Pernahkah kamu mendengar cerita dari teman yang menjadi korban laki-laki yang memerlihatkan alat kelaminnya di depan umum? Atau jangan-jangan justru kamu yang pernah mengalaminya. Kejadian semacam itu tentu saja bisa menimbulkan trauma tersendiri dari para korban, apalagi jika hal tersebut terjadi di tempat sepi atau saat korban sedang sendirian.
Sebenarnya apa, sih, yang membuat seseorang senang memerlihatkan alat kelaminnya kepada orang asing dan di tempat umum pula? Bisa dipastikan orang tersebut menderita kelainan seksual yang disebut dengan gangguan eksibisionistik atau juga dikenal sebagai eksibisionisme. Nah, orang yang melakukannya disebut dengan eksibisionis.
Kalau kamu ingin mengenal apa itu eksibisionis lebih jauh lagi, baca terus artikel ini sampai selesai ya, Bela.
1. Lebih sering terjadi pada laki-laki
Dilansir dari First Light Psych, gangguan eksibisionistik lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan dengan wanita. Gangguan ini biasanya dimulai di awal masa dewasa.
Faktanya, sekitar 30% laki-laki yang didakwa melakukan kejahatan seksual, menikmati, atau memang seorang eksibisionis, yaitu terangsang secara seksual atau masturbasi ketika mengungkapkan alat kelaminnya.
2. Penyebab orang jadi eksibisionis
Penyebab pasti gangguan ini sampai sekarang masih nggak diketahui. Tapi, diperkirakan beberapa faktor seperti gangguan kepribadian antisosial, penyalahgunaan zat, atau gangguan parafilia lainnya mungkin berperan.
Ada beberapa aliran pemikiran yang mengatakan, kalau pelecehan seksual di masa kanak-kanak dan/atau hiperseksualitas sebagai faktor risiko potensial untuk mengembangkan gangguan tersebut. Sayangnya, nggak ada data yang terbukti menjadi pemicu dan penyebab gangguan eksibisionis.
3. Gejala gangguan eksibisionis
Setelah kamu mengenal apa itu eksibisionis, ciri utama yang dilakukan oleh pemilik gangguan ini pasti sudah tahu, yaitu kesenangannya memerlihatkan alat kelamin di depan umum. Tapi, sebenarnya sebelum itu jadi “kebiasaan” untuk para eksibisionis, ada beberapa tanda awal yang dirasakan, antara lain:
- Gairah seksual yang kuat dicapai saat berpikir memaparkan alat kelaminnya kepada orang yang nggak dikenal.
- Hanya bisa mencapai kepuasan seksual saat mengekspos diri kepada seseorang.
- Jadi bersemangat saat berpikir memamerkan alat kelaminnya kepada orang dewasa, remaja, anak-anak, atau semua kelompok umur.
- Dorongan atau fantasi seksual tersebut menyebabkan gangguan di tempat kerja atau dalam hubungan sosial.
4. Korban eksibisionis bisa merasa trauma
Meskipun eksibisionis biasanya nggak berbahaya, pengalaman tersebut sering dianggap oleh para korbannya sebagai ancaman kekerasan atau serangan seksual yang bukan nggak mungkin bisa membuat trauma.
Nah, kalau kamu ternyata punya pasangan yang eksibisionis tapi tidak mengetahuinya, pasanganmu itu biasanya akan mengalami perjuangan hebat untuk terlibat dalam hubungan romantis dan secara bersamaan juga nggak melakukan hubungan seks yang normal.
Kalau kamu sudah tahu kalau pasangan adalah seorang eksibisionis, kamu bisa jadi bakal mengalami tekanan emosional, karena merasa tidak menarik atau tidak pantas untuk pasangan.
5. Lakukan ini kalau kamu jadi korban eksibisionis
Meskipun kamu sudah mengenal apa itu eksibisionis, bukan nggak mungkin kamu bisa jadi salah satu korbannya. Kalau itu terjadi, coba lakukan tiga cara di bawah ini ya, Bela.
- Langsung menjauh. Saat melihat orang yang tiba-tiba membuka celana untuk memerlihatkan alat kelaminnya, langsung segera menjauh. Bisa dengan berjalan ke arah sebaliknya atau bahkan berlari melewatkan orang tersebut.
- Jangan berikan reaksi berlebihan. Saat melihat orang berusaha menunjukkan alat kelaminnya, reaksi pertama kamu pasti kaget dan ingin berteriak. Tapi, sebisa mungkin jangan berikan reaksi berlebihan, karena itulah yang sebenarnya diinginkan oleh para eksibisionis.
- Minta bantuan. Segera cari bantuan dari orang sekitar, jika memungkinkan. Jangan ragu juga untuk segera lapor polisi agar pelaku eksibisionis tersebut bisa diamankan dan nggak mengganggu orang lain lagi.
Itulah beberapa hal tentang eksibisionis, perilaku gangguan seksual yang mendapatkan kepuasan saat memperlihatkan alat vitalnya ke orang lain.