Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

7 Peraturan Friends with Benefits yang Umum dan Harus Kamu Tahu!

Buat batasan dan jujurlah!

Natasha Cecilia Anandita

Friends with benefits atau FWB memang sudah populer di kalangan anak muda Barat. Bahkan, ini juga terjadi di Indonesia dan kini mulai populer lagi. Istilah tersebut berarti suatu hubungan pertemanan dengan seseorang yang menambahkan unsur seks di dalamnya. 

Mereka yang menjalani FWB punya motivasinya tersendiri, ada yang ingin berhubungan tanpa komitmen, hanya untuk eksperimen, atau untuk bersenang-senang. Sebenarnya, friends with benefits tak ada aturan pasti, masing-masing pasangan yang menetapkan batas untuk hubungan mereka. 

Mengutip dari Psychology Today, dalam studi terbaru yang dipublikasikan di Archives of Sexual Behavior, 109 mahasiswa melaporkan aturan dalam hubungan FWB mereka. Dalam studi ini, 80 persen peserta mengatakan bahwa mereka secara eksplisit berbicara dengan pasangan FWB-nya tentang peraturan.

Aturan yang dibuat bervariasi secara dramatis, sesuai dan mewakili bagaimana mereka menangani hubungan seks kasualnya. Namun beberapa tema umum muncul terkait peraturan friends with benefits. Apa saja itu? Berikut beberapa peraturan friends with benefits yang umum dan harus diketahui. 

1. Tentukan ekspetasi hubungan kalian

pexels.com/viktoria-slowikowska

Mengutip dari Insider, saat hendak memulai hubungan friends with benefits, kalian harus menentukan ekspetasi dari hubungan kalian beserta batasan-batasannya. Pastikan apakah kalian hanyalah FWB untuk seks yang berarti tidak mengharapkan keintiman emosional lainnya.

Atau apakah kalian ingin melabeli hubungan ini juga sebagai persahabatan, yang berarti kalian bisa menjadi teman dekat yang peduli satu sama lain secara emosional dan memiliki hubungan seksual, tetapi tidak ingin berpacaran.

2. Tentukan batasan hubungan kalian

pexels.com/ba-tik

Diskusikan juga apa yang membuat kamu dan dia nyaman. Menetapkan batasan adalah cara penting untuk membangun kepercayaan dan rasa aman bagi satu sama lain. Beberapa contoh pertanyaan untuk membantu menetapkan batasan:

  • Seberapa sering kalian akan bertemu satu sama lain?
  • Apa yang akan dilakukan ketika bertemu satu sama lain? Apakah hanya akan berhubungan atau melakukan aktivitas pertemanan lainnya?
  • Akankah kalian memberi tahu orang lain tentang hubungan itu?
  • Bagaimana kalian akan bertindak ketika bergaul dengan circle kalian?
  • Bisakah kalian berpacaran atau melirik orang lain?
  • Tidak bersosialisasi dengan teman dan keluarga masing-masing

3. Bersikap jujur

pexels.com/tirachard-kumtanom

Baik berhubungan dengan komitmen maupun berteman, kejujuran adalah hal yang utama. Bersikaplah terbuka dan jujur ​​dengan "teman"-mu itu. Misalnya, kamu mulai punya perasaan padanya, maka kamu harus memberi tahu dia.

Sangat penting untuk transparan tentang ekspetasi dan perasaanmu terhadapnya, sehingga kalian memiliki pemahaman yang sama. Jika kamu berhubungan seks dengan orang lain lagi, kamu harus memberi tahu partnermu tentang hal itu. Jika kamu hanya berniat untuk berhubungan seks tanpa ikatan, jelaskan sejak awal.

4. Batasi perasaanmu

pexels.com/dương-nhân

Simpan perasaanmu untuk diri sendiri. Untuk beberapa hubungan FWB, kamu harus menahan ekspektasi dan perasaan kamu untuk tidak jatuh cinta pada si dia. Misalnya, kalau kalian bersepakat tidak boleh cemburu, dan jika itu terjadi, jangan membicarakannya.

Jangan membuat hal-hal lain juga yang mirip seperti pasangan pada umumnya. Contoh, memiliki hewan peliharaan dan menamakannya bersama. Kamu juga tidak boleh membicarakan tentang hubungan masa depan kalian dengan partnermu atau orang lain.

5. Buat aturan untuk seks

pexels.com/Andrea Piacquadio

Untuk aturan ini bisa bervariasi dari orang ke orang. Misalnya, kamu hanya ingin berhubungan seks setelah minum-minum, kamu harus segera pergi setelah berhubungan seks, atau tidak boleh tidur dengan orang yang berbeda pada hari yang sama.

Aturan lainnya termasuk hal-hal seperti tidak melakukan hubungan seks melalui vagina (hanya oral), selalu menggunakan kondom, tidak boleh berpelukan setelahnya, dan lainnya. Coba perhitungkan setiap risiko dan apa yang membuat kalian nyaman satu sama lain. 

6. Pilih orang yang pas

pexels.com

Kamu harus memilih pasangan FWB dengan baik. Sebaiknya pilih seseorang yang mungkin tak akan berada di dekatmu dalam jangka panjang. Ini akan membantu kamu kelak ketika menyudahi hubungan tersebut.

Pasalnya, FWB dengan teman yang dekat mungkin akan memengaruhi hubungan pertemanan kalian dengan cara yang positif, tapi juga negatif. Disarankan untuk tidak FWB dengan rekan kerjamu atau sahabat terbaikmu.

Mengutip dari Marie Claire, teman dari temanmu bisa jadi sosok yang bagus untuk menjalani friends with benefits dan membuatmu merasa aman serta meningkatkan peluang untuk melakukan seks kasual.

7. Rawat diri dengan baik

pexels.com/rdne-stock-project

Friends with benefits kebanyakan adalah tentang seks. Jadi kamu bisa fokus untuk menjadi yang terbaik, memiliki stamina yang bagus dan penampilan yang menawan. Ini bisa dilakukan dengan merawat tubuhmu.

Kamu bisa berolahraga untuk meningkatkan stamina, lalu melakukan spa untuk merawat tubuh. Mandi dengan sabun beraroma atau rawat dirimu sebelum berhubungan seks. Hubungan ini sebagian besar berfokus pada seks dan penampilan, jadi lebih baik jaga diri tetap rapi. Di samping untuk itu, merawat diri juga penting untuk diri sendiri. 

Ini akan membuatmu merasa lebih segar dan sehat. Kamu tak perlu selalu harus merawat diri untuk orang lain, tapi utamanya adalah untuk dirimu. Buat dirimu dimanja dan merasa nyaman setiap waktu. 

Itulah beberapa peraturan friends with benefits yang umum dan perlu kamu tahu. Namun, yang perlu kamu catat adalah bahwa FWB memiliki risiko besar sehingga ada baiknya untuk tidak dilakukan.

IDN Channels

Latest from Sex