Dalam penjelasan artikel di Cosmopolitan, mengerang dan mendesah saat bercinta merupakan bentuk ekspresi dari kenikmatan seks itu sendiri. Ada kalanya kamu tidak bisa mengontrol itu dan memang terjadi secara natural. Di sisi lain, ada pula yang tidak sampai seperti dan ada pula yang memalsukan erangannya.
Erangan seks bukan tanpa arti. Malahan desahan dan erangan itu bisa menjadi alat yang sangat penting dalam kehidupan seks. Berikut ini adalah beberapa manfaat mendesah saat bercinta.
1. Menyenangkan hati pasangan
Beberapa pasangan memiliki pemahaman jika erangan adalah tanda kepuasan seksual yang kamu dapatkan. Dalam skala tertentu, pasangan bisa menilai seberapa hebat dia “bermain” lewat desahan dan erangan yang kamu keluarkan. Jika erangan yang kamu keluarkan dinilai memuaskan menurut kupingnya, maka hal itu bisa meningkatkan kepercayaan dirinya.
Sebaliknya, beberapa pasangan menilai kamu yang tidak mengeluarkan suara bisa menjadi tanda ketidakpuasan. Ini dapat menurunkan kepercayaan dirinya dan membuatnya merasa tidak memuaskanmu. Jadi dalam urusan erangan, desahan, serta kenikmatan yang kamu keluarkan, ada baiknya bicarakan dengan pasanganmu.
2. Meningkatkan gairah seksual
Seperti yang tadi sudah dikatakan jika ada perempuan yang memalsukan desahan dan erangan mereka. Secara sadar, mereka paham erangan mereka mampu meningkatkan gairah seksual pasangan dan membuatnya semakin “panas”.
Dalam tulisan Psychology Today, terdapat artikel yang berisikan tentang pendapat para pasangan mengenai suara yang mereka keluarkan. Kesimpulan dari pemikiran mereka adalah:
“... suara desahan dan teriakan menjadi komunikasi yang berharga. Bagi sebagian orang, desahan yang sedang adalah kebahagiaan dan diam sepenuhnya adalah toxic. Dalam urusan seks, diam itu jauh dari emas.”
3. Melepaskan stres
Ada kalanya hari-harimu dipenuhi dengan hal yang tidak mengasyikkan dan cara melepaskannya adalah melalui seks. Suara desahan yang kamu keluarkan bisa jadi salah satu alat pelepas stres tersebut, terlebih jika kamu mengeluarkannya dengan suara keras yang mencapai tingkat berteriak.
Tulisan di Theravive menjelaskan di 1970, pernah ada terapi untuk merawat gangguan kejiwaan lewat teriak. Hal ini dikenal sebagai primal scream therapy. Terapi ini diberlakukan kepada beberapa sekolah di Amerika yang mana para murid dipersilakan untuk berteriak melepas penat seusai menyelesaikan ujian.
4. Sebagai alat berkomunikasi dalam seks
Keras lembutnya suara secara tidak sadar adalah informasi kuat yang diberikan kepada pasanganmu. Contoh saja begini, pasanganmu merasa kamu mendesah lebih keras ketika melakukan doggy style ketimbang missionary style. Ini membuatnya mengartikan kamu lebih menikmati doggy style daripada missionary dan itu bisa dijadikan bahan perbincangan untuk evaluasi kegiatan seks selanjutnya.
Sangat jauh berbeda dengan diam. Kondisi tanpa suaramu itu membuat bingung pasanganmu karena mereka tidak tahu apakah posisi atau yang mereka lakukan itu nyaman atau tidak untukmu. Ini menyebabkan pasanganmu mengalami overthinking karena mempertanyakan apa yang mereka lakukan dan alhasil gairah menurun.
5. Meningkatkan kemungkinan mendapatkan orgasme
Percaya tidak percaya, orgasme bisa tercapai jika kamu mau berusaha mengeluarkan desahan. Desahan yang dikeluarkan membuat napas menjadi melambat dan itu bisa meningkatkan kemampuan mendapatkan orgasme.
Selain itu ada yang mengatakan pula mendesah membuat tubuh menjadi rileks. Jika mencoba menahannya, malah itu akan membuat tegang dan menjadikan kegiatan berhubungan badan menjadi tidak menyenangkan.
Permasalahan mendesah atau tidaknya sebaiknya dibicarakan kepada pasanganmu. Beberapa orang memang menikmati seks tanpa mendesah. Agar tidak salah menilainya, membicarakan masalah itu bisa jadi kunci.
Disclaimer: Artikel ini sudah terbit di laman IDN Times dengan judul "5 Manfaat Mendesah saat Berhubungan Seks, Jangan Ditahan!"