Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Cara Memperbesar Penis, 9 Metode dan Efek Sampingnya

Baca dulu sebelum mempraktikkannya

Andhina Effendi

Berdasarkan survei yang dilansir laman Manlywellness, sebanyak 45% laki-laki merasa dirinya memiliki penis yang kecil. Ukuran penis memiliki peran penting dalam kehidupan seksual laki-laki dan kepercayaan dirinya. Itulah mengapa banyak lelaki yang cenderung khawatir dengan ukuran penis yang mereka miliki, bahkan berharap memiliki penis yang lebih besar.

Berikut ini adalah beberapa metode dan cara untuk memperbesar penis.

1. Menggunakan penis pump atau pompa penis

Manlywellness.com

Salah satu cara paling populer untuk memperbesar penis adalah dengan meregangkannya dengan tangan atau alat. Cara ini mirip dengan latihan untuk membesarkan otot, yaitu meregangkan kulit dan membuat robekan mikro pada jaringan sel. Robekan mikro ini akan memsar saat sembuh, sehingga membuat penis terlihat lebih besar, meskipun tidak ada jaminan bahwa metode ini akan bertahan lama.

Ada pula alat yang sering disebut sebagai penis pump atau pompa penis, yaitu alat berbentuk silinder yang bertujuan menciptakan ruang hampa udara, yang dipercaya bisa memanjangkan penis dalam waktu yang lama.

Pompa ini akan segera membuat ereksi dan memperpanjang waktu ereksi saat berada di dalam popmpa, karena ada peningkat paksa aliran darah di dalam pembuluh darah penis. Dengan penggunaan teratur, beberapa pria mengklaim bawha itu akan menambah panjang penisnya secara permanen. Namun pompa ini tidak bisa digunakan lebih dari 30 menit dalam satu waktu, karena dikhawatirkan bisa merusak jaringan penis.

2. Menggunakan traction device atau alat penarik

Pexels.com/Dainis Graveris

Selain pompa, ada juga alat yang diberi nama traction device atau alat penarik, yang sedikit berbeda dengan pompa penis. Jika pompa penis digunakan untuk menambah ukuran sementara, perangkat ini umumnya digunakan untuk meregangkan penis yang lembek. Biasanya perangkat ini digunakan empat hingga sembilan sehari dalam durasi sampai enam bulan.

Menurut sebuah tinjauan ilmiah pada tahun 2010, pemanjang penis adalah satu-satunya teknik yang memiliki bukti memanjangkan penis dan hasilnya tidak kalah dengan operasi penis. Beberapa penelitian menyelidiki efek dengan perangkat traction ini dengan hasil yang bervariasi. Beberapa hasil menunjukkan bahwa alat tersebut dapat memanjangkan penis sebanyak 1-3 cm. Namun bukti mengenai kesuksesan perangkat ini masih terbatas. Sehingga untuk menentukan keamanan dan keefektifannya akan membutuhkan lebih banyak penelitian.

3. Teknik jelqing

Teknik ini serupa dengan memberikan pijatan pada penis, namun melibatkan beberapa tekanan. Menurut sejumlah literatur, teknik ini bahkan sudah ada sejak peradaban kuno. Cara melakukan metode ini adalah dengan menunggu penis hampir ereksi, lalu dengan menggunakan lubrikan, aplikasikan tekanan di bagian pangkal batang (dekat ke tulang kemaluan) dan geser tangan ke arah ujung sambil memberikan tekanan, seolah-olah sedang “memerah susu”.

Metode ini diklaim bisa menambah kepanjangan dan ketebalan penis, namun ada seorang kontributor majalah kesehatan pria yang mengatakan sudah mencoba jelqing selama dua minggu tanpa hasil. Jika dilakukan dengan benar, teknik jelqing tidak memiliki efek samping, malah bisa memberi manfaat lainnya, meski tidak melibatkan peningkatan ukuran penis. Teknik ini dianggap bisa menjadi cara bagi laki-laki untuk merasa lebih nyaman dengan ereksi dan mengurangi kecemasan mereka seputar ukuran penis.

