TikTok kini menjadi salah satu platform media sosial yang disukai anak muda, khususnya Gen Z. Nggak jarang, video-video yang dibagikan menjadi viral dan trending, sehingga banyak dibicarakan orang.
Belum lama ini, beredar sejumlah video yang membicarakan seputar maskara. Jangan salah kira, maskara ini bukan membicarakan kosmetik atau kecantikan, tapi justru bicara soal hubungan dan seks. Berikut ini penjelasannya.
1. Kode untuk bicarakan hubungan
Dalam sejumlah video yang diunggah di TikTok, istilah 'maskara' digunakan untuk membicarakan hubungan asmara. Contohnya seperti ini:
"I found the best mascara ever but it changed and made my lashes completely fall apart and now I don’t know if I’ll ever trust any other mascara."
Bukan bicara soal maskara sesungguhnya, kalimat itu membicarakan bahwa dia pernah merasakan hubungan yang menurutnya terbaik, tapi ternyata membuatnya patah hati sehingga dia tak pernah percaya untuk menjalin hubungan lainnya.
2. Ada juga yang bicara soal pengalaman kekerasan seksual
Tak hanya soal asmara, istilah 'maskara' juga digunakan untuk bicara soal pengalaman kekerasan seksual. Contohnya seperti ini:
"When I was 20, I was forced to wear mascara for three hours straight. Now I get vivid flashbacks when I see similar brands."
Dalam sebuah video, seorang perempuan membagikan ceritanya bahwa saat usia 20 tahun dia pernah dipaksa melakukan hubungan seksual, sehingga membuat dirinya mengalami trauma.
3. Arti istilah dalam video 'maskara' yang dibagikan di TikTok
Supaya nggak bingung dan salah kaprah, ada beberapa istilah yang sering digunakan dalam video 'maskara' ini.
- Mascara (maskara) = pasangan atau bisa juga hubungan seksual
- Mascara wand (aplikator maskara) = penis
- Wandless mascara (maskara tanpa aplikator) = hubungan seksual dengan perempuan
- Lipgloss = perempuan (misalnya dalam kalimat, aku tak pernah menggunakan maskara, aku lebih suka lipgloss)
4. Sempat menimbulkan kontroversi
Artis Julia Fox sempat menimbulkan kontroversi akibat sebuah komentarnya di unggahan video seseorang yang bercerita soal pengalamannya menggunakan 'maskara'. Tak menyangka bahwa video itu bercerita soal kekerasan seksual, Julia justru menuliskan komentar, "Idk why but I don’t feel bad for u lol (Aku tidak tahu, tapi aku tidak merasa sedih untukmu)."
Setelah banyak pengguna TikTok yang menyerang dirinya, Julia akhirnya menghapus komentar tersebut dan minta maaf. Dia mengaku tidak tahu istilah 'maskara' dan hanya mengira bahwa orang tersebut memang bicara soal maskara yang merupakan produk kosmetik. Namun Julia nggak sendiri, karena banyak orang-orang yang tidak paham dengan istilah maskara tersebut.
5. Alasan menggunakan 'maskara' sebagai kode
Media sosial pada umumnya memiliki aturan yang ketat soal unggahan yang berkaitan dengan hubungan, kekerasan, obat-obatan terlarang, dan lainnya. Jadi, jika seseorang membicarakan hubungan seksual dengan terang-terangan di media sosial, maka secara langsung dia akan diblokir.
Itulah mengapa para pengguna TikTok menggunakan kode 'maskara' tersebut. Selain tidak terang-terangan membicarakan seks, para pengguna TikTok berusaha menciptakan tempat yang aman bagi para penyintas. Jadi, mereka bisa merasa bebas untuk membagikan pengalaman mereka dan harapannya adalah agar mereka bisa mendapat dukungan dari orang lain atau komunitasnya.