Di saat beberapa negara mengalami resesi seks, di banyak negara juga masih banyak terjadi kehamilan pada remaja. Bahkan, jumlah remaja yang mengalami hamil di luar nikah mengalami peningkatan setiap tahunnya, terutama di negara-negara maju dan berkembang.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), hal ini umum terjadi di komunitas yang kurang pendidikan dan pekerjaan.
Selain itu, ini juga bisa akibat dari keterbatasan pengetahuan dan tidak mampu mendapatkan alat kontrasepsi, serta kekerasan seksual.
Lalu, kehamilan pada remaja juga berisiko terhadap kesehatan ibu dan bayinya. Alasannya karena kehamilan remaja sering kali terjadi tanpa direncanakan sehingga tidak terpantau.
Berikut adalah beberapa cara mencegah kehamilan remaja yang bisa dilakukan.
1. Berikan pendidikan seks
Memberikan pendidikan tentang seksualitas kepada remaja menjadi langkah penting untuk mencegah terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan.
Jangan lupa untuk memberikan pengetahuan tentang kesadaran pencegahan kehamilan dan penyakit menular seksual (PMS) yang mungkin diderita akibat seks bebas yang dilakukan.
2. Bicara tentang seks pada anak
Bukan hanya pendidikan seks, tetapi tentang seks itu sendiri. Mungkin ini memang tidak mudah karena pembicaraan tentang seks adalah topik orang dewasa.
Namun, penelitian membuktikan bahwa orangtua memiliki peran terhadap keputusan anak tentang seks, cinta, dan hubungannya dengan teman-teman.
Seks harus dibicarakan secara terbuka dan tanpa celaan, sebelum anak menjadi remaja. Ini adalah jenis pembicaraan yang harus terus dilakukan dan topiknya terus berkembang.
3. Batasi konten seksual
Penelitian menemukan bahwa konten seksual di televisi berkaitan dengan meningkatkan kehamilan pada remaja. Para remaja yang banyak menonton konten seksual di televisi lebih mungkin untuk hamil atau menghamili.
Namun, jangan sampai tidak membicarakan hal ini kepada mereka. Justru konten seperti ini dapat digunakan untuk mendidik anak remaja. Beri tahu mereka apa saja yang dapat dipelajari dari tontonan tersebut.
4. Buat anak agar lebih aktif
Cara paling mudah untuk mengurangi risiko kehamilan pada remaja adalah dengan melibatkan dan mendukungnya untuk menjadi aktif. Salah satunya adalah dengan berpartisipasi dalam olahraga.
Aktivitas fisik merupakan hal positif karena bisa meningkatkan harga diri, mengurangi stres dan kecemasan, serta membuat tubuh lebih sehat.
5. Berikan contoh yang nyata
Sebuah penelitian di Amerika membuktikan bahwa ratusan remaja perempuan yang memiliki hubungan baik dengan teman-temannya yang telah menjadi ibu di usia remaja, tidak melakukan kesalahan yang sama dan menyelesaikan kuliahnya tepat waktu.
Para peneliti percaya bahwa ini adalah bukti bahwa kisah nyata tentang kehamilan dan peran orang tua di usia remaja, berdampak pada pendidikan dan kehidupan sosial remaja yang melihatnya.
6. Dekatkan anak pada Tuhan
Jika anak merasa dekat dengan Tuhan, dia tentu merasa takut melakukan hal-hal yang dilarang agama. Jadi, sejak kecil ajak dan ajarkan anak untuk dekat pada Tuhan dan lebih taat beragama.
Namun, jangan sampai memaksa karena remaja yang dipaksa justru akan menjadi semakin tidak terkendali. Cara cara yang paling tepat untuk mendekati anak dan mengajaknya lebih taat pada Tuhan dan agama.
Itulah 6 cara mencegah kehamilan remaja. Semoga artikel ini bermanfaat ya, Bela!