Ada sejumlah alasan mengapa seseorang mungkin merasa tertekan untuk menikah. Terkadang ada tekanan dari pihak keluargam, kadang ada juga tekanan dari teman sebaya. Tidak jarang bahkan tekanan ini menjadi sebuah ajang perlombaan, sehingga banyak yang menetapkan target untuk menikah secepat mungkin.
Sebenarnya tidak ada yang salah dengan menikah di usia muda, asalkan usia itu termasuk dalam batas minimal usia pernikahan dan seseorang memang sudah merasa sangat siap untuk menikah, secara mental, fisik, maupun finansial. Selain itu, ia juga harus sudah paham dengan risiko apa saja yang dihadapi.
Pasalnya, ketika seseorang memutuskan untuk buru-buru menikah, ada beberapa hal yang mungkin saja bisa disesalkan, lho. Penasaran apa saja?
Agar bisa menghindarinya, berikut 6 hal yang membuat seseorang menyesal karena terburu-buru menikah.
1. Kamu dan pasanganmu mungkin tidak serasi seperti yang kamu pikirkan
Rasanya cukup sulit untuk mengetahui apakah kita benar-benar cocok dengan seseorang sampai kita menghabiskan setidaknya beberapa tahun dengan mereka. Memiliki cukup kesamaan untuk mempertahankan pacaran singkat itu mungkin sebuah hal yang menarik, tetapi itu hanya di awal saja.
Untuk sebuah pernikahan, komitmen seumur hidup, itu lain ceritanya. Kamu harus bisa menemukan banyak alasan mengapa kalian tetap bersama. Ingat “banyak” ya, Bela, bukan hanya “cukup”. Sebab, rumah tangga adalah perjalanan yang sangat panjang.
Maka, hubungan yang tidak serasi sering kali menjadi salah satu alasan mengapa seseorang menyesal memutuskan terburu-buru menikah.
2. Kamu melewatkan beberapa hal menyenangkan
Menikah bukan hanya mengubah status kehidupan seseorang saja, melainkan juga pola hidup dan kebiasaan. Ketika memutuskan untuk menikah terburu-buru, maka bisa saja ada banyak hal yang belum sempat kamu nikmati sendiri, seperti mungkin pergi traveling sendiri, menghabiskan waktu bersama teman-teman, atau bahkan meniti karier dan pendidikan setinggi mungkin.
Hal itu memang bukan tak mungkin dilakukan saat kamu menikah, tapi tetap saja langkah kamu akan menjadi lebih terbatas dan tidak bisa sebebas masa single. Sampai pada akhirnya, yang tersisa hanyalah rasa rindu dan penyesalan karena terlalu buru-buru. Bahkan, tidak jarang kamu merasa kehilangan kehidupan karena terlalu cepat menetap.
3. Kamu mungkin tidak mengenal keluarga pasanganmu dengan baik
Ketika kamu menikah dengan seseorang, maka secara pasti, keluarga pasanganmu akan menjadi keluargamu juga. Maka dari itu, saat sebelum menikah adalah kesempatan berharga untuk saling mengenal keluarga masing-masing. Namun, apa jadinya kalau waktu yang kalian miliki sedikit karena terburu-buru menikah?
Kamu bisa saja terjebak dalam hal-hal di luar ekspektasimu. Misalnya, ternyata mertuamu memiliki kebiasaan buruk yang tidak ia tunjukkan di awal pertemuanmu dengannya, atau bisa juga kamu baru tahu kebiasaan-kebiasaan di keluarga pasanganmu yang sangat jauh berbeda denganmu setelah kalian menikah.
4. Kamu mungkin tidak mapan secara finansial
Salah satu masalah penyumbang terbesar angka perceraian adalah uang. Uang berkaitan dengan segala jenis kegiatan apa pun yang kita lakukan di dunia ini, termasuk dalam kehidupan rumah tangga.
Bisa dibayangkan bagaimana jadinya jika kamu belum siap secara finansial, lalu ternyata kebutuhanmu bertambah karena kalian hidup mandiri membangun sebuah keluarga kecil? Kamu mungkin berpikir bisa bertahan di awal-awal. Namun, finansial yang tidak direncanakan dengan matang bisa menjadi bumerang. Akibatnya, kamu dan pasangan harus sama-sama berjuang ekstra untuk memenuhi semua biaya-biaya yang diperlukan.
5. Kamu mungkin tidak siap secara emosional
Melompat ke komitmen seumur hidup sebelum waktunya, sering kali berarti kamu tidak memberi dirimu waktu untuk mempersiapkan diri secara emosional. Melihat kehidupan rumah tangga secara kasat mata mungkin membuatmu berpikir bahwa kamu sudah siap, padahal saat terjun langsung di dalamnya kamu akan berhadapan dengan banyak masalah yang kompleks.
Hal ini dapat menjadi bumerang dalam jangka panjang dan menyebabkan masalah besar dalam pernikahan, termasuk perasaan dendam yang salah tempat dan penyesalan yang mendalam.
6. Kamu mungkin gagal melakukan percakapan penting
Saat berniat menghabiskan seumur hidup dengan seseorang, ada baiknya untuk memastikan bahwa cita-cita dan rencana masa depannya cocok atau paling tidak bisa saling disesuaikan.
Sayangnya, banyak orang yang berpacaran singkat melewatkan langkah ini dan kemudian mengetahui bahwa mereka menginginkan hal-hal yang sangat berbeda dari kehidupan. Tidak jarang, mereka hanya berfokus pada sebuah “status” daripada kehidupan pernikahan itu sendiri.
Itu dia beberapa kemungkinan hal yang membuat seseorang menyesal karena terburu-buru menikah. Obsesi dan desakan akan status memang terkadang membuat banyak orang gelap mata hingga akhirnya memutuskan sesuatu secara terburu-buru. Itulah sebabnya mengapa menikah terlalu dini ke dalam suatu hubungan adalah ide yang buruk.