Pernahkah kamu mendengar istilah breakup sex? Mengutip laman Verywell Mind, breakup sex atau seks pasca putus merupakan hubungan seks yang dilakukan oleh pasangan pada kurun waktu dua minggu setelah pasangan memutuskan untuk berpisah. Biasanya, alasan seseorang melakukan ini agar mendapatkan kesenangan dan kenyamanan, atau karena ia ingin kembali bersama dengan mantannya.
Namun, breakup sex tentulah dianggap sebuah konsep yang aneh dan menimbulkan pro dan kontra. Logikanya, seseorang yang sudah memutuskan hubungan, seharusnya memberi diri sendiri ruang untuk bersedih dan belajar melepaskan pasangannya. Tapi yang terjadi, dia malah melakukan hubungan seks dengan mantannya seolah hal tersebut menjadi titik "final" sebelum akhirnya benar-benar move on. Padahal, breakup sex hanya akan membangkitkan reaksi emosionalnya agar ia nggak jadi memutuskan hubungannya dengan sang mantan, ketika sebelumnya sudah bertekad untuk berpisah.
Melansir Elite Daily, Dr. John Moore, seorang psikoterapis berlisensi dan spesialis perilaku kognitif, membeberkan alasan mengapa beberapa orang melakukan breakup sex dan mengapa hal tersebut bisa sangat mengacaukan hati. Simak poin-poinnya di bawah ini, ya.
Breakup sex menjadi "penutupan" sebuah hubungan
Dr. John menjelaskan bahwa sebenarnya melakukan breakup sex adalah salah satu aspek berkelanjutan dalam usaha mengakhiri suatu hubungan.
"Kebanyakan orang berpikir perpisahan relasional adalah peristiwa langsung padahal sebenarnya tidak. Sebaliknya, perpisahan adalah bagian dari proses yang berkelanjutan," jelas Dr. John.
Berhubungan seks untuk terakhir kali dikatakan bisa menjadi bagian penting untuk melepaskan pasangan. Namun di sisi lain, Dr. John membantah bahwa hal tersebut dapat membantu pasangan benar-benar mengakhiri hubungan dengan cara yang sehat.
Breakup sex sering kali terasa lebih “panas”
Dr. John menjelaskan bahwa setelah berpisah, perasaan seseorang berada dalam keadaan yang meningkat, yang mengarah pada hubungan emosional yang intens. Psikoterapis psikoseksual dan hubungan, Kate Moyle, pun menambahkan bahwa breakup sex memungkinkan seseorang menjadi lebih berani daripada biasanya saat berhubungan seks.
"Bagi banyak pasangan, itu dapat memungkinkan untuk melepaskan hambatan mereka dalam beberapa cara, karena mereka secara emosional telah memisahkan diri dari pasangan mereka," papar Kate Moyle.
“Kadang-kadang sedikit jarak dapat mendorong kita menjadi lebih eksploratif atau bertualang secara seksual, karena kita tidak terlalu takut dengan rasa penolakan," lanjutnya.
Pada dasarnya, karena hubungan telah berakhir, seseorang mungkin tidak merasakan tingkat kegugupan atau tekanan yang sama ketika berhubungan seks. Akibatnya, dia dapat melakukan seks yang membuatnya merasa benar-benar puas.
Breakup sex dapat menjadi bagian dari proses penyembuhan pasca putus
Bertentangan dengan beberapa sumber lain yang mengatakan breakup sex itu buruk, Dr. John percaya bahwa hal itu bisa menjadi bagian dari proses penyembuhan pasca putus.
"Breakup sex dapat membantu pasangan melewati perasaan sedih dan benar-benar merasa lebih baik," ujarnya.
“Itu (seks pasca putus) bisa menyembuhkan karena memiliki kekuatan untuk memvalidasi bagian-bagian tertentu dari hubungan yang mungkin pernah berjalan dengan baik. Contohnya mungkin koneksi fisik bersama yang dimiliki pasangan di kamar tidur," papar Dr. John.
