Menikah dan memiliki kehidupan rumah tangga yang bahagia tentu menjadi impian semua orang. Tak jarang untuk mewujudkannya, para pasangan akan pergi ke seminar pernikahan untuk mendapatkan nasihat terkait cara sukses menjalani bahtera rumah tangga. Namun sayangnya, dalam kehidupan nyata tidak semua nasihat pernikahan itu dapat berjalan dengan baik. Terkadang ada hal yang rumit dan tidak dapat disamakan dengan teori.
Melansir dari Your Tango, terdapat beberapa nasihat pernikahan yang ternyata kurang tepat ketika diterapkan dalam kehidupan nyata. Apa saja? Simak informasi selengkapnya di bawah ini.
1. Jangan tidur dalam keadaan marah
Terkadang tidak apa-apa untuk tidur dalam keadaan marah. Pasalnya, tidur dapat memberikan waktu untuk beristirahat dan meredakan amarah yang sedang memuncak. Alhasil, pikiran akan menjadi lebih tenang dan jernih saat bangun nanti. Selain itu, tidur juga memungkinkan kamu menemukan perspektif yang baru untuk menyelesaikan masalah. Kamu jadi teringat bahwa apa pun yang dipertengkarkan, tidak lebih penting dari perasaan pasanganmu.
2. Menggunakan frasa seperti "Aku merasa"
Ketika seseorang berkata, "Jika kamu melakukan itu, aku merasa tidak dicintai" pada pasangannya, maka itu terkadang justru memicu perkelahian. Pasalnya, kalimat tersebut seperti meragukan perasaan pasangan hanya karena beberapa hal yang mungkin sepele. Di sisi lain, frasa itu juga seperti menunjukan jika pasangan tidak peka dengan perasaan kita.
3. Orang tidak berubah
Ketika seseorang menikah, umumnya mereka akan diberi tahu untuk tidak mengharapkan perubahan apa pun dari pasangannya. Mereka diminta untuk menerima pasangan apa adanya karena anggapan bahwa seseorang itu tidak akan berubah. Padahal kenyataannya, tidak semua orang begitu. Setelah kehidupan rumah tangga, akan ada perubahan-perubahan kecil yang terjadi sebagai bentuk adaptasi satu sama lain. Akhirnya, tinggal bagaimana mereka membawa perubahan kecil itu ke sesuatu yang lebih besar dan lebih baik lagi.
4. Meminta maaf meski tidak salah
Tidak ada orang yang mau menerima sebuah kepalsuan, termasuk minta maaf. Lebih baik menanyakan kesalahan lalu minta maaf, daripada meminta maaf, tetapi tidak tahu untuk tujuan apa. Setidaknya, hubungan akan menjadi lebih sehat jika satu sama lain saling berkomunikasi dan mengerti.
5. Memberi tahu pasangan bagaimana perasaanmu
Meski jujur dan terbuka kepada pasangan itu baik, namun ternyata jika dilakukan secara berlebihan dapat memberikan dampak yang negatif. Pasalnya, perasaan itu cepat berlalu. Mungkin saat ini kamu sedang marah karena tidak mengabaikanmu untuk mengerjakan pekerjaannya, tetapi dua jam kemudian kamu mungkin sudah lupa dengan perasaan itu. Bahkan, bisa jadi kamu sekarang jadi merasa kasihan pada pasangan yang terus bekerja keras untuk rumah tanggamu. Oleh karena itu, kamu perlu mempelajari emosi apa yang layak didiskusikan kepada pasangan dan dicari jalan keluarnya.