Jika kamu merupakan penggemar dari film Fifty Shades of Grey yang beberapa tahun lalu sempat menghebohkan dunia perfilman, karena mengangkat kisah cinta dengan bumbu BDSM, maka kamu wajib nonton film Korea Love and Leashes.
Tepat di tanggal 14 Februari lalu, Netflix meluncurkan film produksi Korea Selatan bergenre romantis, yang mengangkat alur yang sedikit berbeda dari film korea kebanyakan, yaitu hubungan antara si dominan dan submisif.
Bak sebuah angin segar dalam industri perfilman Korea Selatan, kita tentu tahu, ya, bahwa tayangan dengan tema seperti ini belum banya ditemukan di Negeri Ginseng tersebut.
Bisa jadi tontonan yang seru bareng pasangan, mari kita simak ulasan singkat tentang Love and Leashes berikut ini.
1. Mengangkat kisah cinta yang menyenangkan sekaligus menyakitkan!
Kisah cinta yang gak biasa bisa kamu saksikan di Love and Leashes. Film ini menceritakan tentang Jung Ji Woo (Seohyun SNSD) dan Jung Ji Hoo (Lee Jun Young). Mereka berdua merupakan rekan kerja semata. Namun, Ji Woo rupanya diam-diam naksir Ji Hoo meski tidak berani mengutarakan perasaan yang sebenarnya.
Namun hubungan rekan kerja mereka mendadak berubah ketika suatu hari ada paket salah kirim yang diterima oleh Ji Woo. Paket itu berisi tali kekang anjing yang sebenarnya ditujukan untuk Ji Hoo. Kaget dengan isinya, Ji Woo langsung memberikan paket tersebut ke pemilik aslinya yakni Ji Hoo. Merasa tak perlu menutupi lagi, Ji Hoo pun mengungkapkan preferensi seksualnya.
Di sinilah, hubungan antara si dominan dan si submisif dimulai.
2. Perempuan dominan menjadi sudut pandang yang menarik
Berbeda dengan kebanyakan cerita yang mengangkat tema BDSM, Love and Leashes justru menceritakan Ji Woo sebagai sosok dominan atau master. Ini tentu jarang terjadi, karena biasanya pria-lah yang selalu ingin mendominasi sebuah hubungan seksual.
Jika kamu ingin menyaksikan cerita tentang BDSM dengan sudut pandang yang berbeda, maka film ini wajib banget masuk ke dalam daftar tontonan di kala senggang karena alur ceritanya yang seru dan unik.
3. Mengangkat isu gender soal peran perempuan
Sebenarnya film ini nggak berpusat pada BDSM saja, menurut sutradara Park Hyun-jin, dia tertarik untuk mengadaptasi webtoon Naver berjudul Moral Sense ini karena menggabungkan unsur humor, romansa, dan gender.
"Ceritanya berkaitan dengan preferensi seksual, tetapi tidak meliputi bahasa yang sugestif. Bagi saya, Ji-woo terdengar seperti pemeran utama romantis yang menawan. Di tempat kerja, dia dikritik karena terlalu jujur, blak-blakan, dan tidak pamer 'aegyo' (istilah Korea yang sering dikaitkan dengan perempuan yang membuat gerakan imut), tetapi Ji-hoo menganggapnya keren. Film ini menimbulkan pertanyaan tentang normalitas dan menekankan pentingnya merangkul keragaman," katanya saat konferensi pers untuk film tersebut, Selasa, dilansir Korea Times.
4. Mengajarkan consent dalam sebuah hubungan seks
Bagi beberapa orang, BDSM merupakan sebuah preferensi seksual yang tergolong cukup ‘menakutkan’ karena sering melibatkan siksaan atau aktivitas yang menyakiti pasangan. Sebenarnya BDSM boleh saja dilakukan, tapi jika ada consent atau izin dari kedua belah pihak.
Film ini mengajarkan hubungan konsensual yang tidak ada unsur paksaan di dalamnya. Jika kedua pihak sepakat maka aktivitas seksual tertentu bisa dilakukan. Sekali lagi, consent dalam hubungan seksual itu sangat penting, ya!
5. Chemistry unik dan tak biasa antar pemain
Tak seperti film atau drama Korea bergenre romantis lainnya, Love and Leashes justru menyuguhkan chemistry yang unik dan bisa jadi angin segar buat penonton. Akting dari setiap pemainnya juga patut diacungi jempol, apalagi Seohyun SNSD yang memiliki image polos sukses ‘menanggalkan’ citra lamanya lewat film ini. Recommended, deh!