Sejak mewabahnya pandemi COVID-19, banyak pasangan suami istri berpikir berulang kali saat ingin merencanakan kehamilan. Tapi pada kenyataannya, justru semakin banyak kehamilan yang tak direncanakan terjadi. Sebab, pemerintah menganjurkan masyarakat untuk menjalani karantina mandiri dan berada di rumah saja demi mengurangi risiko tertular virus corona.
Hal ini membuat banyak pasangan usia subur memilih untuk menunda datang ke dokter, kecuali jika sudah dalam kondisi darurat. Selain itu, frekuensi berhubungan seks pun semakin meningkat karena pasangan suami istri lebih sering bersama. Karena itulah, penggunaan kontrasepsi menjadi opsi terbaik untuk mencegah kehamilan yang tak diinginkan.
Menurut data dari BKKBN, terdapat penurunan penggunaan kontrasepsi dan berdampak pada lebih dari 420 ribu kehamilan yang tak direncanakan. Untuk itu, pemerintah mengimbau agar masyarakat disiplin dalam ber-KB dan menggunakan kontrasepsi untuk merencanakan kehamilan, khususnya semasa pandemi.