Namun di sisi lain, jika tidak dilakukan dengan benar, jelqing bisa menyebabkan memar, disfungsi ereksi, hingga masalah kelengkungan penis. Jadi harus dilakukan dengan hati-hati, ya!

4. Operasi pembesaran penis

Pexels.com/Gustavo Fring

Menurut sebuah survei yang dilakukan pada 2015, operasi pembesaran penis masih menjadi salah satu prosedur kosmetik di antara para laki-laki di Amerika, kedua setelah operasi sedot lemak. Ada macam-macam operasi yang bisa dilakukan, seperti menggunakan implan, injeksi lemak, hingga operasi plastik.

Injeksi lemak bertujuan untuk menambahkan ketebalan atau lebar, serta panjang, dalam beberapa kasus. Tentu saja prosedur ini memiliki risiko, yaitu di antaranya pembengkakan dan bentuk penis yang terdistorsi.

Metode lainnya untuk pembesaran penis melibatkan pencangkokan sel-sel lemak dari tempat lain di tubuh ke penis. Rata-rata penambahan sekitar 2,39 cm hingga 2,65 cm setelah 12 bulan. Namun, organ dapat kehilangan 20-80 persen dari volumenya dalam setahun setelah operasi, sehingga seseorang bisa memerlukan beberapa operasi untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.

Tipe operasi lainnya adalah dengan pelepasan ligamen suspensori. Ligamen ini mengikat penis ke area kemaluan dan memberi sokongan selama ereksi. Rata-rata, metode operasi ini bisa meningkatkan panjang penis antara 1 cm hingg 3 cm saat tidak ereksi. Namun sayangnya, semua prosedur ini belum dianggap aman maupun efektif oleh Asosiasi Urologi Amerika. Jadi tentu saja, semua prosedur ini harus dilakukan dengan hati-hati dengan banyak berkonsultasi ke dokter ahli.

5. Menurunkan berat badan

Pexels.com/Artem Podrez

Semakin tubuh terlihat gemuk, maka ukuran penis bisa semakin terlihat kecil. Mungkin hal ini tidak mempengaruhi ukuran penis sebenarnya, tapi tubuh yang gemuk akan membuat ilusi penis yang terlihat kecil.

Selain itu, ada banyak masalah kesehatan yang berhubungan dengan tubuh gemuk dan obesitas, di antaranya stamina yang berkurang saat bercinta, masalah kulit, kehilangan sensasi atau gairah seks, dan gangguan sirkulasi darah akibat lemak dalam tubuh. Gangguan sirkulasi darah itu juga bisa menyebabkan kegagalan atau disfungsi ereksi.

6. Mencukur bulu kemaluan

Pexels.com/Robert Golebiewski

Ini juga bisa menjadi salah satu pilihan untuk membuat ukuran penis terlihat lebih besar. Lagi, kebiasaan mencukur bulu kemaluan tidak akan memengaruhi ukuran asli penis maupun kemampuan bercinta. Tapi jika penampilan ada yang paling diperhatikan oleh pasangan, maka mencukur bulu kemaluan adalah salah satu cara yang bisa dicoba.

7. Mengonsumsi pil atau obat-obatan pembesar penis

Pexels.com/Anna Svet

Ada beberapa jenis obat-obatan, seperti Cialis dan Viagra, yang diklaim mampu membuat laki-laki merasakan ereksi lebih lama dan penis yang lebih keras. Perbedaan dari dua obat itu adalah seberapa cepat obat itu bekerja dan berapa lama mereka ada di dalam tubuh.

Setiap orang memiliki reaksi yang berbeda dengan obat-obatan ini. Efektivitasnya juga tergantung pada jenis makanan yang dikonsumsi saat minum obat. Misalnya, penyerapan lebih lama akan terjadi ketika dibarengi dengan makanan berlemak.

