Tak sedikit orang yang terjebak dalam pernikahan tanpa cinta dan berujung pada kesepian. Sayangnya, beberapa dari mereka bertahan di hubungan yang tidak sehat karena takut tak dapat bertemu dan menjalin asmara dengan orang baru setelah bercerai. Mereka juga takut jika sudah tidak semenarik dulu dan tidak ada yang mau berurusan dengan masa lalunya, seperti anak-anak, masalah keuangan, fisik, hingga emosional. Semua hal tersebut tidak terpisahkan meski sudah bercerai dan akan menjalin hubungan dengan orang lain.
Banyak orang yang akan berjuang lebih keras saat menjalin hubungan setelah perceraian. Namun, begitu mereka menemukan seseorang yang cocok, sering kali hubungan asmara tersebut terjalin dengan lebih sehat dan kuat. Bahkan, beberapa hubungan menjadi lebih memuaskan daripada sebelumnya. Dilansir dari Your Tango, berikut beberapa alasan mengapa hubungan jadi terasa lebih baik setelah melewati perceraian. Apa saja? Simak informasinya berikut ini, yuk!
1. Lebih merefleksikan diri
Tidak ada orang yang ingin bercerai dua kali. Oleh karena itu, kebanyakan orang telah melakukan introspeksi diri tentang kontribusi mereka terhadap retaknya hubungan pernikahan. Hal ini membuat mereka memasuki hubungan pasca perceraian dengan sangat berbeda. Mereka ingin bersama-sama dengan pasangan dan sudah memiliki kemampuan untuk lebih banyak memedulikan pasangan. Mereka juga belajar menurunkan egonya agar bisa terus bekerja sama dengan kekasih hatinya.
2. Lebih toleran
Jika kamu menceraikan suamimu karena dia tidak setia, maka kamu pasti sudah menyadari jika itu adalah batas toleransi hubungan yang dimiliki. Sayangnya, kesadaran ini tidak dimiliki oleh semua orang. Banyak dari mereka yang tidak memedulikan beberapa kriteria penting hanya karena hal lain yang lebih menarik. Alhasil, hubungannya berujung pada perpisahan yang menyakitkan. Namun, pada orang yang sudah pernah bercerai, mereka menyadari jika ada hal yang tak boleh dilewati oleh pasangan. Meski begitu, mereka akan sangat menghargai kebaikan dan usaha-usaha kecil yang dilakukan pasangan.
3. Mengetahui apa yang penting untukmu
Jika pada pernikahan pertama kamu berharap akan menghabiskan waktu dengan pasangan yang terbuka secara emosional, maka kamu tidak akan cocok dengan seseorang yang cenderung lebih tertutup. Pasalnya, kamu akan mengalami kesulitan untuk menjalin hubungan karena perbedaan sifat yang berbanding terbalik. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui apa yang menurutmu harus ada dalam diri pasangan. Hal-hal tersebut biasanya dapat langsung dikenali saat sedang berkencan.
4. Perceraian adalah kerendahan hati yang luar biasa
Kebanyakan orang yang sudah bercerai tidak akan sombong atau mementingkan dirinya sendiri. Hal ini karena mereka takut mengacaukan berbagai hal, terutama yang menyangkut anak-anaknya. Mereka telah melihat dirinya bertindak buruk selama proses perceraian. Jadi, mereka tidak bisa lagi memandang orang lain rendah. Selain itu, perpisahan bukanlah hal yang diharapkan oleh banyak orang. Mereka memilih jalan ini karena kerendahan hatinya untuk melepaskan pasangan agar tidak lagi saling menyakiti satu sama lain.
5. Menyadari jika waktu terus berjalan
Sebagian orang yang bercerai menyadari jika mereka bukan lagi orang dewasa muda yang seluruh hidupnya terbentang di hadapan mereka. Ini akan menjadi kesempatan kedua bagi mereka untuk menjadi lebih baik dan tidak mengulangi kesalahan yang sama. Oleh karena itu, banyak orang akan memanfaatkan waktu ini sebaik-baiknya untuk membangun hubungan yang lebih sehat dan kuat. Hal ini jugalah yang membuat mereka cenderung tidak menunggu waktu lama untuk meresmikan hubungan saat sudah bertemu dengan orang yang tepat.
6. Akan bertemu dengan pasangan yang mirip dengan dirinya
Setelah perceraian, kamu cenderung akan bertemu dengan orang yang mirip dengan dirimu sendiri. Kamu mungkin bertemu melalui hobi atau minat yang sama, atau kamu yang memang memiliki ikatan batin secara tak langsung dengan si dia. Hal ini karena kebanyakan orang akan tertarik pada seseorang yang memiliki banyak kesamaan dengan dirinya agar lebih mudah saat menjalin sebuah hubungan. Selain itu, orang yang memiliki kepribadian mirip juga cenderung saling melengkapi dan lebih harmonis saat membangun sebuah keluarga.
7. Lebih menghargai perasaan jatuh cinta
Saat seseorang masih muda, mereka cenderung menerima semua perasaan menyenangkan tentang cinta. Mereka tidak begitu memedulikan banyak aspek di sekitarnya yang mungkin akan terpengaruh karena perasaan ini. Selain itu, ketertarikan seksual pun tak jarang lebih menguasai diri seseorang yang masih muda. Namun, saat seseorang pernah gagal dalam pernikahannya, mereka jadi lebih bisa menghargai perasaan cinta itu sendiri. Mereka cenderung akan mempertahankan chemistry dengan pasangan agar hubungan bertahan dalam jangka waktu yang panjang.