Setiap orang memiliki keadaan keluarga yang berbeda-beda. Ada beberapa situasi yang membuat semuanya berubah. Hal ini dinamakan long distance parenting, yaitu ketika orang tua dan anak terpaksa berpisah. Tentu saja, mendidik dan membesarkan anak bukanlah perkara yang mudah. Pasalnya, pola asuh begitu penting untuk tumbuh kembang anak.
Namun, adakalanya seseorang belum bisa membangun keluarga yang utuh. Karena itu, banyak orang tua merasa khawatir tentang bagaimana menjaga hubungan yang kuat dengan anak-anak mereka. Berangkat dari pembahasan ini, Popbela akan merangkum pengertian long distance parenting beserta tips menjalaninya sebagai berikut.
Apa itu long distance parenting?
Long distance parenting adalah pola pengasuhan yang dilakukan oleh orang tua yang tidak tinggal bersama anak-anaknya. Biasanya ini terjadi karena beberapa hal seperti pekerjaan di luar kota atau luar negeri, penugasan militer, perceraian, atau situasi lainnya yang mengharuskan orang tua dan anak untuk tinggal terpisah.
Melansir dari laman DistanceParent, berbagai studi menunjukkan bahwa orang tua yang tinggal terpisah dari anak-anaknya tidak selalu berdampak negatif. Banyak faktor yang memengaruhi kesuksesan anak, dan mengasuh anak dari jarak jauh bukanlah hal yang buruk.
Namun, bagi anak-anak yang masih kecil, perpisahan jarak ini bisa menjadi tantangan, sehingga orang tua perlu berusaha untuk membuat anak lebih nyaman dengan situasi pola asuh jarak jauh ini.
Tips menjalani long distance parenting
1. Jadwalkan waktu komunikasi
Dalam menjalani long distance parenting, menjaga komunikasi yang konsisten sangat penting. Tentukan waktu khusus untuk berbicara atau video call dengan anak secara rutin, misalnya setiap malam sebelum tidur atau pada akhir pekan. Dengan begitu, anak akan merasa selalu diperhatikan dan memiliki waktu yang berkualitas bersama orang tuanya.
2. Libatkan diri dalam aktivitas anak
Meski tidak bisa hadir secara fisik, kamu tetap bisa terlibat dalam kehidupan sehari-hari anak. Tanyakan tentang aktivitas sekolah, hobi, atau pencapaian mereka. Memberi dukungan dan menunjukkan minat akan membuat anak merasa didukung, meskipun kamu tidak berada di dekat mereka.
3. Buat kejutan kecil
Membuat kejutan kecil untuk anak bisa menjadi cara yang menyenangkan dan berarti dalam long distance parenting. Mengirimkan hadiah, kartu, atau surat yang personal pada momen spesial, seperti ulang tahun atau hari raya, membuat anak merasa istimewa dan dicintai. Kejutan ini memberikan rasa kehadiran meskipun kamu tidak berada di samping mereka secara fisik.
4. Jangan memberi janji palsu
Buatlah janji yang bisa kamu tepati dan jangan sekali-sekali memberikan janji palsu pada anak. Misalnya, jangan bilang akan datang berkunjung di akhir pekan atau mengajak mereka jalan-jalan ke tempat favorit, kalau kamu tahu itu tidak bisa dilakukan.
Jangan sampai anak merasa kecewa karena janji yang meleset. Memang, rencana terkadang bisa berubah, tapi usahakan tetap lakukan apa yang sudah direncanakan agar anak merasa diperhatikan.
5. Selalu pantau kondisi anak
Pindah rumah bisa jadi hal yang sulit bagi anak, apalagi kalau mereka harus berpisah dari orangtua. Cobalah ajak anak ngobrol tentang bagaimana mereka menyesuaikan diri di lingkungan baru, apa yang mereka suka dan tidak suka, dan lihat apakah tempat itu cocok untuk mereka atau tidak. Pastikan anak merasa aman dan nyaman meski jauh dari orang tua.
6. Sabar dan pengertian
Tantangan dalam long distance parenting sering kali berasal dari perasaan anak yang mungkin merasa kehilangan kedekatan fisik. Oleh karena itu, penting untuk bersabar dan pengertian terhadap emosi mereka. Berikan dukungan emosional dan pastikan mereka tahu bahwa jarak tidak mengurangi cintamu.
itulah pembahasan tentang long distance parenting beserta tips menjalaninya. Semoga bermanfaat bagi kamu yang sedang merasakannya.