15 Rekomendasi Film Tentang Kekerasan Seksual, Bikin Miris!

Film-film ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua.

15 Rekomendasi Film Tentang Kekerasan Seksual, Bikin Miris!

Berita mengenai kasus kekerasan seksual di Indonesia belakangan ini cukup marak terdengar dan ramai dibahas oleh publik. Bahkan, kejadian itu bisa terjadi pada siapa pun, tidak mengenal usia dan gender. Yang lebih mirisnya lagi, keadilan bagi para korbannya sangat sulit untuk didapat, belum lagi para korban justru mendapat sanksi sosial dan kerap disalahkan.

Meski begitu, bentuk kepedulian akan kasus kekerasan seksual ini juga banyak ditunjukkan oleh publik, salah satunya lewat sebuah film. Banyak penulis dan sutradara yang berani menyuarakan keresahan akan kasus kekerasan seksual lewat edukasi sebuah film. Baik itu yang diangkat berdasarkan kisah nyata atau pun tidak.

Berikut ini Popbela sudah siapkan 15 rekomendasi film tentang kekerasan seksual yang bisa kamu tonton.

1. Precious (2009)

15 Rekomendasi Film Tentang Kekerasan Seksual, Bikin Miris!

Precious merupakan film yang diadaptasi dari novel berjudul Push karya Sapphire tahun 2009. Film ini mengangkat kisah pilu seorang remaja berusia 16 tahun bernama Claireece "Precious" Jones (Gabourey Sidibe).

Di usianya yang masih belia itu, ia harus menghadapi kekerasan seksual yang dilakukan oleh ayah kandungnya sendiri, Carl (Rodney "Bear" Jackson). Ia diperkosa bahkan sampai hamil dua kali.

Tidak hanya dari sang ayah, penderitaannya diperparah dengan penganiayaan yang sering dilakukan oleh ibunya sendiri, Mary (Mo'Nique). Dalam lingkungan sosial pun ia kerap dipandang sebelah mata, karena fisiknya yang berkulit hitam dan bertubuh gemuk. Ia juga tidak memiliki teman, tapi di satu sisi ia mempunyai karakter kuat dan tegar.

2. Trust (2010)

Film Trust bisa memberikan pelajaran kepada kita untuk selalu waspada saat berkenalan dengan orang-orang dari internet. Meski tidak semua orang dari dunia maya jahat, tetapi internet memberi peluang sangat besar untuk orang-orang jahat hadir di sana.

Film ini berfokus pada kondisi psikologis seorang anak remaja perempuan berusia 14 tahun yang menjadi korban pelecehan seksual, Annie (Liana Liberato). Hal itu bermula ketika ia diberikan laptop oleh kedua orangtuanya sebagai hadiah ulang tahunnya. Namun, di usianya itu, Annie masih belum paham akan bahaya internet baginya, sampai suatu ketika ia bertemu Charlie (Chris Henry Coffey), laki-laki berusia 16 tahun yang ia kenal lewat internet.

Sayangnya, sesuatu terjadi di luar ekspektasinya. Ternyata, Charlie bukanlah seperti sosok yang ia kenal di internet. Saat bertemu, ia baru mengetahui bahwa Charlie adalah pria dewasa yang mungkin seumuran dengan ayahnya. Yang lebih parahnya lagi, dari pertemuan itu, ia harus kehilangan keperawanannya karena diperkosa oleh Charlie.

3. Silenced (2011)

Film yang dibintangi oleh Gong Yoo ini diadaptasi dari kisah nyata yang menceritakan tentang perjuangan melawan kekerasan seksual dalam lingkungan sekolah tunarungu. Bermula dari seorang guru baru, Kang In Ho (Gong Yoo), yang ditugaskan ke sekolah untuk anak-anak tunarungu di Gwangju. Namun, yang ia temui justru hal-hal buruk. Ternyata selama bertahun-tahun, sejumlah anak tunarungu di sana disiksa dan diperkosa oleh kepala sekolah, kepala keuangan sekolah, dan seorang guru.

In-Ho pun berjuang untuk mengungkap kasus kekerasan seksual tersebut dan bekerja sama dengan aktivis hak asasi manusia Seo Yu-jin (Yu-mi Jung). Namun, semuanya berjalan tidak mudah karena semua pihak sekolah, bahkan polisi, jaksa dan gereja di masyarakat berusaha menutupi kebenaran.

4. Hope (2013)

Masih dari Negeri Ginseng, Korea Selatan, ada film lainnya yang berjudul Hope. Berangkat dari kisah nyata, film Hope mengisahkan tentang seorang gadis berusia 8 tahun bernama So Won (Lee Re) yang harus mengalami kejadian traumatis karena harus menjadi korban kekerasan seksual. Saat hendak pergi ke sekolah, ia diperkosa di sebuah toilet umum oleh seorang pria paruh baya yang merupakan narapidana kasus pelecehan seksual.

Kejadian mengerikan tersebut mengakibatkan ia harus memakai anus buatan karena ususnya rusak. Tidak hanya fisiknya saja yang luka, sisi emosionalnya pun juga ikut terpengaruh. Ia harus mengalami PTSD dan takut bertemu laki-laki dewasa termasuk ayah kandungnya sendiri.