Jika seseorang dan pasangannya memiliki chemistry yang luar biasa, breakup sex dikatakan menjadi cara yang bagus untuk mengingat betapa hebatnya hubungan mereka di masa lalu. Sehingga, hal ini dapat menariknya keluar dari kesedihan sementara waktu, dan membawanya pada satu pengalaman kesenangan bersama untuk terakhir kalinya.
Tapi, faktanya breakup sex akan membuat seseorang kebingungan
Breakup sex mungkin akan cukup membingungkan, terutama jika seseorang baru saja melakukan breakup sex dan jadi bertanya-tanya kepada mantan pasangannya, “Mengapa kita mengakhiri hubungan ini?”
Kate menjelaskan bahwa ini mungkin ada kaitannya dengan perasaan mendalam masing-masing pasangan tentang perpisahan hubungan.
“Ini bukan hanya menyoal seks, namun lebih kepada maksud dan mewakili (perasaan) kedua belah pihak yang merupakan faktor terbesar (dalam breakup sex),” kata Kate.
Misalnya, jika salah satu pasangan ingin menyelamatkan hubungan, breakup sex mungkin membuat mereka merasa ada peluang untuk tetap bersama.
Dalam situasi perpisahan yang dilakukan sepihak, dikatakan jika seseorang memiliki harapan untuk menyelamatkan hubungan asmaranya, sangat penting baginya untuk benar-benar menghindari breakup sex. Karena hal tersebut hanya dapat mempersulitnya dalam proses move on.
"Breakup sex di sini mungkin menjadi sesuatu yang memberi (pasangan yang diputuskan) harapan bahwa (hubungan) itu dapat diselamatkan," lanjutnya.
Breakup sex nggak selalu menjadi "penutupan" sebuah hubungan
Breakup sex bukanlah hal yang bisa menjadi "penutupan" sebuah hubungan romantis. Trina Leckie, seorang breakup coach dan pembawa acara podcast, Breakup BOOST, mengatakan bahwa orang yang meminta "penutupan" setelah putus, biasanya itu hanya alasan agar ia tetap berhubungan dengan mantan dan mencoba meyakinkan bahwa mereka harus tetap bersama.
“Hal yang dapat memberimu penutupan adalah menerima bahwa perpisahan telah terjadi (dan) menerima bahwa hubungan telah berakhir,” tutur Trina.
Jika seseorang memutuskan untuk berhubungan seks dengan mantannya, penting baginya untuk memastikan bahwa ia dan mantannya menyetujui tentang rencana terkait komunikasi di masa depan.
Inilah hal yang perlu dilakukan seseorang setelah melakukan breakup sex
Dr. John merekomendasikan agar orang dapat memahami kembali diri mereka sendiri satu atau dua hari setelah melakukan breakup sex.
"Apakah mereka merasa senang dengan pengalaman itu atau buruk, atau malah keduanya? Jika jawabannya 'buruk atau keduanya', maka penting untuk melihat alasan logis mengapa keputusan untuk berpisah terjadi sejak awal. Dengan meninjau kembali alasan-alasan ini, akan membantunya mendapatkan kejelasan," ungkapnya.
Jika breakup sex membuat seseorang mempertanyakan mengapa hubungannya berakhir, maka ia perlu membuat daftar alasan mengapa ia merasa perpisahan dengan mantannya adalah hal yang tepat. Sebab, breakup sex akan memberikan dampak emosional yang memunculkan pertanyaan, seperti tentang bagaimana hubungan bisa berakhir, dan perasaan kedua pasangan terkait perpisahan itu.
Bila dilakukan dengan cara yang sehat, di mana kedua pihak melihatnya sebagai "perayaan" terakhir, breakup sex bisa menjadi cara yang berguna untuk melepaskan hubungan romantis.
“Karena kedua orang secara sadar merasa dibebaskan dari batasan hubungan yang dulu, mereka dapat menunjukkan bagian diri mereka yang tidak terbatas kepada mantan mereka yang memiliki keunikan dan kebebasan,” tambah Dr. John.
Jadi yang perlu dipahami, breakup sex hanyalah sebuah hubungan seks terakhir sebelum akhirnya benar-benar melepaskan diri dari pasangan masing-masing, dan bukannya sebuah upaya terakhir untuk menyelamatkan sebuah hubungan.