Berkurangnya gairah bercinta dengan pasangan seiring dengan berjalannya pernikahan sudah menjadi rahasia umum. Alasannya? Ada banyak.
Boleh jadi karena kesibukan masing-masing. Boleh jadi juga karena ekspektasi terhadap pribadi satu sama lain yang ternyata tidak terwujud. Padahal, tiap pihak telah menggantungkan sebagian dirinya pada yang lain, tetapi tidak dapat terpenuhi dengan sempurna.
Masih ada sederet alasan lain mengapa sex drive pada pasangan yang menikah kerap menunjukkan tren menurun. Bagaimanapun, seks sesungguhnya tetap memegang peranan penting dalam pernikahan. Karena itu, penting untuk masing-masing pihak berusaha tetap menyalakan gelora bercinta pada pasangannya.
1. Bicarakan dengan pasangan
Komunikasi adalah hal paling utama dalam setiap aspek sosial, apalagi dalam pernikahan. Membicarakan soal seks dengan pasangan pun sama sekali bukan hal yang tabu, justru menyehatkan.
Bicarakan apa yang kamu inginkan, sampaikan apa yang mungkin membuatmu masih sedikit kurang berkenan. Pun sebaliknya, dengarkan dan pahami apa yang pasanganmu impikan, termasuk fantasi sekalipun. Semakin nyaman kamu dan pasangan membicarakan soal kehidupan seks berdua, semakin baik pula kehidupan seks yang bisa kamu dan dia nikmati.
2. Jangan menunggu waktu tidur
Masih banyak anggapan bahwa seks dilakukan sebelum tidur. Padahal untuk kamu dan pasangan yang bekerja, baik kantoran maupun mengurus rumah, pada jam-jam tersebut justru kelelahan sudah terlalu menuntut untuk segera tidur.
Karena itu, jangan jadikan patokan bedtime sebagai satu-satunya waktu untuk melakukan seks. Kamu dan dia dapat melakukannya setelah bangun tidur atau kapan pun, bahkan sesekali sebelum dia pergi ke kantor. Dengan cara 'perpisahan' seperti ini, kalian pun akan semakin menunggu waktu bersama satu sama lain.
3. Sadari kebutuhan pasangan
Seks semestinya tidak menjadi kebutuhan salah satu pihak saja. Setiap yang terlibat juga seharusnya menikmatinya.
Karena itu, cari tahu apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan pasanganmu. Hal ini sangat penting sehingga satu sama lain tidak merasa hanya menjadi 'tempat sampah'. Pasalnya, kerap kali pasangan yang menikah dalam waktu lama melihat seks sebagai sesuatu sebagai something to be taken for granted.
4. Sexting di tengah rutinitas
Kalau kamu dan dia bisa menyempatkan quickie, tidak ada salahnya untuk sesekali mencoba sexting di tengah rutinitas masing-masing. Tidak harus mengirim foto atau video, kamu pun bisa mengirim pesan-pesan flirty kepada si dia.
Cara-cara seperti ini juga bisa meningkatkan intimasi di antara kamu dan pasangan. Bahkan, jangan heran jika karena sexting si dia jadi semakin ingin cepat-cepat pulang kantor karena ingin segera bertemu denganmu.
5. Mencoba hal-hal baru
Tidak salah jika pasangan yang menikah mengalami lesu gairah lantaran rasa bosan. Selain telah bertemu satu sama lain setiap hari, seks juga dilakukan dengan cara-cara yang biasa, di tempat yang biasa, sehingga menjadi seperti sebuah rutinitas semata.
Cobalah untuk menghindari atau mengenyahkan kejemuan ini dengan mencoba sesuatu yang baru. Tak hanya soal seks, kamu dan dia bisa melakukan aktivitas lain untuk meningkatkan intimasi yang belum pernah atau sudah lama ditinggalkan, seperti liburan, mengikuti kelas dansa, atau bahkan sekadar jalan-jalan santai.
6. Buat jadwal
Bila jadwalmu dan pasangan benar-benar terlalu padat, maka kalian harus berkompromi untuk sebuah jadwal. Agendakan paling tidak selama seminggu dua kali untuk bercinta.
Jangan tanggung dalam melakukan ini. Di samping hanya membuat jadwal waktu, kamu dan dia juga bisa merencanakan tempat atau bahkan tema sekaligus untuk menyempurnakan kebersamaan kali ini.
Bagaimanapun, seks merupakan kebutuhan setiap manusia. Tak hanya dalam hal biologis, seks juga dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap psikologis dan keharmonisan pasangan.
Disclaimer: Artikel sudah terbit di laman IDN Times dengan judul "6 Cara untuk Buat Kehidupan Seks Setelah Menikah Tetap Menggairahkan"