Baik baru menikah atau sudah bertahun-tahun menjalaninya, tidak pernah ada kata terlambat atau terlalu dini untuk membicarakan apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan di kamar tidur. Ini karena batasan adalah bagian penting dari setiap hubungan seksual.
Dengan adanya batasan, maka kamu dan pasangan akan memiliki kebebasan untuk bereksperimen sebanyak—atau sesedikit mungkin—seperti yang kalian berdua inginkan. Kuncinya adalah bereksperimen dalam batas yang aman.
Lalu, bagaimana menetapkan batasan seks di kamar tidur? Berikut adalah lima cara efektif dari Sidney Cox, seorang pelatih keintiman, untuk menemukan dan mendiskusikan batasan seks di kamar tidur.
1. Cari tahu apa yang menyenangkan bagi dirimu
Langkah pertama dalam menetapkan batasan seks adalah menemukan batasan diri sendiri, baik secara mental maupun fisik. Sidney bilang, hanya kamu yang dapat mengetahui seluk-beluk sejarah dirimu, termasuk urusan trauma, fantasi kamu, dan cara tubuhmu memberikan reaksi.
Membiarkan dirimu bereksperimen dengan berbagai cara, termasuk melalui tindakan seksual, penggunaan sex toys, masturbasi, atau dari bacaan erotis, sangatlah penting.
“Menemukan batasan diri berarti juga mengetahui apa yang membuatmu nyaman secara emosional. Perhatikan apa yang kamu rasakan saat sedang memuaskan diri sendiri. Ini semua adalah indikator kunci dari preferensi diri. Ada yang mungkin menikmati dominasi vokal dan diperintah, tetapi bagi yang lain hal itu dapat merusak suasana hati,” ujar Sidney.
Satu hal yang perlu diingat, batasan dan preferensi dirimu dapat berubah dari waktu ke waktu. Jadi, kamu harus terus melakukan komunikasi dengan pasangan, khususnya jika kamu merasa ada yang berubah.
2. Tunjukkan dan beri tahu pasangan, di mana dan bagaimana kamu suka disentuh
Setelah kamu mulai menemukan apa yang disukai, langkah selanjutnya adalah membagikan penemuan itu kepada pasangan. Bahkan, kamu bisa menunjukkan caranya kepada pasangan dengan mempraktikkan langsung di hadapannya.
Misalnya seperti ini, kamu menunjukkan kepada pasangan di area mana kamu ingin disentuh dan gerakan apa yang kamu sukai dengan tanganmu sendiri. Pasangan kemudian mengulangi sambil “meminta persetujuan” darimu.
“Meskipun mungkin cara kamu dan pasangan akan berbeda (dalam meyentuh dan memuaskanmu), tetapi yang penting bagi kalian berdua adalah untuk mengetahui apa yang kamu sukai dan apa yang tidak,” sang pelatih menjelaskan.
3. Biasakan diri untuk mengatakan dan mendengar kata “tidak”
Mengatakan “tidak” bisa sangat sulit dilakukan, terutama jika kamu sudah merasa nyaman dengan pasangan. Mungkin kamu berpikir, "Jika selama ini aku membiarkan pasangan melakukannya, aku kali ini tidak boleh menolak, kan?", padahal jawabannya “tentu saja boleh”.
Hanya karena kamu pernah mencoba dan bahkan menyukai satu posisi seks sebelumnya, bukan berarti kamu selalu ingin melakukannya. Jika kamu berkata "tidak", pasangan harus menurutimu, dan begitu juga sebaliknya. Jangan menganggap kata “tidak” sebagai sebuah penolakan, tetapi artikan sebagai batasan untuk diri sendiri atau pasangan.
Memiliki batasan dan menawarkan alternatif dapat membuatmu tetap bersemangat ketika kamu ingin melanjutkan sesi panas dengan pasangan, tetapi ada yang harus diubah. Daripada mengatakan, "Aku tidak suka kamu melakukannya", lebih baik bilang, "Aku suka kalau kamu melakukan ini" kepada pasangan.
4. Miliki safe word atau kata mana dengan pasangan
Safe word atau kata aman ini beroperasi seperti alarm kebakaran, yang bisa menyelamatkan dirimu dari hal yang tidak kamu sukai saat berhubungan seks.
Kamu bisa menggunakan kata apa pun yang cukup unik dan tidak biasa dikatakan kepada pasangan. Bahkan, tidak sedikit pasangan yang memilih safe word yang bisa membuat mereka ilfeel sehingga mau tidak mau menghentikan aktivitas seksual yang sedang dilakukan.
Selain bisa menghentikan posisi seks yang tidak kamu sukai, kata aman ini juga berguna jika kamu merasa terlalu lelah dan perlu istirahat sejenak saat bercinta. Jika posisi seks yang dilakukan membuatmu merasa sakit atau tidak nyaman, kata aman ini juga bisa digunakan.
5. Buat daftar “dos and don'ts” dengan pasangan
Agar tidak miskomunikasi dengan pasangan, lebih baik kamu memiliki daftar apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan di kamar tidur. Dengan begitu, kamu dan pasangan jadi tidak takut atau ragu memperkenalkan sesuatu yang belum pernah didiskusikan sebelumnya.
Jika kamu berada di halaman yang sama dengan pasangan, kalian jadi bisa menjelajahi berbagai macam hal sesuka hati. Dalam jangka waktu tertentu, diskusikan lagi daftar yang kamu dan pasangan miliki karena mungkin saja preferensi seksual kalian ada yang berubah—bisa berkurang atau bahkan bertambah.
Sidney menyebut seks seperti makanan penutup, apa yang kamu suka tidak sama dengan orang lain dan bisa berubah-ubah. Mencari tahu rasa apa yang mungkin ingin kamu coba dan kombinasikan sangat mengasyikkan, selama kamu dan pasangan sama-sama menyukainya. Jadi, selamat menentukan batasan seks di kamar tidur!