Sexting diartikan sebagai mengirimkan pesan, konten, foto ataupun video yang mengandung seksualitas. Melalui teknologi informasi, sexting nggak dilakukan dengan paksaan, kadang kamu bahkan dia juga mengirim hal ini atas kesadaran sendiri, bahkan bertujuan untuk menggoda pasangan sendiri.
Merasa sudah dekat menjadi kamu percaya kepadanya, membuatmu mengirim pesan ataupun gambar yang ‘lebih berani’ melalui sexting, apakah hal ini wajar?
Cara sexting
Akan ada kepuasan sendiri ketika kamu mengirimkan sexting ataupun menerimanya. Hal ini lebih dikaitkan sebagai keinginan bahkan kebutuhan seksual. Banyak cara dari sexting, bisa berupa bahasan topik tentang seksualitas, foto bahkan video. Hal ini banyak dilakukan oleh pasangan yang belum suami istri, nah pertanyaannya apakah hal ini bermanfaat?
Manfaat melakukan sexting
Nggak melulu efek negatif, sexting juga membuat keintiman yang antara kamu dengan pasanganmu. Ataupun kebutuhan akan seks juga akan terpenuhi saat kamu dan pasangan berada jauh antar kota. Jadi sexting bisa menjadi media untukmu menyalurkan bagaimana kamu juga berekspresi terhadap ‘kebutuhanmu’ itu. Nggak hanya itu, fantasi seksualmu juga bisa kamu dapat. Melalui konten berupa foto dan video yang lebih ‘panas’.
Bahaya sexting
Nah, yang terakhir bagaimana bahaya dan dampak akan sexting. Karena perkembangan teknologi yang bisa diretas dengan mudahnya, foto atau videomu bisa tersebar dengan mudahnya. Karena pada dasarnya jejak digital pasti ada dan nggak bisa dihapus.
Jika tersebar nggak hanya reputasimu yang rusak tetapi keluarga juga akan merasakan dampaknya. Di kehidupan sosialmu, di lingkunganmu kamu akan mendapatkan dampaknya. Yang paling buruk kamu akan mendapatkan sanksi di tempat kerja bahkan karier mendatangmu. Kesimpulannya, sexting boleh-boleh saja dilakukan, namun tetap pikirkan risiko yang akan dihadapi.