5. Spotlight (2015)

Rekomendasi film tentang kekerasan seksual selanjutnya ada film drama kriminal berjudul Spotlight. Film ini mengangkat kisah nyata dari sebuah kantor koran berita “Boston Globe” di Amerika Serikat. Tim investigasi koran Boston bernama “Spotlight” berusaha mengungkap kasus pelecehan seksual anak-anak gereja yang dilakukan oleh pastor katolik Gereja Katolik Roma di Boston.

Dalam film ini diperlihatkan sangat jelas bahwa begitu banyaknya orang yang ingin selalu melindungi pihak agamawan, walaupun tahu bahwa mereka sudah melakukan kesalahan yang begitu jahat. Bahkan, sampai media ternama pun ikut melindungi pelaku. Padahal, dampak kekerasan seksual tersebut sangat berimbas pada korban. Dari hasil wawancara yang telah dilakukan, terdapat beberapa korban sampai melakukan bunuh diri karena dampak psikis yang diterima.

6. Room (2015)

Mendapat penghargaan di ajang Academy Awards ke-88, Room menjadi salah satu film tentang kekerasan seksual yang layak kamu tonton, Bela. Film yang dibintangi oleh Brie Larson ini bercerita tentang seorang perempuan yang menjadi korban pemerkosaan dan disekap selama bertahun-tahun di sebuah gudang kumuh tanpa jendela.

Hal itu bermula saat Joy diculik oleh Nick (Sean Bridgers) tujuh tahun lalu, dan diperkosa hingga hamil. Joy pun kemudian melahirkan anak laki-laki bernama Jack (Jacob Tremblay) di dalam sana. Mereka selalu berusaha keras untuk melarikan diri dan keluar dari ruangan tersebut.

7. The Hunting Ground (2015)

Film dokumenter ini mengangkat isu pelecehan seksual yang marak terjadi di kampus-kampus di Amerika. Cerita berfokus pada dua sosok mahasiswa perempuan Andrea Pino dan Annie Clark yang mengalami pelecehan seksual di kampus mereka, University of North Carolina.

Sayangnya, pihak kampus seolah lepas tangan bahkan bersikap bungkam dengan kasus tersebut. Akhirnya, kedua mahasiswa tersebut pun bergerak untuk memperjuangkan keadilan bersama korban lainnya dengan melayangkan Title IX yang merupakan pasal anti diskriminasi dan pelecehan seksual kepada pihak kampus.

8. Audrie & Daisy (2016)

Film yang tayang di Netflix pada tahun 2016 ini tidak hanya mengangkat isu pelecehan seksual, melainkan juga isu bullying yang cukup sering kita temui dalam kehidupan sosial masyarakat, khususnya remaja saat ini.

Bercerita tentang perjuangan dua orang siswi SMA bernama Audrie Pott dan Daisy Coleman yang menjadi korban pelecehan seksual. Namun, bukannya mendapat dukungan, mereka justru menjadi sasaran empuk cyber bullying akibat foto yang tersebar di media sosial. Sampai akhirnya, Audrie pun tidak mampu menahan penderitaannya itu memutuskan untuk bunuh diri.

9. Three Billboards Outside Ebbing Missouri (2017)

Selanjutnya, ada film Three Billboards Outside Ebbing Missouri yang juga wajib masuk daftar tontonan seputar kekerasan seksual. Film ini mengisahkan tentang seorang ibu tunggal bernama Mildred (Frances McDormand ) yang memiliki seorang putri bernama Angela (Kathryn Newton). Ia harus menghadapi kenyataan yang sangat pilu, karena anaknya menjadi korban pemerkosaan sekaligus pembunuhan.

Ia pun sudah melaporkan kasus itu kepada pihak polisi, tapi tidak ada perkembangan yang ia terima. Akhirnya, ia memutuskan untuk berjuang untuk menemukan tersangka pemerkosaan anaknya tersebut. 

10. 27 Steps of May (2018)

Rekomendasi film kekerasan seksual selanjutnya merupakan film Indonesia yang berjudul 27 Steps of May. Film ini menceritakan tentang May (Raihaanun), perempuan yang menjadi korban pemerkosaan saat tragedi kerusuhan 1998. Saat itu usianya masih sangat belia, yaitu 14 tahun. Maka tidak heran, jika sang ayah dihantui rasa bersalah yang sangat besar karena merasa tidak bisa melindungi anaknya itu. Sejak kejadian tersebut, May dan ayahnya hidup menjauh dari lingkungan sosial dan menutup komunikasi antara satu sama lain. 

Yang menarik, film ini menyajikan adegan yang minim dialog dari May. Namun, dari setiap gerak-gerik dan ekspresinya, kita akan melihat seperti apa kegetiran seorang korban kekerasan seksual. Ketika ingatan akan kejadian buruk itu datang ke pikirannya, ia melampiaskannya dengan menyakiti dirinya sendiri. 

