Banyak orang yang setuju bahwa hubungan suami istri merupakan salah satu cara untuk mempertahankan keharmonisan hubungan. Seks yang penuh gairah bahkan sama-sama bisa mencapai klimaks dianggap sebagai salah satu kunci kebahagiaan setiap pasangan. Namun sayangnya, hingga kini masih banyak orang yang menganggap bahwa seks yang menggairahkan adalah seks yang dilakukan secara spontan, terutama jika tanpa alat kontrasepsi.
Pinterest.com/Alicia SecordBagi sebagian pria misalnya, kondom dianggap sebagai penghalang karena mengurangi kenikmatan saat bercinta. Bahkan ada yang merasa percaya diri bahwa dia sanggup mengontrol dirinya sehingga nggak akan terjadi kehamilan. Di sisi lain, sebagian wanita juga masih melihat kondom sebagai alat pencegah kehamilan. Toh, jika sudah rutin mengonsumsi pil, maka kondom sudah nggak dibutuhkan lagi. Sebagian wanita juga setuju bahwa kondom bisa mengurangi sensasi bercinta. Satu lagi, baik pria atau wanita, ternyata masih ada yang malu-malu saat membeli kondom dan memilih untuk nggak menggunakannya. Lalu kenapa sih kita perlu waspada dan menggunakan alat kontrasepsi?
Dibalik itu semua, masih banyak yang belum menyadari bahaya melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan kondom. Alasan pertama sudah jelas yaitu bisa menyebabkan kehamilan. Mengontrol diri saat berhubungan seksual, terutama saat hampir mencapai klimaks, adalah hal yang nggak bisa dijanjikan. Ketimbang mengandalkan diri sendiri, lebih baik menggunakan pelindung yang sudah jelas fungsinya.
Alasan kedua dan yang paling penting adalah dapat terkena IMS (Infeksi Menular Seksual). Melansir dari data Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia - Daerah Istimewa Yogyakarta, IMS terbagi dalam 3 kelompok besar (peradangan, erosi dan penyakit lain) dan 3 penyebabnya (jamur, bakteri dan parasit).
IMS bisa terjadi ketika adanya kontak langsung saat berhubungan seksual tanpa pengaman. Ketika kita terkena IMS, maka belum tentu kita bisa melihat langsung gejalanya (terutama pada wanita) dan gejala yang timbul nggak selalu ada di sekitar organ intim, lho. Melansir dari Doktersehat.com, ada banyak risiko yang timbul ketika seseorang terkena IMS, mulai dari kemandulan, sakit-sakitan, mudah tertular HIV hingga kematian jika terkena HIV dan hepatitis B.
Menggunakan kondom saat bercinta bukan berarti bebas bergonta-ganti pasangan ya, Bela. Meski virus penyebab IMS sulit menembus kondom yang terbuat dari lateks, namun bergonta-ganti pasangan juga menimbulkan risiko yang besar. Alasannya adalah karena kita nggak pernah tahu apakah salah satu dari orang yang pernah berhubungan seksual dengan kita membawa infeksi tersebut atau nggak. Maka dari itu, hubungan seks memang selayaknya dilakukan setelah menikah dan hanya pada satu orang.
Tulisan ini bukan untuk menakut-nakuti ya, Bela, tapi supaya kita menjadi lebih paham fungsi kondom serta bahayanya jika nggak menggunakan kondom. Bukan hanya murah, tersedia di banyak tempat dan bisa mengurangi risiko terkena IMS, kini kondom juga dilengkapi dengan tekstur dan aroma tertentu yang bisa memberikan sensasi baru saat bercinta. Penggunaannya pun cukup mudah sehingga nggak perlu berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu. Jadi nggak ada lagi alasan untuk enggan menggunakan kondom.
Memeriksakan kesehatanmu dan pasangan ke dokter juga menjadi langkah yang bijak guna mengetahui kondisimu serta bisa mengambil tindakan lebih cepat jika diperlukan. Nah, mulai sekarang jangan ragu untuk menggunakan alat kontrasepsi ya, Bela.
