Batas Mandi Junub saat Puasa dan Tata Caranya Lengkap

Jangan lupa mandi junub saat akan berpuasa

Batas Mandi Junub saat Puasa dan Tata Caranya Lengkap

Tidak ada larangan bagi pasangan suami istri untuk melakukan hubungan intim di bulan puasa pada saat malam hari. Namun, ada hal penting yang harus diperhatikan, yakni batas mandi junub saat puasa, agar ibadah puasa yang dijalankan tetap dianggap sah.

Sebelum ke pembahasan inti, alangkah lebih baiknya kamu mengetahui apa itu jimak, sehingga bisa membatalkan puasa. Berikut penjelasannya.

Makna jimak yang dapat membatalkan puasa

Batas Mandi Junub saat Puasa dan Tata Caranya Lengkap

Menjalankan ibadah puasa artinya menahan diri dari lapar, haus, dan hawa nafsu, sehingga berhubungan dengan suami istri pada waktu siang hari termasuk perbuatan yang dapat membatalkan puasa. Namun, aktivitas hubungan intim antara suami istri tetap diperbolehkan jika dilakukan pada malam hari. 

Hukum diperbolehkannya melakukan jimak setelah berbuka puasa sebagaimana tercantum dalam Al-Qur'an surat Al Baqarah ayat 187 yang berbunyi:

اُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ اِلٰى نِسَاۤىِٕكُمْ ۗ هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَاَنْتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّ ۗ عَلِمَ اللّٰهُ اَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُوْنَ اَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْ ۚ فَالْـٰٔنَ بَاشِرُوْهُنَّ وَابْتَغُوْا مَا كَتَبَ اللّٰهُ لَكُمْ ۗ وَكُلُوْا وَاشْرَبُوْا حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْاَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْاَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِۖ ثُمَّ اَتِمُّوا الصِّيَامَ اِلَى الَّيْلِۚ وَلَا تُبَاشِرُوْهُنَّ وَاَنْتُمْ عَاكِفُوْنَۙ فِى الْمَسٰجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُوْدُ اللّٰهِ فَلَا تَقْرَبُوْهَاۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ اٰيٰتِهٖ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُوْنَ

Artinya:

"Dihalalkan bagimu pada malam hari puasa bercampur dengan istrimu. Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri, tetapi Dia menerima tobatmu dan memaafkan kamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu. Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam. Tetapi jangan kamu campuri mereka, ketika kamu beriktikaf dalam masjid. Itulah ketentuan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, agar mereka bertakwa."

Hubungan suami istri jelas merupakan salah satu perbuatan yang membatalkan puasa jika dilakukan ketika siang hari. Namun, yang termasuk kategori membatalkan adalah perbuatan jimaknya dan bukan mandi junubnya. Sehingga, meskipun sudah lewat waktu subuh dan masih dalam keadaan junub, maka puasanya tetap sah dan tidak batal. 

Rasulullah SAW juga pernah bersabda dalam sebuah hadis Riwayat Imam Bukhari yang berbunyi:

“Dari Ummu Salamah, bahwasannya Rasulullah SAW. Pernah mendapatkan waktu Fajar saat beliau sedang junub di rumah keluarga beliau. Maka kemudian beliau mandi dan shaum.” (H.R. Imam Bukhari)

Sehingga dari keterangan di atas jelas bahwa yang membatalkan adalah perbuatan dan bukan buang air besar setelah melakukan perbuatan tersebut. Kamu masih tetap sah puasanya, meskipun mandi junub di setelah lewat waktu sahur. Jadi, batas mandi junub saat puasa menurut hadis di atas adalah waktu fajar. 

Pengertian junub dan mandi junub

Junub merupakan salah satu hadas besar yang disebabkan, karena hubungan intim antara suami istri hingga mengeluarkan air mani. Orang yang sedang dalam keadaan tidak suci dari hadas besar maupun kecil tidak diperbolehkan untuk menjalankan salat karena tidak sah hukumnya. 

Oleh karena itu, mereka yang berhadas besar harus segera mandi junub atau mandi besar dengan tata cara sesuai yang disunnahkan Rasulullah SAW. Pengertian mandi junub sendiri adalah tata cara untuk mensucikan diri dari hadas besar sesuai kaidah yang telah ditetapkan. 

