Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Alasan Ilmiah Kamu Bisa Tidur Lebih Nyenyak saat bersama Pasangan

Apakah ada hubungannya dengan seks?

Elga Windasari

Seperti yang mungkin sudah kamu ketahui, seks tidak hanya melelahkan secara fisik, tetapi juga memacu pelepasan koktail hormonal yang dapat membuatmu merasa tenang dan nyaman.

Jadi, tidak heran jika kamu bisa tidur lebih nyenyak setelah bercinta dengan pasangan.

Namun, ternyata kamu tidak perlu berhubungan seks atau bahkan berpelukan dengan pasangan—meskipun memang ada manfaatnya—untuk tertidur lebih nyenyak bersama orang tercinta.

Ada faktor psikologis yang ikut berperan

Unsplash.com/Toa Heftiba

Bagi beberapa orang, mereka bisa tidur lebih nyenyak di samping seseorang yang dicintai karena beberapa faktor psikologis.

"Tidur dengan pasangan adalah kesempatan untuk koneksi, keintiman dan kenyamanan, yang dapat memfasilitasi tidur yang sehat," kata psikolog tidur dan penasihat ilmiah untuk SleepFoundation.org, Wendy Troxel, PhD.

Menurut penelitian yang dilakukannya selama 11 tahun, perempuan dalam hubungan jangka panjang yang stabil tidur lebih baik daripada yang tidak berpasangan atau yang mengalami transisi hubungan.

Hal utama yang perlu diperhatikan adalah bahwa efek tidur nyenyak tampaknya paling kuat ketika seseorang tidur di sebelah pasangan yang dicintai atau yang memiliki hubungan positif dengannya.

"Kami telah menemukan dalam penelitian bahwa perempuan dengan pernikahan bahagia tidur lebih baik daripada yang tidak berpasangan atau dalam pernikahan tidak bahagia," kata Dr. Wendy.

Lalu, mengapa kamu bisa tidur lebih nyenyak di samping pasangan secara ilmiah?

Pexels/Yan Krukau

Ini karena tidur yang lebih baik dengan pasangan sebagian besar merupakan hasil dari hormon. Khususnya oksitosin—yang sering disebut "hormon cinta" atau "bahan kimia pelukan"—yang memainkan peran utama di sini.

Dr. Wendy bilang, "Kedekatan fisik dengan pasangan saat di tempat tidur dapat merangsang pelepasan oksitosin, yang telah terbukti meningkatkan rasa tenang dan relaksasi, yang dapat bermanfaat bagi tidur."

Pelepasan oksitosin yang mempromosikan tidur ini dapat terjadi akibat dari tindakan intim apa pun di antara kamu dan pasangan. Misalnya, berciuman, berpelukan, berpelukan, dan tentu saja seks dapat memicu pelepasan oksitosin.

Hormon tersebut bisa memberikan efek mengantuk yang akan jauh lebih kuat jika kamu dan pasangan merasa nyaman satu sama lain secara fisik.

Cara otakmu merasakan kenyamanan saat tidur

freepik.com/jcomp

Meski kamu sedang tidur, otak tetap bekerja. Jadi, sangat mungkin meski hanya ditemani oleh tubuh yang hangat—apalagi oleh orang yang kamu sayangi atau cintai, otak jadi mengingat caramu merasakan tidur.

Menurut Dr. Wendy, jika dilihat dari perspektif evolusi, tidur adalah kondisi yang rentan. Jadi, apa yang ada di pikiranmu dapat mencegahmu masuk ke dalam keadaan itu saat merasakan tidak aman dan nyaman.

"Salah satu cara utama kita dapat memperoleh keselamatan atau keamanan adalah melalui koneksi sosial, yang dapat menurunkan sistem respons stres, atau pelepasan hormon termasuk kortisol yang terjadi ketika otak merasakan ancaman," ujar Dr. Wendy.

Jadi, dengan memiliki pasangan yang kamu percaya, yang tidur di sebelahmu, ini dapat membantumu mengatur sinyal stres yang kamu rasakan sehingga kamu merasa lebih aman dan akhirnya tidur lebih nyenyak.

Rutinitas dan konsistensi adalah kunci untuk tidur yang baik

Envanto Elements

Jika kamu tidur di samping pasangan yang penuh kasih setiap malam atau paling tidak secara konsisten dari waktu ke waktu, maka kehadirannya juga dapat memudahkan transisi dirimu ke dalam tidur yang nyenyak.

Menurut psikolog tidur, Samina Ahmed Jauregui, PsyD, fakta sederhana bahwa kamu sudah terbiasa tidur dengan pasangan, bisa membuatmu tidur lebih nyenyak.

Namun, jangan sepelekan sikap pasangan di luar kamar tidur. Psikolog tidur, Rebecca Robbins, PhD., juga mengatakan bahwa kamu juga bisa tidur lebih nyenyak di samping pasangan karena caranya memperlakukanmu di luar kamar tidur.

"Mempertahankan hubungan juga dapat dikaitkan dengan tidur yang lebih baik karena pasangan dapat membantumu mengelola stres dan memberikan dukungan sosial," jelasnya.

Dengan tingkat stres yang lebih rendah secara keseluruhan, kamu lebih mungkin untuk tidur lebih mudah.

Apakah tidur dengan pasangan selalu meningkatkan kualitas tidur?

Pixabay.com/sasint

Sebenarnya, tidur dengan pasangan bukan syarat utama untuk tidur yang baik. Faktanya, ada banyak pasangan akan tidur yang lebih baik jika tidur di tempat tidur atau bahkan kamar yang terpisah.

"Tidak ada pendekatan yang pasti untuk semua pasangan dalam mencapai tidur terbaik,” kata Dr. Wendy.

Faktanya, beberapa bukti menunjukkan bahwa ketika tidur diukur secara obyektif, seperti melalui alat pelacak tidur yang dikenakan di pergelangan tangan, maka disebutkan bahwa orang tidur lebih buruk ketika berbagi tempat tidur.

Namun, jika orang ditanya, “Apakah lebih suka tidur sendiri atau dengan pasangan?”, maka  sebagian besar akan mengatakan lebih suka tidur dengan pasangan.

"Ini menunjukkan bahwa bagi sebagian orang, manfaat psikologis dari tidur bersama mungkin lebih besar daripada hal obyektif kecil," ujarnya.

IDN Channels

Latest from Sex