Memutuskan untuk menikah tentu bukan perkara yang mudah. Ada banyak sekali pertimbangan yang perlu dinilai, mengingat setiap orang pasti menginginkan pernikahannya berjalan hanya sekali seumur hidup.
Mencari tahu segala jenis masalah umum atau konflik yang terjadi dalam pernikahan adalah satu hal yang tak luput dari pertimbangan. Sebab, biasanya konflik juga bisa dilatarbelakangi oleh berbagai macam aspek, salah satunya perihal usia dan kebiasaan sehari-hari. Seperti halnya ketiga konflik di bawah ini.
Dilansir dari laman Pink Villa, berikut ini ada sejumlah konflik yang sering terjadi dalam pernikahan milenial!
1. Memiliki sedikit kesabaran
Segala yang terjadi dalam hidup itu, memang tidak pernah bisa kita duga. Terkadang banyak mendatangkan kebahagiaan, tapi di lain kesempatan atau bahkan di waktu yang sama, banyak juga yang tidak bisa sesuai dengan apa yang diharapkan.
Nah, jika kamu kurang sabar, kamu mungkin cenderung melampiaskan rasa frustasi pada pasangan, yang akhirnya membuat mereka merasa itu tidak adil bagi mereka.
Misalnya saat menghadapi masalah-masalah seperti pekerjaan impian yang tidak bisa diraih, komitmen keluarga yang menghalangi pekerjaan, atau bahkan kehadiran anak yang tidak dipersiapkan. Dari masalah seperti ini, kebencian dapat tumbuh dan mengancam untuk membunuh cinta dalam pernikahan.
Kesabaran dan keyakinan bahwa segala sesuatunya akan menjadi lebih baik adalah cara yang bagus untuk mengarungi lautan badai kehidupan bersama pasanganmu.
2. Kurangnya empati
Menikah itu bukan hanya soal menjalani kehidupan bersama, tetapi juga toleransi untuk menerima dan memahami karakter diri masing-masing. Tidak hanya kelebihannya, kekurangan yang ia miliki juga harus kita terima, meski dibutuhkan banyak pemahaman dan pembelajaran
Salah satu yang perlu diperhatikan dalam upaya belajar memahami kekurangan pasangan adalah adanya rasa empati. Kurangnya rasa empati jelas bisa menimbulkan konflik berkepanjangan dalam rumah tangga, dan ini yang banyak dialami oleh generasi milenial.
Ada banyak anggapan yang menyebut bahwa generasi milenial kurang empati. Bahkan, dilansir dari laman Psychology Today, banyak laporan bahwa generasi ini lebih banyak didiagnosis dengan gangguan kepribadian narsistik. Tentu itu sangat berbahaya untuk suatu hubungan rumah tangga.
Maka, untuk mengobati konflik ini penting bagi pasangan belajar saling menghargai satu sama lain.
3. Terlalu banyak kemarahan
Dalam menghadapi situasi rumah tangga yang tidak terduga, mungkin ada banyak respons emosi yang bisa diberikan, tak terkecuali kemarahan.
Sayangnya, terlalu banyak rasa amarah yang diluapkan justru bisa memperburuk hubungan. Bukannya menghadirkan solusi, kemarahan hanya akan menimbulkan banyak kesalahpahaman yang sulit untuk dibenahi.
Jadi, untuk kamu pasangan generasi milenial, belajarlah untuk melatih manajemen emosi diri sendiri. Ketika kamu sudah mencoba sekuat tenaga tapi ternyata hasilnya belum terlihat, atau ketika kamu harus memiliki hari-hari yang melelahkan dan panjang di kantor, jangan melampiaskan semua amarahmu di rumah pada pasangan.
Sebaliknya, cobalah untuk sama-sama berjuang dan menghadapinya bersama, sekalipun dengan cara menjadikan masalah sebagai humor dan bahan tawaan.
Itu dia tadi beberapa konflik yang sering muncul dalam pernikahan milenial. Bagaimana? Semoga kamu tidak mengalaminya, ya!