Kamu mungkin sudah tak asing dengan fobia makanan tertentu, hewan tertentu, atau kondisi tertentu. Tapi, bagaimana kalau kamu menemukan seseorang atau kamu sendiri fobia dengan berciuman?
Mungkin ciuman bagimu terasa menakutkan, menjijikkan, atau lainnya yang bahkan bisa membuat kamu merasa gelisah, sesak napas, dan keringat dingin. Kalau kamu bertanya-tanya apakah ini normal, berikut beberapa fakta tentang philemaphobia atau fobia berciuman.
1. Philemaphobia adalah takut untuk ciuman
Mengutip dari Very Well Mind, philemaphobia adalah rasa takut berciuman. Hal ini biasa terjadi di kalangan mereka yang belum berpengalaman menjalin hubungan dan takut melakukan kesalahan.
Dalam kasus ini, kecemasan atau rasa takut tersebut umumnya ringan sampai sedang, dan hilang dengan cepat seiring bertambahnya pengalaman orang tersebut. Namun terkadang, philemaphobia lebih parah dan dapat terjadi pada usia berapa pun.
Orang-orang yang punya fobia ini cenderung khawatir mereka akan terkena kuman dari seseorang atau orang tersebut mungkin memiliki bau mulut. Orang yang mengidap philemaphobia biasanya takut mencium, orang yang menciumnya, dan bahkan takut melihat orang lain melakukannya.
Karena perasaan takut itu, orang dengan fobia tersebut sama sekali tidak dapat menikmati diri mereka sendiri ketika mencium atau dicium, walaupun tindakan ini biasanya memiliki unsur menyenangkan atau memuaskan bagi orang lain.
2. Philemaphobia bisa disebabkan karena trauma atau norma
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan atau memicu philemaphobia, antara lain:
1. Takut pada kuman
Philemaphobia terkadang berhubungan dengan rasa takut terhadap kuman. Beberapa orang khawatir akan tertular suatu penyakit atau tak suka dengan air liur. Banyak orang yang merasa jijik terhadap air liur memiliki reaksi serupa terhadap cairan tubuh lainnya.
2. Takut pada bau badan
Khawatir akan bau mulut adalah hal yang wajar, terutama jika kamu ingin mencium seseorang yang spesial. Namun, bagi mereka yang mengidap bromidrofobia atau takut terhadap bau badan, hal ini menjadi kekhawatiran yang tak wajar. Walau sudah menggunakan obat kumur atau penyegar napas sekalipun, mereka mungkin takut napasnya tidak bisa diterima oleh pasangannya.
3. Takut pada sentuhan
Meski jarang terjadi, rasa takut terhadap sentuhan bisa berdampak buruk bagi yang mengalaminya. Jika kamu berjuang melawan rasa takut terhadap sentuhan, berciuman mungkin terasa seperti hukuman, bukan pengalaman yang menyenangkan.
4. Trauma masa lalu
Mungkin ada trauma masa lalu yang membuat kamu atau seseorang takut untuk berciuman. Ini bisa berupa pengalaman traumatis, seperti dicium tanpa persetujuan, mengalami insiden kekerasan seksual atau pemerkosaan, atau pengalaman buruk dengan mantan sebelumnya.
5. Ketakutan akan keintiman dan kerentanan
Ketakutan untuk berciuman mungkin berasal dari kekhawatiran yang lebih mendalam terhadap keintiman atau kerentanan. Mereka mungkin tak suka keintiman atau menjadi rentan dengan orang lain atau pasangannya sendiri karena mungkin takut akan penolakan, yang menyebabkan orang yang khawatir tidak merasa cukup atau merasa kecewa atau menjijikkan. Orang-orang ini mungkin menghindari ciuman agar tidak dihakimi, disakiti, atau ditolak.
6. Norma atau keyakinan
Philematophobia sering kali muncul dari keyakinan budaya atau agama, bahwa tindakan tersebut berdosa.
3. Fobia ini bisa menghalangi hubungan romantis yang baik
Memiliki fobia berciuman bisa menghalangi kamu untuk memiliki hubungan pribadi yang mendalam dengan pasanganmu. Rasa takut berciuman juga dapat menyebabkan seseorang menghindari menjalin hubungan. Orang yang demikian bisa merasa terisolasi dan kesepian pada akhirnya.
Philemaphobia juga dapat mengganggu kemampuan kamu untuk beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari. Kamu mungkin merasa kesulitan untuk bekerja, pergi ke sekolah, atau keluar rumah jika kamu takut dicium atau bertemu orang yang sedang berciuman.
4. Philemaphobia bisa sebabkan panas dingin dan sesak napas
Saat philemaphobia kambuh, tubuh juga mungkin bereaksi. Gejalanya mungkin berbeda-beda tergantung pada tingkat keparahan ketakutan. Beberapa reaksi tubuh saat fobia kambuh, seperti:
- Panas dingin
- Peningkatan detak jantung
- Mual
- Gemetar
- Sesak napas
- Berkeringat
- Perasaan cemas atau panik
5. Kamu bisa mengatasi atau mencegah philemaphobia
Perawatan untuk fobia spesifik seperti philemaphobia, biasanya melibatkan jenis psikoterapi yang dikenal sebagai terapi perilaku kognitif (CBT). Pendekatan ini mengubah pikiran negatif mendasar yang menimbulkan perasaan takut.
Bersama dengan terapis, kamu akan diajar untuk mengidentifikasi pikiran negatif yang kamu miliki tentang berciuman yang menimbulkan kecemasan dan kemudian berusaha mengganti pikiran tersebut dengan pikiran yang lebih positif dan adaptif.
Karena rasa takut berciuman sering kali berasal dari kurangnya pengalaman atau kekhawatiran terhadap prosesnya, psikoedukasi mungkin berguna untuk mencegah atau mengurangi kecemasan. Mempelajari lebih banyak tentang berciuman dan memahami sumber ketakutan dapat membantumu merasa lebih aman dan tidak terlalu khawatir.
Itulah beberapa fakta tentang philemaphobia atau fobia berciuman yang langka, tapi bisa memengaruhi hubungan.