Tanggal 27 Januari dikenang sebagai hari wafatnya Presiden RI ke-2, Soeharto. Presiden yang memimpin rezim Orde Baru ini meninggal dunia pada 27 Januari 2008 di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta Selatan. Setelah menjalani perawatan 23 hari Soeharto mengalami kegagalan multiorgan dan dinyatakan wafat di usia 86 tahun.
Selama memimpin Indonesia, Soeharto dikenal tegas dan berani dalam menjalankan kebijakan yang dibuat. Tapi di sisi lain, Soeharto merupakan sosok suami yang setia dan begitu mencintai istrinya, Siti Hartinah atau dikenal juga dengan panggilan Ibu Tien. Lantas, seperti apa kisah cinta mereka? Simak lewat foto-foto lawasnya berikut ini!
1. Soeharto pertama kali bertemu Tien saat bersekolah di Wonogiri, Jawa Tengah. Saat itu, Tien satu kelas dengan adik sepupu Soeharto. Tapi, kala itu belum timbul benih cinta di antara mereka.
2. Kisah cinta mereka berawal saat Soeharto yang berusia 26 tahun dan sedang bertugas di Yogyakarta. Saat itu, bibi sekaligus ibu angkatnya, Ibu Prawiro, menanyakan soal masa depan dan pernikahan Soeharto.
3. Ibu Prawiro lantas menjodohkan Soeharto dengan Tien. Soeharto yang saat itu berpangkat Letkol sempat minder karena Tien merupakan putri seorang bangsawan Jawa, sementara dia hanyalah anak petani.
4. Tak disangka, ayah Tien, Kandjeng Pangeran Harjo (KPH) Soemaharjomo, menerima tawaran perjodohan itu. Mereka pun menggelar upacara nontoni, yaitu mempertemukan calon pengantin pria dengan calon pengantin wanita.
5. Soeharto dan Tien akhirnya menikah pada 26 Desember 1947 di Solo, Jawa Tengah. Pernikahan mereka digelar sederhana karena adanya perang yang sedang berkecamuk pada masa itu.
6. Tiga hari setelah pernikahan, Soeharto langsung memboyong Tien ke tempatnya bertugas di Yogyakarta. Sejak saat itulah, Tien setia mendampingi Soeharto hingga menjadi Presiden RI selama lebih dari 3 dekade.
7. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai 3 putra dan 3 putri, yakni Siti Hardijanti Rukmana, Sigit Harjojudanto, Bambang Trihatmodjo, Siti Hediati Hariyadi, Hutomo Mandala Putra, dan Siti Hutami Endang Adiningsih.
8. Sebagai seorang istri, Tien begitu setia mendampingi Soeharto di kala suka maupun duka. Tak jarang ia pun menemani sang suami melakukan tugas dan kunjungan kenegaraan.
9. Soeharto dan Tien tak ragu memberikan pelukan serta ciuman untuk menunjukkan perasaan sayangnya pada satu sama lain. Cinta mereka seakan tak lekang oleh zaman.
10. Cinta Soeharto begitu kuat kepada Tien. Soeharto tak mau menduakan cinta istrinya dan melakukan praktik poligami. Baginya, tak ada perempuan lain selain Tien.
11. Kesetian itu terus dipegang Soeharto meski Tien terlebih dahulu meninggalkannya. Tien meninggal dunia pada 28 April 1996 di usia 72 tahun saat Soeharto masih memimpin negara.
12. Hingga Soeharto wafat pada 27 Januari 2008, hanya ada satu perempuan yang menjadi istrinya. Dia adalah Tien. Soeharto dimakamkan di Astana Giri Bangun Solo, satu lokasi dengan makam Tien.
13. Soeharto dan Tien merupakan bukti nyata bahwa cinta sejati itu ada. Berawal dari perjodohan, keduanya mampu mempertahankan rumah tangga selama hampir 50 tahun, hingga akhirnya maut yang memisahkan.
