru nggak percaya hubungan romantis dan kesetiaan laki-laki. Bukan berarti dia nggak suka laki-laki, melainkan ia memilih untuk lebih berhati-hati dalam memilih pasangan. Biasanya, ada beragam alasan yang membuat perempuan sulit memercayai pasangannya sendiri. Nggak jarang, penyebabnya adalah lingkungan dan pengalaman yang mengubah pola pikirnya seperti ini.
Rasa kepercayaan memang sulit untuk dibangun. Perlu waktu dan usaha yang panjang untuk membuktikannya. Sekali dibohongi, tentu sulit bagi kita untuk memberi kesempatan kedua. Apalagi jika kamu telah mengalaminya berulang kali dengan laki-laki yang berbeda. Hal ini tentu akan meninggalkan rasa trauma yang mendalam. Bahkan, meski sudah menjalin hubungan dengan orang yang baru, ketakutan masa lalu bisa tetap menghantuinya. Seperti kulit yang terluka, meski sudah sembuh bekasnya akan sulit hilang, bukan?
Sadar nggak sih, perempuan yang punya banyak teman laki-laki cenderung lebih pemilih? Ternyata tanpa laki-laki sadari, obrolan dan candaan mengenai perempuan sering diartikan mendalam untuknya. Karena sudah mengganggapnya teman dekat, mereka cenderung lepas kendali untuk membahas perlakuan sebenarnya mulai dari cara memperlakukan, memandang fisik, hingga hubungan seksual. Nyatanya, nggak sedikit laki-laki yang masih tetap have fun sama perempuan lain meski sudah menjalani hubungan yang serius. Kenyataannya, hal ini membuat banyak dari mereka yang berpikir realistis untuk nggak mudah percaya laki-laki!
Pada dasarnya, perempuan adalah makhluk yang emosional dan mudah untuk bercerita pada teman-temannya saat merasa tersakiti. Mendengar curhatan teman pun bisa mengubah penilaianmu terhadap laki-laki lho, Bela! Karena melihat teman tersakiti, kamu juga ikut berpikir jika hal tersebut dapat menimpa dirimu. Bukan hanya diselingkuhi, kamu mungkin juga pernah mendengar laki-laki yang nggak bertanggung jawab atau bahkan bersikap kasar pada pasangannya. Alhasil, kamu pun menggeneralisasikan laki-laki sebagai makhluk nggak berperasaan, deh. Huh!
Eits, kamu jangan salah kaprah, dulu. Laki-laki secara naluriah akan menengok dan memandang ke arah sosok yang terlihat menarik di matanya. Jujur deh, kamu juga nggak menolak kan kalau melihat wajah tampan yang lewat di depanmu? Bedanya, jarak pandang mata perempuan yang lebih luas membuat gerak-gerik kita nggak seheboh mereka saat memandang sesuatu. Kebiasaan ini yang membuat perempuan menganggap laki-laki adalah makhluk genit, nggak setia, atau mudah tergoda. Tenang saja, meskipun laki-laki pada dasarnya adalah makhluk yang mudah tertarik oleh lawan jenisnya secara fisik, namun bukan berarti mereka akan langsung menggoda, kok.
Siapa sih, yang nggak suka mendengar ucapan manis dari pasangan? Siapa pun pasti akan meleleh dan luluh mendengar janji manis dari si dia. Tapi, terkadang, ucapan si dia ternyata hanya angin lalu alias nggak terbukti melalui tindakan. Huh! Kalau sudah begini, kamu pun jadi merasa ditipu dan menganggap si dia hanya menjual omong kosong agar bisa mendapatkan hatimu. Kalau sudah begini, susah deh untuk percaya janji-janji si laki-laki lagi!
Ketulusan dan kejujuran itu memang mahal harganya. Ketulusan dari hati terdalam nggak akan cukup untuk dituangkan hanya dalam sebatas kata. Ketulusan juga nggak bisa diukur melalui seberapa sering laki-laki memanggil sayang setiap harinya. Seiring berjalannya waktu dan bagaimana cara dia memperlakukanmu bisa menjadi tanda kesungguhannya. Jika si dia terlihat setengah hati untuk melakukannya, nggak heran kalau kamu jadi sulit memercayainya.
Kondisi sosial dan lingkungan yang menganut patriarki, masih saja menganggap laki-laki harus lebih unggul dibandingkan perempuan. Sayangnya, pola pikir seperti ini membuat banyak laki-laki menganggap dirinya bisa merendahkan dan menganggap remeh kemampuan perempuan, termasuk pasangannya. Bukannya mendapatkan rasa hormat, laki-laki yang seperti itu justru bikin ilfeel, ya! Padahal, kalau dirinya bisa memperlakukan perempuan secara setara, si dia justru terlihat semakin gentle kan, Bela?