Berciuman sering kali dianggap sebagai salah satu gerakan paling intim dan penuh kasih sayang dalam hubungan romantis. Apalagi bagi yang sudah menikah, bisa melakukan hal ini tanpa beban dan tentunya sebagai bentuk rasa sayang.
Ciuman menjadi hal yang sederhana, namun mempunyai dampak besar dalam menjaga keintiman antar pasangan. Mengutip dari Times of India, ketika pasangan suami istri berhenti berciuman, hal ini bisa menandakan adanya perubahan kasih sayang fisik.
Tak hanya itu, berhenti ciuman dengan pasangan juga bisa menunjukkan masalah mendasar dalam hubungan. Kalau kamu dan pasangan mulai berhenti berciuman, lima hal ini bisa terjadi dan tentunya akan memengaruhi hubungan kalian.
1. Adanya jarak dalam kedekatan emosional
Tak hanya secara fisik, hubungan juga harus dilandasi dengan kedekatan emosional. Salah satu konsekuensi pertama dari pasangan menikah yang tidak lagi saling memberikan ciuman sederhana adalah semakin lebarnya kesenjangan emosional di antara satu sama lain.
Berciuman bukan hanya tindakan fisik, tetapi juga ekspresi cinta, hasrat, dan hubungan emosional. Ketika sebuah pasangan berhenti berciuman, itu pertanda jelas bahwa keintiman emosional di antara kalian semakin memudar.
Tanpa tindakan kasih sayang fisik ini, kamu dan pasangan mungkin akan semakin menjauh, menyebabkan kesalahpahaman, berkurangnya komunikasi, dan muncul perasaan kesepian. Berciuman melepaskan oksitosin sang 'hormon cinta', dan memperkuat ikatan emosional antar pasangan. Hal ini bisa membuat pasangan merasa lebih dekat dan terhubung.
2. Mengurangi keintiman
Berciuman dianggap sebagai pintu gerbang menuju bentuk keintiman fisik lainnya dalam hubungan romantis. Ini menyulut gairah dan hasrat, menjadi awal dari momen yang lebih intim. Ketika pasangan suami istri berhenti berciuman, sering kali hal ini mengakibatkan berkurangnya keintiman fisik secara keseluruhan dengan signifikan.
Kurangnya ciuman dapat menyebabkan berkurangnya pelukan, sentuhan, dan pada akhirnya, berkurangnya aktivitas seksual. Berkurangnya hubungan fisik ini dapat menimbulkan konsekuensi serius bagi hubungan tersebut. Keintiman fisik tidak hanya memenuhi hasrat fisik, tetapi juga menumbuhkan rasa aman dan kepuasan dalam hubungan.
3. Mengurangi komunikasi
Berciuman bukan hanya sekadar ungkapan kasih sayang, tapi juga sarana komunikasi dalam suatu hubungan. Ini menyampaikan emosi, keinginan dan niat. Ketika kamu dan pasangan berhenti berciuman, kalian mungkin merasa semakin sulit berkomunikasi satu sama lain secara efektif.
Komunikasi verbal itu penting, begitu pula isyarat dan gerak tubuh non-verbal, seperti ciuman. Kurangnya kasih sayang fisik dapat menghambat komunikasi efektif antar pasangan. Kesalahpahaman mudah terjadi sehingga menimbulkan perdebatan dan perbedaan pendapat. Kurangnya ciuman juga dapat mempersulit mengungkapkan ekspresi dan menyelesaikan konflik secara sehat.
4. Harga diri yang berkurang
Berciuman juga merupakan sumber validasi dan harga diri. Ketika kalian berhenti berciuman, hal itu dapat berdampak buruk pada harga diri masing-masing secara keseluruhan.
Berciuman memberikan rasa diinginkan, dicintai, dan menarik bagi pasangan, sehingga meningkatkan rasa percaya diri. Tanpa ciuman yang teratur, seseorang mungkin mulai mempertanyakan keinginan dan daya tariknya. Hal ini dapat menimbulkan perasaan bahwa dirinya tidak cukup baik dan insecure. Selanjutnya, ini dapat menghambat hubungan emosional di antara satu sama lain.
5. Peningkatan risiko perselingkuhan
Ketika pasangan yang menikah berhenti berciuman, mereka menciptakan lingkungan yang berpotensi terjadinya perselingkuhan. Meskipun tidak semua perselingkuhan muncul karena kurangnya kasih sayang fisik, hal ini bisa menjadi faktor penyebabnya.
Ketika kamu atau pasangan merasa tidak terpenuhi dan jauh secara emosional dalam pernikahannya karena tidak adanya kasih sayang fisik, kalian mungkin lebih rentan untuk mencari keintiman yang hilang tersebut di tempat lain.
Dalam banyak kasus, perselingkuhan bukan hanya soal ketertarikan fisik, tetapi juga soal menemukan hubungan emosional dan pengakuan. Jika kebutuhan emosional kalian tidak terpenuhi dalam pernikahan, tak menutup kemungkinan tergoda untuk mencarinya di luar hubungan.
Nah, untuk itu coba mulai intropeksi lagi, ya, hubunganmu dengan suami. Jangan sampai kedekatan dan intimasi kalian berkurang.