Kedua obat-obatan ini juga memiliki efek samping, sehingga selalu bicarakan ke dokter sebelum mengonsumsinya.

8. Pengobatan alami

Pexels.com/Cottonbro

Ada beberapa pengobatan alami yang bisa dicoba dan dipercaya mampu memperpanjang ukuran penis, sekaligus mengatasi disfungsi ereksi. Salah satunya, yaitu Panax Ginseng atau ginseng merah, yang memang dipercaya bisa membantu mengatasi disfungsi ereksi. Dosis sebanyak 600 hingga 1.000 mg tiga kali sehari, dapat memperbaiki fungsi paru-paru dan aliran darah, sehingga membuat laki-laki lebih mudah ereksi.

Ada pula Rhodiola Rosea, yang dianggap bisa meningkatkan performa seksual secara signifikan, yaitu dengan meningkatkan energi dan mengurangi rasa lelah. Sejumlah penelitian juga mengatakan pengobatan ini lebih efektif dan aman.

Akupunktur juga bisa menjadi pengobatan alternatif untuk mengatasi disfungsi ereksi. Dibanding pengobatan lainnya, akupunktur dianggap memiliki risiko paling rendah.

9. Mengatasi masalah kesehatan

www.o-diaries.com

Terakhir, ada banyak faktor yang menyebabkan ukuran penis kecil dan disfungsi ereksi, namun yang paling penting adalah menemukan penyebab atau mengatasi masalah kesehatan yang sebelumnya tidak diketahui.

Dalam sejumlah kasus, disfungsi ereksi bisa disebabkan oleh, penyakit jantung, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, diabetes, obesitas, dan susah tidur. Selain itu, faktor psikologi juga bisa jadi penyebab, misalnya depresi, stres, dan masalah hubungan asmara. Akan lebih baik untuk menghubungi dokter ahli atau melakukan terapi untuk mengatasi masalah tersebut,

Selain itu, tembakau juga bisa menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Siapa tahu, dengan berhenti merokok semua masalah tersebut bisa selesai dengan mudah.

Ukuran penis rata-rata

Unsplash.com/Charles Deluvio

Dalam sebuah studi tahun 2014, dengan survei kepada 15.521 laki-laki di seluruh dunia, ukuran penis rata-rata adalah sebagai berikut:

  • Rata-rata ukuran penis saat lembek sepanjang 9,16 cm dan ketebalan 9.31 cm.
  • Rata-rata ukuran penis saat ereksi sepanjang 13.12 cm dan ketebalan 11.66 cm.

Selain itu, studi tersebut juga memperkirakan ada 5 persen laki-laki yang memiliki ukuran penis saat ereksi sepanjang lebih dari 16 cm. Di sisi lain, ada pula 5 persen laki-laki yang ukuran penisnya saat ereksi sepanjang 10 cm.

Kapan pilihan operasi boleh dilakukan?

Pixabay.com/Rawpixel

Komunitas medis hanya menganggap pembedahan perlu dilakukan jika seseorang memiliki kondisi yang disebut mikropenis. Istilah ini menggambarkan penis berukuran 7,5 cm atau lebih pendek saat diregangkan.

Risiko dan efek samping pembesaran penis

Unsplash.com/Charles

Pembesaran penis bisa menyebabkan sejumlah efek samping, termasuk pembengkakan dan infeksi. Hal ini bisa menjadi sangat parah hingga penis terpaksa diangkat.

Pembedahan juga bisa menyebabkan disfungsi ereksi. Selain itu, penggunaan pompa vakum secara berlebihan dapat merusak jaringan penis, yang dapat menyebabkan ereksi jadi lebih lemah.

Itulah metode dan cara memperbesar penis yang dapat kamu coba.

IDN Channels

Latest from Sex