Perintah untuk mandi junub tercantum dalam Al-Qur'an surat Al Maidah ayat 6 yang berbunyi:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

Artinya:

“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.”

Tata cara membersihkan diri dari mandi junub pada dasarnya sama seperti mandi setelah syahwat, nifas, maupun haid. Umat muslim harus melakukan mandi agar bersih dari hadas besar. 

Waktu yang disarankan untuk mandi junub

Meskipun diperbolehkan dan tidak membatalkan puasa, mandi junub bisa dilakukan setelah waktu fajar terbit, namun tetap disarankan untuk melakukannya sebelum terbit. Tidak bisa sembarang, karena ada aturan batas mandi junub saat puasa. Wajar saja karena umat muslim harus melakukan salat subuh dan syarat sah salat adalah suci dari hadas ringan atau besar, termasuk junub. 

Keluarnya hadas karena bersetubuh termasuk dalam hadas besar dan harus disucikan dengan mandi jinabat atau mandi besar. Melakukan mandi besar hukumnya adalah wajib dan harus dipenuhi. Jika tidak melakukannya, maka ibadah salat yang dilakukan tidak sah. 

Orang yang sedang dalam keadaan junub masih diperbolehkan untuk menikmati santapan sahur, karena bukan termasuk aktivitas yang dilarang selama berpuasa. Tidak ada keharusan antara langsung makan sahur atau mandi junub yang harus dilakukan terlebih dahulu. 

Ketika sedang dalam keadaan junub, maka umat muslim dilarang untuk membaca Al-Qur'an, salat, memegang mushaf, berdiam diri di masjid, dan thawaf. Meskipun tidak ada hukum yang mengatur kapan batas waktunya, tetap dianjurkan untuk dilakukan sebelum makan sahur. 

Bagaimanapun juga seseorang dalam keadaan junub, termasuk dalam kondisi yang kurang baik apalagi jika untuk menjalankan ibadah seperti sahur. Tentu akan lebih afdal jika mandi terlebih dahulu baru menyantap sahur. Namun, jika waktunya terlalu mepet, maka sahur dalam keadaan junub pun tidak membatalkan puasa. 

Kondisi junub karena tertidur kemudian berpuasa

Namun, bagaimana batas mandi junub saat puasa jika seseorang tertidur dalam kondisi junub sampai pagi?

Berdasarkan hadis Rasulullah SAW di atas yang pernah dalam kondisi junub sampai pagi hari kemudian mandi dan berpuasa, maka boleh melakukan mandi saat pagi hari. 

جواز تأخير الغسل من الجنابة للصائم إلى ما بعد طلوع الفجر والأفضل التعجيل بالغسل قبل الفجر

Artinya: “Orang yang berpuasa boleh menunda mandi junub hingga waktu setelah fajar terbit. Tetapi yang lebih utama adalah ia menyegerakan mandi wajib sebelum terbit fajar atau sebelum Subuh,” (Lihat Syekh Hasan Sulaiman An-Nuri dan Syekh Alawi Abbas Al-Maliki, Ibanatul Ahkam, [Beirut, Darul Fikr: 1996 M/1416 H], cetakan pertama, juz II, halaman 313).

Dari penjelasan Syekh Hasan Sulaiman An-Nuri dan Syekh Alawi Abbas Al-Maliki tersebut dapat disimpulkan bahwa orang yang tertidur dalam keadaan junub sampai pagi hari kemudian lupa mandi bisa terus melanjutkan puasanya. Ia cukup mandi junub kemudian salat subuh dan berpuasa sampai matahari tenggelam tanpa perlu meng-qadhanya. 

Tata cara mandi junub

Sebelum memulai mandi junub, maka harus diawali dengan membaca niat terlebih dahulu. Setelah itu, ikuti urutan tata cara mandi junub yang benar sebagai berikut:

  1. Membaca niat
  2. Membersihkan telapak tangan sebanyak tiga kali
  3. Membersihkan dubur dan alat kelamin
  4. Cuci tangan sampai 3 kali agar terhindar dari najis
  5. Membersihkan area kemaluan, bawah ketiak, dubur, pusar, dan lainnya sehingga kotoran tidak menempel (lakukan dengan menggunakan tangan kiri). Gosok-gosok menggunakan tanah atau sabun untuk mencuci tangan
  6. Wudhu dengan sempurna (seperti saat akan salat) setelah tangan bersih dari hadas
  7. Guyurkan air ke kepala hingga pangkal rambut sebanyak tiga kali
  8. Cuci kepala bagian kanan terlebih dahulu baru bagian kiri
  9. Bersihkan sela-sela rambut hingga ke seluruh bagian
  10. Guyur air ke seluruh tubuh mulai dari sisi kanan terlebih dahulu baru bagian kiri.

Hukum lupa mandi junub

Puasa pada dasarnya tidak hanya untuk melatih sabar dari menahan makan dan minum saja. Namun, selama berpuasa umat muslim juga diwajibkan untuk menahan hawa nafsu termasuk syahwat. Hubungan suami istri hanya boleh dilakukan setelah waktu berbuka puasa dan sebelum imsak. 

Jika lupa melakukan mandi junub setelah berhubungan, puasanya tetap sah, namun salatnya tidak sah jika membiarkan melakukan ibadah tersebut dalam keadaan sedang junub. Meskipun lupa mandi junub tidak membatalkan puasa, sebaiknya segera mandi jika sudah ingat. 

Batas mandi junub saat puasa bisa dilakukan setelah waktu salat subuh, namun jangan sampai terbit matahari ketika batas waktu untuk menjalankan salat subuh.

Hal ini karena kamu bisa kehilangan kesempatan untuk menjalankan rukun Islam yang kedua, yakni salat lima waktu. Jangan sampai lalai menjalankan ibadah salat hanya karena lupa mandi junub. 

Bolehkah mandi junub setelah sahur?

Pertanyaan selanjutnya yang kemudian muncul adalah bolehkah mandi junub setelah sahur. Jika kondisi saat sebelum sahur memang terlalu dingin dan menusuk, ada orang yang kemudian mengakhirkan mandi junubnya sampai sebelum fajar. Padahal, pada hari itu dia sudah punya berkewajiban untuk berpuasa. 

Berdasarkan hadis riwayat Aisyah dan Ummu Salamah, puasa tetap sah meski mandi saat waktu subuh. Berikut adalah bunyi hadisnya. 

“Nabi Muhammad Saw pernah memasuki waktu subuh dalam keadaan junub karena berjima. Setelah masuk waktu subuh tiba, beliau mandi dan berpuasa.” (HR Bukhari dan Muslim).

Artinya boleh mandi junub setelah sahur, meski sebaiknya mandi junub dilakukan sebelum sahur jika tidak ada halangan. Hal yang membatalkan puasa adalah jika ia sengaja melakukan hal-hal yang membuatnya berhadas besar. 

Keutamaan mandi junub sebelum subuh

Mandi junub dianjurkan untuk jangan melewati waktu fajar. Sebab, fajar merupakan waktu untuk menjalankan salat subuh.

Sebagai seorang muslim, kamu tentu tahu bahwa hukum salat subuh adalah wajib. Maka dari itu, jika memang tidak ada uzur, maka sebaiknya mandi junub dilakukan sebelum subuh.

Jangan sampai salat subuh menjadi terbengkalai karena menunda mandi junub sampai siang hari. Puasa dalam keadaan junub sampai siang hari memang diperbolehkan jika tidak didasari kesengajaan.

Adapun keutamaan mandi junub adalah sebagai berikut ini:

  1. Mandi wajib akan mendapat pahala jika dilaksanakan menurut syariat Islam
  2. Mendapatkan kebersihan badan dan bisa menjaga kesehatan
  3. Mendapatkan semangat baru ketika mengguyurkan air ke seluruh badan. 

Jadi, kesimpulan dari batas mandi junub saat puasa adalah setelah waktu subuh sebelum matahari terbit agar tetap bisa menjalankan ibadah salat subuh tepat waktu.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

























© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved

Follow Us :

© 2024 Popbela.com by IDN | All Rights Reserved