Mungkin kamu sering mendengar tentang penyimpangan seksual. Dalam istilah medis, itu disebut juga parafilia. Lebih lanjut, parafilia merupakan kondisi di mana gairah seseorang bergantung pada fantasi dan perilaku seksual yang tidak biasa atau bahkan ekstrem.
Parafilia biasanya melibatkan objek atau perilaku tertentu, seperti senang mengekspos alat kelamin kepada orang lain atau menyakiti pasangan saat berhubungan intim. Parafilia akan disebut sebagai kelainan seksual apabila sudah membahayakan diri sendiri dan orang lain.
Berikut 12 tipe penyimpangan seksual yang perlu kamu ketahui.
1. Pedofilia
Pedofilia kerap didefinisikan sebagai dorongan untuk melakukan aktivitas seksual dengan anak-anak atau remaja, umumnya berusia di bawah 13 tahun. Seorang pedofil kadang merasa senang hanya dengan melihat anak-anak, tapi ada juga yang sampai membuka pakaian, menyentuh alat kelamin anak, hingga melibatkan seks oral. Pedofilia sering dikaitkan dengan pelecehan seksual terhadap anak-anak.
2. Voyeurisme
Orang dengan gangguan voyeuristik biasanya mendapatkan kepuasan dengan mengintip orang yang sedang melepas pakaian, telanjang, atau melakukan aktivitas seksual. Voyeur cenderung melakukan masturbasi atau memiliki fantasi seksual saat menonton seseorang, tetapi tidak tertarik untuk berhubungan seks dengan orang yang diamati.
Mereka biasanya menggunakan teropong atau cermin untuk mengintip. Namun, voyeur juga sering merekam dengan kamera tersembunyi agar bisa menonton ulang aktivitas tersebut.
3. Eksibisionisme
Eksibisionisme ditandai dengan tindakan memperlihatkan alat kelamin kepada orang yang tidak dikenal. Para eksibisionis mendapat kepuasan saat melihat respons kaget korban dan menganggapnya sebagai bentuk ketertarikan seksual.
Pada beberapa kasus, perilaku ini tidak berbahaya. Meski begitu, beberapa eksibisonis juga kerap melakukan kejahatan seksual seperti pemerkosaan.
4. Masokisme seksual
Masokisme mengacu pada kondisi di mana seseorang senang dipukuli, diikat, dihina, dan merasakan sakit (fisik maupun mental) untuk mendapatkan kepuasan seksual.
Sebuah penelitian menyatakan bahwa trauma masa kanak-kanak seperti kekerasan dan pelecehan seksual dapat menyebabkan penyimpangan ini.
5. Sadisme seksual
Berkaitan dengan masokisme, sadisme seksual adalah kondisi di mana pelakunya akan menyebabkan rasa sakit pada fisik atau mental orang lain untuk mencapai kenikmatan.
Mereka menggunakan tali, rantai, atau borgol saat berhubungan seks—dibarengi dengan aktivitas memukul, menggigit, atau bahkan mencambuk pasangannya.
6. Fetisisme
Fetisisme adalah ketertarikan seksual yang intens pada benda mati atau bagian tubuh tertentu (yang secara umum tidak dianggap meningkatkan gairah). Orang yang memiliki fetis biasanya bergantung pada beberapa benda (seperti pakaian dalam dan sepatu hak tinggi) atau bagian tubuh (kaki, rambut, jari tangan) untuk mencapai kenikmatan.
Mereka biasanya memegang, menggosok, mencium, menjilat, atau meminta pasangannya untuk memakai objek tersebut selama melakukan aktivitas seksual. Pengidap fetisisme tidak akan bisa orgasme tanpa melibatkan objek yang menjadi sumber gairahnya.
7. Froteurisme
Seseorang dengan froteurisme akan mendapatkan kenikmatan seksual dengan menyentuh atau menggosok alat kelaminnya kepada orang lain tanpa persetujuan mereka.
Perilaku froteuristik bersifat repetitif dan biasanya terjadi di tempat umum yang ramai, seperti kereta api, bus, dan lift. Ini dianggap sebagai tindak pidana karena merupakan salah satu bentuk pelecehan seksual.
8. Transvestisme
Transvestisme adalah kondisi di mana seseorang mendapatkan gairah seksual yang berulang dan intens dari cross-dressing atau menggunakan pakaian dari lawan jenis. Seorang laki-laki akan mendapatkan kepuasan seksual dengan mengenakan pakaian wanita, begitu pun sebaliknya.
9. Nekrofilia
Nekrofilia termasuk penyimpangan seksual di mana pengidapnya memiliki ketertarikan untuk berhubungan intim dengan mayat. Mereka akan merasa terangsang saat melihat mayat.
10. Zoofilia
Penderita zoofilia memiliki ketertarikan seksual terhadap hewan. Mereka bahkan melakukan hubungan intim dengan kuda, anjing, kambing atau sapi. Di beberapa negara, zoofilia dianggap sebagai aksi kriminal karena termasuk penyiksaan terhadap hewan.
11. Dendrofilia
Secara harfiah, dendrofilia berarti “cinta pohon”. Namun, secara umum, istilah ini merujuk kepada kondisi parafilia di mana seseorang memiliki ketertarikan seksual terhadap pepohonan, Mereka kerap terangsang oleh pohon dan ada yang benar-benar melakukan kontak sensual dengannya.
12. Erotic Asphyxiation
Erotic asphyxiation merupakan aksi membatasi oksigen ke otak dengan sengaja demi mendapatkan kepuasan seksual. Para pelaku biasanya mencekik, menekan dada, menggantung pasangannya, atau membungkus kepala dengan plastik saat berhubungan seks. Meski dilakukan dengan hati-hati, tindakan ini sangat berbahaya dan dapat mengakibatkan kematian.
Itulah 12 tipe-tipe kelainan seksual yang kerap dialami. Jika kamu atau orang terdekat kamu memiliki kelainan tersebut, sebaiknya konsultasikan dengan ahlinya, ya.