Bela, emosi itu pasti akan terjadi, tetapi yang sering menjadi masalahnya adalah seperti apa reaksinya. Kita tentu tidak bisa mengendalikan reaksi orang lain, tetapi kontrol atas diri sendiri sepenuhnya adalah milik kita.
Dalam rumah tangga, emosi yang dibiarkan tidak terkendali tentu berpotensi untuk memicu konflik. Apalagi kalau sudah melibatkan emosi secara fisik, maka kecil kemungkinan untuk bisa diperbaiki.
Maka dari itu, untuk mencegah hal ini terjadi padamu, lebih baik pelajari cara mengontrol emosi saat terjadi konflik rumah tangga berikut ini.
1. Kenali reaksi fisikmu
Ketika emosi tidak terkendali, biasanya tubuh akan ikut bereaksi. Detak jantung naik, ritme pernapasan menjadi tidak teratur, otot-otot mulai menegang, dan tubuh mulai berkeringat.
Perubahan ini adalah tanda peringatan bahwa kita sudah dibanjiri oleh emosi. Pada saat ini pula, akan sulit untuk mendapatkan pemikiran yang rasional.
Untuk itu, sangat penting bagi kita menyadari reaksi fisik ini agar nantinya apa pun yang akan kita lakukan bisa menjadi lebih terkendali.
2. Menenangkan diri dengan berhitung 10 detik
Saat sudah dibanjiri oleh emosi, otak kita akan masuk ke mode otomatis dan akan bereaksi untuk terus melawan. Kemungkinan untuk bisa dikendalikan sangat kecil.
Namun, salah satu metode menenangkan diri ini mungkin bisa kamu coba, yaitu berhitung sampai sepuluh. Cara ini cukup efektif karena memungkinkan otak rasional untuk terlibat, sehingga bisa membantumu memikirkan reaksi yang lebih baik.
Lakukan dengan mata tertutup, maka tingkat emosimu yang tadinya meluap-luap bisa berkurang. Inilah alasan berhitung 10 detik bisa jadi cara mengontrol emosi saat terjadi konflik rumah tangga.
3. Jangan menghakimi emosimu
Sekali lagi, emosi itu adalah hal yang wajar dan pasti terjadi. Untuk itu, daripada berfokus dengan menghakimi dan mengabaikannya, lebih baik belajarlah untuk menerimanya.
Di samping itu, kamu juga bisa berkonsultasi dengan pasangan terkait solusinya. Percaya deh, dengan menjadi lebih jujur dan menerima, kamu akan sedikit merasa lebih baik.
Hal ini lantaran emosi itu nyata, Bela, dan terkadang tidak hilang. Jadi, daripada memicu tindakan dan keadaan negatif lainnya muncul, akan lebih baik kalau kita menerimanya.
4. Pahami dampak emosimu terhadap pasangan dan sekitar
Cara mengontrol emosi saat terjadi konflik rumah tangga selanjutnya adalah dengan memahami dampaknya. Emosi yang tidak terkendali dan dibiarkan begitu saja tentu memberikan dampak bagi sekitar.
Mungkin, ketika sedang berada di puncak amarah, kamu tidak menyadarinya. Namun, kamu masih bisa berhenti, kok. Caranya dengan berhenti bicara lalu perhatikan pasangan dan sekitar dengan seksama. Tarik napasmu dalam-dalam dan coba sadari dampak yang akan terjadi kalau kamu meneruskannya.
Jika kamu tidak ingin sebuah penyesalan, detik itu juga kamu akan berhenti dan mencoba mengendalikan diri.
5. Gunakan humor sebagai pencair suasana
Setuju atau tidak, tampaknya memang humor selalu bisa menjadi solusi atas beberapa masalah, salah satunya konflik rumah tangga.
Ketika mulai terjadi perselisihan di antara sepasang suami istri, alangkah lebih baik kalau salah satunya bisa mengalah. Daripada ikut terpancing emosi, kamu bisa mengalihkannya dengan sedikit humor, Bela. Bukan untuk menghindarinya, penggunaan humor ini hanya untuk melepaskan ketegangan yang terjadi di antara kalian.
Seperti itulah cara mengontrol emosi saat terjadi konflik rumah tangga yang perlu kamu lakukan. Semoga cara-cara tersebut bisa membuat kita menjadi orang yang lebih baik, ya, Bela!