11. Bombshell (2019)

Bombshell mengangkat kisah kekerasan seksual dari sudut pandang pekerja kantoran, di mana memang kasus seperti ini sering kali ditemui di lingkungan kerja. Film ini mengadaptasi dari kisah nyata skandal pelecehan seksual yang dilakukan oleh Roger Ailes, pimpinan Fox News Channel. 

Ia diketahui memanfaatkan jabatan yang dimiliki untuk bisa melakukan pelecehan seksual terhadap puluhan karyawan perempuannya sejak tahun 1960. Sudah lebih dari 20 perempuan yang menjadi korban kekerasan seksual oleh Ailes, baik secara fisik maupun verbal.

Tidak jauh berbeda dari kisah asli, film Bombshell bercerita tentang para pembawa berita dari Fox News Channel, yakni Megyn Kelly (Charlize Theron), Gretchen Carlson (Nicole Kidman), dan Kayla Pospisil (Margot Robbie) yang berusaha keras untuk melawan seksisme serta politik kepentingan yang ada di tempat kerjanya. 

12. The Assistant (2019)

Sama seperti Bombshell yang menyoroti kisah kekerasan seksual dalam dunia pekerja kantoran, film ini pun demikian. Namun, The Assistant dimainkan sepenuhnya secara langsung, dengan berfokus pada peristiwa dalam satu hari dan pengalaman satu karakter yaitu, Jane (Julia Garner). 

Ia merupakan seorang pegawai baru di sebuah perusahaan produksi film. Jane tiba di tempat kerja sebelum matahari terbit. Sendirian di kantor, lalu membereskan, mengurus sampah, bahkan mengelap sofa di kantor bosnya. Namun, ketika kerja dimulai, dia harus mengalami berbagai pelecehan seksual secara dari bosnya. 

Awalnya ia menoleransi itu semua, karena menganggap itu adalah tuntutan pekerjaan, dan dia berpikir itu sebagai kesempatannya untuk maju dalam industri film. Namun, ia pun tak sanggup membiarkan hal tersebut terus terjadi, sampai akhirnya memutuskan untuk segera mengambil tindakan.

13. Seperti Dendam Rindu Harus dibayar Tuntas (2021)

Film yang diangkat dari novel novel karya Eka Kurniawan ini memang banyak mengangkat soal isu-isu sensitif yang mungkin belum banyak dibahas dalam film-film Indonesia lainnya. Tidak hanya mengangkat soal kekerasan seksual, tetapi ada juga toxic masculinity dan penyalahgunaan kekuasaan.

Film ini mengisahkan Ajo Kawir (Marthino Lio) dan Iteung (Ladya Cheril) yang sama-sama menjadi korban kekerasan seksual saat masih di bawah umur. Dari kisah mereka, kita menemukan fakta bahwa siapa pun bisa menjadi korban kekerasan seksual tidak berbatas usia atau gender. Bukan hanya orang dewasa, tetapi anak-anak juga, dan bukan hanya perempuan, laki-laki juga.

14. Penyalin Cahaya (2021)

Film peraih 12 Piala Citra yang kini tayang di Netflix ini, bisa menjadi salah satu film mengenai kekerasan seksual yang wajib masuk daftar tontonan kamu, Bela. Penyalin Cahaya mengisahkan seorang mahasiswi tahun pertama bernama Suryani alias Sur (Shenina Chinamon), yang harus terancam kehilangan beasiswanya karena fotonya saat sedang mabuk tersebar di media sosial. 

Sur sendiri merasa tidak pernah mengambil foto tersebut, apalagi menyebarkannya ke media sosial. Untuk mengungkap misteri foto tersebut, ia meminta bantuan dari sahabatnya, yaitu Amin (Chicco Kurniawan) yang berprofesi sebagai tukang fotokopi. Namun, di tengah usahanya itu, Sur justru menemukan fakta bahwa dirinya telah menjadi korban pelecehan seksual saat sedang mabuk. Mirisnya, Sur sangat sulit mendapat keadilan dan malah justru harus meminta maaf kepada sang pelaku.

15. Dear Nathan Thank You Salma (2022)

Terakhir, film yang baru saja tayang beberapa waktu ini juga turut mengangkat isu mengenai kekerasan seksual yang terjadi dalam lingkup kampus. Tidak hanya bercerita soal kisah kasih antara Nathan (Jefri Nichol) dan Salma (Amanda Rawles), tetapi juga mengenai Zanna (Indah Permatasari), teman sekelas Nathan yang menjadi korban kekerasan seksual oleh temannya di Mapala.

Mereka pun berusaha membawa kasus ini ke Dekan kampus. Namun, apa daya, pelaku tersebut memiliki kekuasaan yang lebih besar, karena sang ayah adalah dosen di kampusnya. Namun, Zanna tidak menyerah begitu saja, dibantu oleh Nathan, Rebecca, Salma, dan salah satu dosen perempuan, serta Arkaf, mereka berjuang bersama-sama mengungkap kasus tersebut melalui media sosial.

Itulah sejumlah rekomendasi film kekerasan seksual yang mungkin saja bisa menjadi pelajaran bagi kita dan meningkatkan awareness soal apa dampak yang diberikan dari kondisi tersebut. 

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

























© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved