Usia ternyata berhubungan erat dengan dorongan seks seseorang. Seperti yang sering didengar, dorongan seks cenderung menurun seiring bertambahnya usia. Nafsu seksual seseorang ditentukan oleh oleh fungsi otak, hormon, keyakinan, serta sikap mereka tentang seks.
Kondisi mental, tingkat stres, kesehatan secara keseluruhan, serta perubahan hormonal jangka panjang bisa memengaruhi gairah seks. Usia 20-an dan 30-an merupakan saat-saat di mana gairah seks sedang tinggi, khususnya untuk perempuan. Berikut perbedaan gairah seks di usia 20-an dan 30-an pada perempuan.
Perbedaan gairah seks di 20-an dan 30-an pada perempuan
Dari keingintahuan hingga dorongan untuk melakukan seks, berikut beberapa perbedaan gairah serta perilaku seks di usia 20-an dan 30-an pada perempuan.
1. Eksplorasi seksual sering terjadi di usia subur
Mengutip dari WebMD, perempuan cenderung lebih subur dari usia remaja hingga akhir 20-an daripada tahun-tahun berikutnya. Usia 20-an biasanya menawarkan banyak kesempatan untuk eksplorasi seksual, seperti dikutip dari Well+Good.
Eksplorasi ini mencakup mendapatkan informasi atau edukasi tentang kehidupan seksual, bagaimana mengetahui titik rangsangan diri, hingga beragam gaya bercinta dan metode kontrasepsi.
2. Fantasi seksual biasanya meningkat di akhir 20-an sampai usia 30-an
Pada usia 20-an, perempuan biasanya ingin lebih bebas berimajinasi dalam hal seks, ingin berbagi fantasi seks, bahkan ingin mencoba biseksualitas. Sebuah studi pada tahun 2006 yang melibatkan sekitar 2.000 orang menemukan, 76 persen perempuan yang tidur dengan sejenisnya mencapai orgasme. Usia 20-an adalah masa di mana perempuan muda sangat tertantang mencoba berbagai posisi seks.
Usia 30-an merupakan saat untuk bereksperimen. Fantasi mereka mungkin melakukan seks di tempat atau kondisi lebih menantang, maupun menggunakan ‘kink’. Satu studi menunjukkan bahwa perempuan usia antara 27 hingga 45 tahun memiliki fantasi seksual yang lebih sering daripada perempuan yang lebih muda atau lebih tua.
3. Libido yang meningkat
Baik di usia 20-an dan 30-an, libido perempuan sedang meningkat. Tapi biasanya, peningkatan libido akan cenderung di puncaknya di akhir 20-an hingga usia 30-an. Di usia tersebut, banyak perempuan yang akan lebih sering melakukan hubungan intim, terutama mereka yang sudah menikah. Ini mungkin juga terkait dengan cara tubuh mendorong reproduksi sebelum terlambat.
4. Seks yang lebih matang di usia 30-an
Banyak perempuan menghabiskan waktu di usia 20-an menggunakan seks untuk memvalidasi daya tarik atau kecakapan seksualnya. Di usia dua puluhan, ada lebih banyak kecenderungan untuk menggunakan seks untuk menggaet pasangan, yang membuat perempuan justru fokus dalam memberikan pengalaman seksual terbaik untuk pasangan dibanding untuk diri sendiri.
Sementara di usia 30-an, perempuan cenderung sudah mengetahui apa saja yang bisa membuatnya terangsang, nyaman, dan disukai oleh dirinya. Di usia ini, perempuan akan lebih berani untuk meminta hal-hal aneh dari pasangan dan tahu apa tujuan dari berhubungan seks.
Ini juga bisa menjadi masa-masa di mana keinginan untuk hamil dan memiliki anak tinggi yang bisa membuat seseorang semakin bergairah untuk melakukan hubungan seks. Seiring bertambahnya usia, orang cenderung belajar menerima karakteristik dalam tubuh, baik itu kekurangan dan kelebihan. Pada saat mencapai usia 30-an, orang dapat memiliki seksualitas terbaiknya dan lebih menikmatinya.
5. Penurunan gairah bisa terjadi karena tekanan
Meski usia 30-an dikatakan sebagai usia-usia dengan puncak gairah, tapi di usia ini juga penurunan gairah terjadi. Hal ini terutama dialami oleh para perempuan yang sudah lama menikah atau sibuk mengurus anak.
Beberapa permasalahan yang bisa menurunkan gairah para perempuan berusia 30-an adalah stres karena tuntutan pekerjaan dan karier, masalah anak, rumah tangga, maupun finansial. Alhasil, mereka yang sudah lelah dengan tanggung jawab dan tekanan tersebut cenderung memilih untuk beristirahat dibanding dengan melakukan seks.
Perubahan hormonal saat menyusui juga dapat mengurangi libido. Di waktu-waktu ini, hasrat seksual mungkin menjadi lebih responsif, artinya gairah untuk berhubungan seks mungkin hanya ada setelah memulai tindakan seksual, membaca cerita seksi, atau menonton film romansa.
Gaya hidup untuk tingkatkan gairah seksual
Dorongan seks secara alami berubah dari waktu ke waktu dan itu wajar terjadi. Tapi, kamu bisa meningkatkannya, Bela. Salah satunya adalah dengan perubahan gaya hidup, seperti:
- Meningkatkan latihan dan kebugaran jasmani. Hal ini dapat meningkatkan gairah seks, di samping dapat menjaga kesehatan jantung dan kebugaran kardiovaskular. Tapi ingat, tetap lakukan olahraga secukupnya.
- Konsumsi makanan peningkat libido yang bisa meningkatkan sirkulasi darah dan energi, serta hindari makanan penurun gairah.
- Mengelola stres dengan baik. Stres dapat menekan hormon seks dan menurunkan gairah.
- Meningkatkan kualitas tidur .
- Menjalin hubungan yang lebih intim secara emosional dengan pasangan.
Itulah beberapa perbedaan dorongan seks di usia 20-an dan 30-an. Adakah yang related denganmu?