Masa-masa kehamilan adalah masa yang paling perlu perhatian ekstra. Mulai dari makanan, minuman, olahraga, cara bergerak, hingga aktivitas seks pun perlu disesuaikan lagi. Bahkan, ada pernyataan yang mengatakan bahwa seks saat hamil itu berbahaya. Ada juga yang mengatakan bahwa seks saat hamil bisa mempercepat atau merangsang persalinan.
Tapi, apakah benar semua pernyataan itu? Seks saat hamil aman-aman saja jika tidak ada masalah kehamilan. Terkait seks saat hamil bisa merangsang persalinan, ini mungkin saja terjadi.
Apa saja sih fakta dibalik seks saat hamil yang bisa merangsang persalinan ini? Simak penjelasannya berikut ini, ya, Bela!
1. Seks bisa mempercepat kehamilan, tapi harus dengan persetujuan dokter
Berhubungan seks dikenal sebagai cara untuk menginduksi atau mempercepat persalinan. Meski hanya masih ada sedikit penelitian klinis yang tersedia untuk mendukung ilmu tentang cara kerjanya, secara anekdot, tindakan tersebut diketahui dapat memulai proses persalinan.
Namun, mengutip dari Romper, tidak disarankan untuk mencoba taktik ini sampai kehamilan mencapai usia 37 minggu, menurut dokter kandungan bersertifikat, Dr. Cynthia Flynn. Kamu juga harus mendapatkan persetujuan dari doktermu sebelum mencoba ini atau metode induksi alami lainnya.
Kamu tidak boleh berhubungan seks jika kamu mengalami kehamilan yang rumit atau dokter memintamu untuk tidak melakukannya. Keadaan yang tidak diperkenankan untuk melakukan seks saat hamil, seperti insufisiensi serviks, serviks yang terlalu aktif atau serviks yang rapuh, rahim yang terlalu aktif, kantung ketuban yang pecah, atau masalah medis terdiagnosis lainnya.
2. Seks merangsang persalinan dengan dua cara
Menurut edukator persalinan dan doula, Sara Lyon, seks dapat membantu menginduksi persalinan dengan dua cara, yaitu secara kimiawi dan fisik. Ejakulasi selama seks penetratif memberikan jenis reaksi kimia pertama yang dapat membantu menginduksi persalinan.
“Secara kimiawi, air mani mengandung hormon prostaglandin, dan prostaglandin dapat merangsang pelebaran serviks bila dioleskan secara lokal,” kata Lyon.
Sperma dapat melunakkan leher rahim dan menginduksi persalinan, begitu juga dengan hormon yang dilepaskan selama orgasme.
"Selain itu, hormon oksitosin meningkat dengan keintiman, terutama saat orgasme, dan oksitosin memicu kontraksi di rahim dan pelebaran di leher rahim," tambahnya.
Mencapai orgasme saat berhubungan seks juga dapat berperan dalam proses fisik untuk merangsang persalinan. Saat otot panggul dan leher rahim berkontraksi dan rileks selama orgasme, tindakan ini dapat memicu kontraksi rahim untuk memulai persalinan.
“Penetrasi vagina dan kontak dengan serviks juga dapat memicu kontraksi,” kata Lyon.
3. Banyaknya seks yang diperlukan untuk merangsang persalinan berbeda tiap orang
Tidak ada data spesifik yang tersedia untuk menjelaskan dengan tepat berapa banyak seks yang cukup untuk menginduksi persalinan. Ini berbeda untuk setiap orang. Lamanya waktu seks berlangsung dan frekuensi tindakan tidak serta-merta memengaruhi apakah berhubungan seks benar-benar akan menyebabkan persalinan atau tidak. Yang terpenting dalam hal ini adalah mencapai orgasme.
4. Lakukan pada usia kehamilan 37 minggu
Berhubungan seks selama kehamilan aman untuk sebagian besar ibu hamil kecuali dinyatakan tidak boleh oleh dokter. Tetapi, waktu seks yang ideal untuk menginduksi persalinan adalah setelah kehamilan mencapai usia kehamilan penuh, atau setidaknya usia kehamilan 37 minggu.
"Seks selama kehamilan sangat tidak mungkin untuk memulai/merangsang persalinan sebelum waktu yang seharusnya, kecuali kamu memiliki kontraindikasi," kata Lyon.
Waktu terbaik melakukan seks untuk merangsang persalinan bisa dilihat dari tanggal perkiraan kelahiran. Waktu dua minggu sebelum dan dua minggu setelah perkiraan tanggal HPL (hari perkiraan lahir) mungkin waktu yang baik. Sara Lyon menyarankan untuk fokus pada dua minggu terakhir sebelum tanggal perkiraan kelahiran, jika kamu benar-benar mencoba untuk memulai persalinan.
5. Pilih posisi seks terbaik yang bisa membuatmu orgasme
Posisi seks terbaik untuk merangsang persalinan adalah posisi yang membantu kamu mencapai orgasme. Kamu pasti kenal dengan baik tubuhmu. Posisi apa pun yang terasa paling nyaman untuk tubuh hamilmu dan membantumu mencapai klimaks adalah jalan yang harus diambil. Ini bahkan bisa termasuk seks oral, atau masturbasi.
Buatlah senyaman mungkin. Juga, perlu diingat bahwa lebih banyak orgasme = lebih banyak oksitosin = lebih banyak kontraksi. Semuanya akan bergantung pada tubuh masing-masing.
Meskipun tidak ada posisi seks khusus yang dijamin untuk menginduksi persalinan, beberapa posisi terbaik untuk dicoba oleh calon orangtua termasuk yang memungkinkan kontrol atas kedalaman penetrasi, seperti cowgirl, reverse cowgirl, spooning, dan doggy style.
Lantas, apa posisi yang harus dihindari? Penting untuk dicatat bahwa posisi seks apa pun yang terlalu kasar mungkin tidak terlalu nyaman atau untuk menginduksi persalinan. Jadi, jangan terlalu kasar dengan penetrasi yang dalam dan kuat karena serviks sudah akan turun lebih rendah ke dalam vagina pada akhir kehamilan.
Itulah 5 fakta tentang seks saat hamil terhadap persalinan. Seks saat hamil mungkin merangsang atau mempercepat persalinan, tapi ini tidak selalu karena tubuhmu berbeda-beda.