Benarkah Hubungan Intim Harus Malam Jumat dan Lebih Berpahala? 

Dalam Islam, menikah disebut sebagai salah satu ibadah sehingga hubungan intim diantara suami istri yang sudah sah juga termasuk kegiatan yang mendatangkan pahala. Tapi, sudah lama beredar anggapan di masyarakat yang menyebut bahwa hubungan intim yang dilakukan di malam Jumat termasuk sunah Rasul dan lebih berpahala? Benarkah hal itu?

Well, karena menjalani sunah Rasul itu sangat baik dilakukan oleh umat Muslim, seperti salat malam, puasa Senin-Kamis, dan sebagainya, jadi banyak orang yang langsung melakukan sunah Rasul yang satu ini mengetahui dengan pasti kebenarannya.

Supaya kamu nggak bingung untuk bercinta dengan suami hanya di malam Jumat, karena ingin mengikuti sunah Rasul dan mendapatkan pahala yang lebih besar, sebaiknya baca dulu artikel ini sampai habis, ya.

“Kepercayaan” yang menyebut kalau berhubungan intim di malam Jumat atau hari Jumat adalah sunah Rasul, kemungkinan berasal dari sebuah hadis yang menganjurkan kaum lelaki untuk mandi janabat atau mandi junub atau mandi wajib sebelum pergi ke masjid untuk salat Jumat.

Dari Abu Hurairah radliyallhu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

"Barangsiapa mandi di hari Jumat seperti mandi janabah, kemudian datang di waktu yang pertama, ia seperti berkurban seekor unta. [...] Apabila imam telah keluar (dan memulai khutbah), malaikat hadir dan ikut mendengarkan dzikir (khutbah).” -HR. Bukhari No. 881, Muslim No. 850.

Dari hadis tersebut, sebagian ulama berpendapat bahwa mandi yang dimaksud adalah adalah mandi wajib setelah suami istri melakukan hubungan intim. Itulah mengapa, setelah itu timbul anggapan bahwa suami sebaiknya menggauli istrinya pada malam Jumat atau hari Jumat sebelum mandi junub dan pergi ke masjid.

Menurut Syekh Wahbah Az-Zuhayli dalam kitab Al-Fiqhul Islami wa Adillatuh, seperti yang dilansir dari NU Online, hubungan intim suami istri pada dasarnya pasti mendapat pahala, kapan pun melakukannya. Jadi, bukan kesunahan untuk melakukannya secara prioritas di malam Jumat. Kamu dan pasangan bisa bercinta di hari apa saja, tanpa perlu mengistimewakan hari atau waktu tertentu. ya, Bela.

Meskipun kamu akan mendapatkan pahala saat berhubungan intim dengan pasangan di hari apa saja, menurut Abdullah Fauzi dalam kitab Fathul Izar Fi Kasyfi al Asrari Li Auqoti al-Harts wa Khilqat al-Abkar, hubungan suami istri yang dilakukan pada malam Jumat berpotensi melahirkan anak yang saleh dan mampu menghafal Alquran.

Meski belum tentu suami akan langsung membuahimu di malam Jumat atau hari Jumat saat berhubungan, nggak ada salahnya juga, sih, untuk mengikuti anjuran yang satu ini, demi mendapatkan keturunan yang saleh dan salehah, ya.

Begitu sudah sah menjadi suami istri, sepertinya kamu nggak perlu lagi untuk memusingkan kapan waktu yang tepat untuk berhubungan intim dengan suami, ya. Karena ternyata banyak ahli yang sudah menegaskan kalau semua hari dan waktu baik untuk berhubungan, asalkan sudah sah sesuai agama.

Hal lain yang lebih perlu kami ingat adalah adab dalam berhubungan intim dan salah satunya adalah dengan membaca doa. Kalau sebelum dan sesudah makan saja kamu ingat membaca doa, jangan sampai lupa melakukannya saat bercinta, ya.

Selalu ingat membaca doa sebelum berhubungan intim, yang berbunyi:

Allahumma janibnasyaithana wa janibnisyathanamarazaqna

Artinya:

“Dengan nama Allah, ya Allah; jauhkanlah kami dari gangguan syaitan dan jauhkanlah syaitan dari rezeki (bayi) yang akan Engkau anugerahkan pada kami.”

Begitu selesai, jangan lupa juga untuk membaca doa setelah berhubungan intim, yaitu:

Alhamdu lillaahi lladzii khalaqa minal maa i basyaraa

Artinya:

“Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan manusia dari air, lalu menjadikannya sebagai keturunan.”

Jadi sudah cukup jelas, kan, apakah hubungan intim itu harus dilakukan pada malam Jumat atau tidak? Kalaupun ingin berhubungan intim hari apa pun itu, tetap jangan lupa untuk selalu membaca kedua doa di atas, ya, Bela.