8 Cara Cegah Kehamilan Paling Aneh dan Absurd di Zaman Kuno

Percaya atau tidak?

8 Cara Cegah Kehamilan Paling Aneh dan Absurd di Zaman Kuno

Di zaman sekarang ini, ada banyak alat kontrasepsi yang bisa dipilih oleh masyarakat untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. Mulai dari kondom, pil KB, suntik KB, spiral, implan, hingga cincin vagina. Semua memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing.

Namun, pernahkah kamu bertanya-tanya tentang apa yang dilakukan masyarakat zaman dulu untuk mencegah kehamilan, mengingat alat kontrasepsi yang disebutkan di atas tadi belum ditemukan?

Untuk menjawab rasa penasaranmu, ternyata ada 8 metode pencegah kehamilan yang paling aneh dan paling absurd yang pernah dilakukan pada zaman dulu. Yuk, simak, tapi jangan ditiru, ya!

1. Madu

8 Cara Cegah Kehamilan Paling Aneh dan Absurd di Zaman Kuno

Madu memang dikenal memiliki berbagai manfaat kesehatan, mulai dari meningkatkan imunitas, mengobati infeksi, hingga mencegah penyakit jantung. Namun, tahukah kamu bahwa madu dulunya dimanfaatkan sebagai alat kontrasepsi?

Para perempuan yang hidup di zaman Mesir Kuno mengandalkan madu, daun akasia, dan bahan-bahan herbal lainnya untuk mencegah kehamilan. Bukannya untuk dimakan, bahan-bahan tersebut dibungkus dengan serat tipis atau wol untuk dimasukkan ke dalam vagina. 

Mereka percaya cara tersebut akan menghalangi masuknya sperma ke dalam rahim. Walaupun begitu, tidak ada yang bisa membuktikan efektivitasnya. Terlebih, cara tersebut malah berpotensi untuk menimbulkan iritasi pada vagina. 

2. Lemon

Bahan berikutnya yang dulu banyak digunakan untuk mencegah kehamilan adalah lemon. Pada tahun 1700-an, masyarakat menganggap bahwa tingkat keasaman lemon bisa membunuh sperma. Oleh karena itu, perempuan pun menggunakan potongan buah tersebut untuk dimasukkan ke dalam vagina, bahkan hingga menyentuh area serviks. 

Metode ini diyakini efektif untuk mencegah kehamilan. Namun, tentu saja cara ini sangat berisiko dan bisa membahayakan kesehatan reproduksi. Sebab, asam dalam lemon bisa mengganggu pH vagina.

3. Cuka

Dilansir Cosmopolitan, perempuan di Moldova, Eropa, menggunakan cairan super asam tersebut setelah berhubungan intim. Mereka melakukan douching (pencucian vagina) menggunakan cuka yang dilarutkan dengan air. 

Sama seperti lemon, mereka percaya bahwa tingkat keasaman cuka akan membunuh sperma dan secara otomatis mencegah kehamilan. Namun, kenyataannya douching dengan cuka hanya akan menyebabkan kerusakan bakteri sehat di vagina dan menimbulkan infeksi.

4. Usus hewan

Metode yang satu ini sedikit berbeda dengan lainnya. Jika pencegah kehamilan pada poin satu hingga tiga digunakan oleh perempuan, usus hewan harus dipakai oleh laki-laki sebagai... ya, kondom! 

Cara ini sempat menjadi tren di beberapa daerah di Eropa. Mereka memanfaatkan usus kambing, domba, babi, bahkan ikan untuk membungkus penis. Wajar saja, sebab di era tersebut, kondom belum diciptakan. 

5. Kotoran buaya

Metode yang satu ini pasti membuatmu terkejut atau bahkan jijik. Masyarakat Mesir Kuno pernah menggunakan kotoran buaya sebagai alat kontrasepsi. Sebab, mereka percaya bahwa buaya adalah keturunan Dewa Keguguran (God of miscarriage).

Perempuan Mesir Kuno akan mencampurkan kotoran buaya dengan madu, kemudian memasukkannya ke dalam vagina. Tak ada yang tahu apakah cara ini berhasil atau tidak, yang jelas memasukkan benda asing, apalagi kotoran, ke dalam alat vital bukanlah tindakan yang bijak. 

6. Jongkok dan bersin

Metode jongkok dan bersin sering dilakukan oleh masyarakat Romawi Kuno. Untuk melakukannya, perempuan harus bisa merasakan kapan laki-laki akan orgasme. Ketika hal itu terjadi, mereka harus menahan napas.

Setelah hubungan intim selesai, kaum hawa harus berjongkok dan bersin beberapa kali. Dengan melakukan ini, masyarakat percaya, semua sperma yang masuk ke dalam vagina bisa dikeluarkan.

7. Biji mangga

Mencegah kehamilan menggunakan biji mangga ternyata cukup populer di Yaman. Untungnya, cara pemakaiannya bukan dengan dimasukkan ke dalam vagina. Masyarakat setempat akan menggerus biji mangga dan perempuan akan mengonsumsinya pada hari kelima menstruasi.

Setelah itu, perempuan tidak boleh mengonsumsi madu, susu, dan antibiotik selama seminggu karena ketiganya dipercaya akan mengurangi efektivitasnya. Metode ini cenderung lebih aman daripada yang lainnya. Walaupun begitu, tetap saja hingga saat ini tidak ada yang bisa membuktikan keampuhannya. 

8. Merkuri

Merkuri tergolong sebagai logam berat yang berada dalam kondisi cair. Material ini biasa digunakan sebagai isi dari termometer, lampu, dan berbagai alat sains lainnya. Namun, tahukah kamu bahwa merkuri pernah dipakai sebagai alat untuk mencegah kehamilan di Tiongkok pada zaman dulu?

Pada waktu itu, merkuri hadir dalam bentuk pil. Para selir dan pelacur yang tidak ingin hamil akan mengonsumsinya secara rutin. Akan tetapi, cara ini sangat berbahaya untuk kesehatan.

Merkuri yang tertelan dapat menyebabkan tremor, tubuh melemah, diare berdarah, gangguan penglihatan, dan lain-lain. Setelah mengetahui efek samping tersebut, masyarakat menghentikan pemakaiannya. 

Itulah 8 cara mencegah kehamilan yang pernah dilakukan di zaman dulu dan kini tentunya tidak digunakan lagi. Sebab, sebagian besar justru menempatkan perempuan pada risiko gangguan reproduksi. Maka dari itu, jangan pernah mencobanya, ya!

 

Disclaimer: Artikel ini sudah terbit di laman IDN Times dengan judul "8 Cara Mencegah Kehamilan Paling Aneh dan Mengejutkan di Zaman Kuno"

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

























© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved