Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

5 Fakta tentang Vagina yang Bisa Mengubah Cara Pikirmu soal Seks

Mengenali vagina dengan benar sangat perlu, lho, Bela!

Natasha Cecilia Anandita

Kadang kala kita belum menyadari sesungguhnya tentang seluruh tubuh kita, termasuk bagian intim. Vagina, merupakan salah satu organ penting tubuh yang harus dirawat dan dibersihkan. Namun, kadang kita abai untuk mengurusnya, bahkan terasa tabu membicarakan hal tersebut.

Padahal, mengenal vagina bisa membawa banyak hal baik dalam hidup, termasuk cara pikir kita tentang seks. Mengenal vagina sendiri dengan benar, dapat membuat kehidupan seks kita lebih baik, lho.

Rachel E. Gross, seorang jurnalis sains membuat buku yang berjudul Vagina Obscura: An Anatomical Voyage. Buku itu menghilangkan mitos yang sudah lama dipegang dan membagikan tips anatomis yang tidak banyak diketahui tentang vagina yang dapat menghasilkan seks yang lebih baik untuk para perempuan. 

Berikut ada 5 fakta tentang vagina yang dijelaskan oleh buku tersebut yang bisa mengubah cara pikirmu tentang seks dan kesenangan yang bisa kamu nikmati dari tubuhmu. 

1. Klitoris lebih besar dari yang kita pikirkan

pexels.com/deon-black

Kita mungkin berpikir bahwa klitoris yang ada di ujung vagina itu amat kecil, bahkan kadang tak terlihat. Klitoris penuh dengan serabut saraf. Para ilmuwan mengetahui untuk pertama kalinya pada bulan Oktober 2022 bahwa klitoris manusia memiliki lebih dari 10.000 serabut saraf. 

Klitoris tidak hanya seukuran kacang di bagian luarnya, ini adalah organ yang luas yang sampai ke panggul, mengelilingi vagina dan uretra, dan merupakan bagian tak terpisahkan dari apa yang kita kenal sebagai G-spot.

Dalam hal rangsangan seksual, orang cenderung fokus pada kelenjar klitoris, bagian yang bisa kita lihat dan sentuh. Padahal, dengan mengeksplorasi klitoris, baik dengan masturbasi dan posisi seks baru, kita bisa menjangkau lebih dari 10.000 serabut saraf yang bisa meningkatkan kepuasan kehidupan seks kita dan mengetahui lebih banyak tentang diri kita.

2. G-spot tidak selalu membuat kita orgasme

cosmopolitan.com

G-spot sudah lama dipandang sebagai semacam tombol ajaib untuk memulai orgasme. Tetapi, sebenarnya tidak demikian, dan itu bukan cara kerja tubuh kita. G-spot sendiri sebenarnya lebih seperti zona.

Ini adalah tempat di mana bagian belakang klitoris berinteraksi dengan kelenjar dan uretra, kira-kira satu inci, dan terletak setengah inci di atas vagina di sisi perut. Jika kita telah menyadari bahwa itu adalah sebuah area, maka kita bisa mencoba untuk menjelajahi area itu.

Pada kenyataannya, area G-spot menampung sejumlah besar jaringan dan kelenjar ereksi yang ketika dirangsang dapat memberikan hasil yang menarik. Tetapi, setiap tubuh berbeda. Jadi, tak semua teknik atau posisi seks bisa membuat seseorang meledak.

G-spot sendiri tidak selalu bisa membuat kita meledak atau orgasme dan ini normal. Peneliti seks mengatakan bahwa sekitar 26% perempuan mengalami orgasme vaginal tanpa disertai rangsangan klitoris, sementara sekitar 70% mengalami orgasme secara eksklusif melalui rangsangan klitoris.

3. Ada 'bibir' lain yang tidak hanya untuk ciuman

pexels.com/dainis-graveris

Labia atau bibir vagina tidak hanya hadir untuk mmemberi perlindungan bagi vagina, tetapi juga untuk kesenangan. Kulit labia sangat sensitif dan penuh ujung saraf. Oleh karenanya, ada banyak alasan untuk melindungi semua selaput lendir yang penting ini, sehingga dapat memberimu kesenangan dan kepekaan.

Labiaplasties, prosedur yang menghilangkan sebagian kulit dari area tersebut untuk tujuan kosmetik, dapat merusak, dan bekerja melawan tujuan area tersebut. Sebab itu, pertimbangkan kembali jika ingin melakukannya.

“Ada spektrum vulva fungsional dan indah yang luar biasa,” kata Rachel E. Gross dalam bukunya. Kamu cantik apa adanya. Merasa nyaman dengan tubuhmu dapat membantu kamu lebih eksis dan percaya diri, khususnya dalam berhubungan seks.

4. Air mani dapat memengaruhi keseimbangan pH vagina

pexels.com/ivan-babydov

Mengetahui hal ini dapat melindungi kesehatan seksualmu. Vagina tidak hanya membersihkan dirinya sendiri, tetapi juga memiliki ekosistem mikroba yang padat yang berfungsi melindungi selaput lendir.

Mikroba tersebut membantu melindungi kita dari infeksi yang mungkin timbul. Ini semua adalah bagian dari sistem keamanan bawaan vagina. Segala sesuatu yang mencoba merusak ekosistem tersebut bisa sangat berbahaya.

Nah, pH reguler vagina adalah sedikit asam, dan keasaman vagina berarti bakteri pelindung dapat hidup dengan nyaman, dan juga membuatnya tidak ramah bagi bakteri yang tidak diinginkan di sana.

Bahan dasar apa pun yang menurunkan keasaman vagina, termasuk air mani laki-laki, dapat membuat kita lebih rentan terhadap jenis bakteri yang tidak diinginkan. Memahami hal ini dapat membantu kita memahami bagaimana seks tanpa kondom atau dengan pasangan baru memengaruhi mikrobioma dan kesehatan vagina secara keseluruhan.

Oleh karena itu, jangan ragu lagi untuk sebisa mungkin melakukan seks dengan kondom. Tak hanya mencegah kehamilan yang tak diinginkan, tapi juga mencegah penyakit vagina yang berbahaya. 

5. Libido berfluktuasi dengan siklus haid

freepik.com/gpointstudio

Kita tidak selalu terangsang setiap waktu dan itu sangat normal. Tingkat libido atau gairah kita sebenarnya paling tinggi saat kita berada di masa subur, sekitar ovulasi, serta saat estrogen dan testosteron berada pada titik tertinggi dalam siklus reproduksi.

Gairah bisa lebih rendah pada hari-hari menjelang menstruasi, saat kita benar-benar stres, dan jika kita sedang menjalani pengobatan tertentu. Saat kita merasa tidak cukup terangsang secara seksual, ada faktor lingkungan termasuk faktor hormonal yang memengaruhi. Namun, ketika itu menjadi suatu kekhawatiran, jangan segan untuk berkonsultasi pada dokter untuk melihat penyebab dan membicarakan perawatan yang tepat. 

Itulah 5 fakta tentang vagina yang bisa mengubah cara pikirmu tentang seks. Semakin tahu tentang vagina, kamu bisa semakin perhatian dengannya dan mengembangkan kehidupan seks yang lebih baik lagi. 

IDN Channels

Latest from Sex